Jakarta - Heboh seorang warga Indonesia mengklaim menemukan teknologi pengubah air menjadi bahan bakar. Bahkan muncul kabar pabrikan otomotif asal Italia yakni Ferrari dan Lamborghini melirik alat tersebut.

Meski begitu, ternyata jauh sebelum penemuan yang bikin heboh saat ini, ada penemu lain yang pernah coba ciptakan mesin kendaraan bertenaga air. Ia adalah Stanley Meyer, seorang ahli mesin asal Amerika Serikat (AS).

Melansir dari situs CarThrottie, Jumat (14/7/2023), Stanley merupakan seorang penemu yang telah memiliki lebih dari 200.000 hak paten penemuan. Sebagian besar hak paten ini ia dapat saat bekerja di perusahaan riset Batelle Foundation

Di luar itu ia juga ikut terlibat sebagai salah satu engineer dalam program Gemini Space milik NASA. Berkat semua itu ia berhasil mendapat penghargaan 'Inventor of the Year' pada 1993, serta bantuan pendanaan dari negara lain di luar AS seperti Inggris, Kanada, hingga Swedia.

Dari sekian banyak temuannya, Stanley pernah mengembangkan sebuah teknologi mutakhir bernama "Water Fuel Cell". Teknologi ini pertama kali ia rancang pada 1975 saat harga minyak mentah di negara itu sangatlah tinggi.

"Menjadi keharusan untuk kita mencoba mencari sumber bahan bakar alternatif dan menerapkannya dengan sangat cepat," kata Stanley dalam sebuah wawancara.

Karena hal inilah Stanley kemudian mulai mengembangkan mesin berbahan bakar hidrogen, yang ia namai Water Fuel Cell. Ia mengklaim dengan alatnya itu, mobil bisa ditenagai oleh air sebagai pengganti bensin yang melimpah.

Dijelaskan bahan bakar ini bekerja dengan memecah atom air menjadi bentuk paling dasar, yakni dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Dari sana, atom hidrogen tersebut kemudian dibakar untuk menghasilkan energi yang akan dialirkan ke roda mobil

Sementara untuk atom oksigen bersama dengan sisa air akan dibuang melalui knalpot, yang tidak mengeluarkan emisi berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan dibandingkan dengan mobil bertenaga bensin.

Setelah beberapa bulan mengembangkan mesin tenaga air, barulah Stanley Meyer mulai membuat prototipe mobil yang ditenagai oleh mesin miliknya itu. Untuk meyakinkan masyarakat luas, Stanley kemudian memamerkan temuannya ini di seluruh Amerika.

Setiap orang yang melihat mobil itu pun akhirnya terkagum-kagum dan menilai betapa inovatif dan revolusionernya keseluruhan konsep itu. Mereka semua setuju bahwa Mesin ciptaan Stanley ini dapat mengubah air menjadi bahan bakar hidrogen dengan elektrolisis

Namun sayangnya, beberapa bulan setelah mesin berbahan bakar hidrogen dikembangkan, banyak tuduhan datang dari berbagai pihak yang mengatakan mobil bertenaga hidrogen itu adalah sebuah kebohongan.

Banyak tuntutan hukum dibentuk terhadap penemuan milik Stanley Meyer ini. Teknologi Water Fuel Cell miliknya ini kemudian diperiksa oleh tiga saksi ahli di pengadilan dan pada akhirnya ditetapkan jika penemuan Stanley Meyer disebut sama sekali tidak revolusioner.

Lantas, Water Fuel Cell ciptaannya yang telah resmi dipatenkan di Amerika Serikat, akhirnya secara resminya dinyatakan sebagai penipuan oleh Pengadilan Ohio pada tahun 1996.

Setelah itu dua tahun kemudian, tepatnya pada 21 Maret 1998, Meyer ditemukan meninggal dunia dengan cara yang tragis. Banyak yang menduga bila ia meninggal setelah diracuni oleh pihak-pihak yang tidak senang akan temuannya itu.

detik.com