Mahasiswa Universitas 17 agustus 1945 semester 6 tengah melakukan kuliah kerja nyata atau disebut KKN di Kabupaten Mojokerto. KKN kali ini dilaksanakan selama 12 Hari dan dilaksanakan pada tanggal 3 sampai 14 Juli. Mahasiswa di letakan di berbagai tempat di daerah Mojokerto yang mana memiliki tujuan untuk memperkuat ICON desa di daerah tersebut. Banyak sekali program kerja yang telah susun oleh para mahasiswa ,yang mana program kerja tersebut telah dibuat dengan mensurvei masalah yang tengah dihadapi oleh masyarakat setempat sehingga program kerja tersebut bisa dipastikan dapat menyelesaikan masalah yang tengah di hadapi oleh masyarakat setempat .
Salah satu program yang di laksanakan adalah “Pendampingan Pemasaran Produk di sosisal media”. Program kerja tersebut diperoleh dari masalah pelaku UMKM yang tidak dapat melakukan pemasaran di media sosial . sehinggaa mereka memilih untuk tidak melakukan kegiatan pemasaran itu karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki . Maka dengan adanya kegiatan ini akan menyelesaikan masalah yang di hadapi oleh masyarakat.

Pelaku UMKM yang di tuju berada di daerah Sidorejo, mereka adalah Pelaku UMKM yang tengah bertahan sekaligus berkembang sampai saat ini, sejak daerah tersebut mendapat icon pusat kerajinan pigura. UMKM ini tengah memproduksi bahan dasar kayu dan dikirimkan ke produsen kayu lainnya untuk di Kelola menjadi produk jadi , sehingga limbah yang di hasilkan cukup banyak. Maka KKN-R25 memiliki inovasi untuk menjadi kan limbah tersebut manjadi barang yang lebih bermanfaat yakni briket. Briket untuk saat ini menjadi tren di kalangan masyarat Indonesia karena briket cukup mudah terbakar daripada arang pada umumnya serta memiliki jangka waktu yang lebih lama untuk membakar.



Para Mahasiswa memberikan edukasi untuk memasarkan produk tersebut di media sosial, agar pelaku UMKM dapat meingkatkan penjualan pada sektor lainnya . Tahapan pertama yang di lakukan oleh mahasiswa yaitu membantu untuk membuka lapak di marketplace agar mempermudah konsumen melakukan pembelian. Selain itu dengan marketplace penjual juga dapat menginput berbagai produk yang ingin di jualnya . marketplace juga dapat melakukan pemasaran secara instan dan lebih efektif , yakni dengan menggunakan fitur digital marketing Ads . tetapi kekurangan dalam pemasaran ini adalah dikenakannya biaya untuk setiap pemasarannya. Sehingga pengeluaran biaya menjadi biaya yang di keluhkan oleh masyarakat Sidorejo.
Mahasiswa juga memperkenalkan Facebook marketplace. Lapak online yang memiliki pengguna terbanyak untuk saat ini ,karena terkaitannya pada media sosial sehingga menjadi peluang untuk memasarkan produk pada facebook marketplace cukup besar, sama seperti marketplace lainya , facebook juga memiliki fitur ads juga , dan berbayar juga. Sehingga mahasiswa memiliki cara jitu untuk manangani masalah tersebut , yaitu dengan pemasaran manual yangmana pemasaran tersebut dengan memasuki grup jual beli online tiap tiap daerah contoh nya seperti " JUAL BELI ONLINE SURABAYA, JUAL BELI ONLINE MOJOKERTO" ,dll. Jadi jika memposting pada grup grup tersebut akan memiliki peluang yang hampir sama dengan melakukan pemasaran melalui fitu ads tersebut.



Dan ada juga memasarkan produk tidak hanya memalui grup Facebook saja tetapi dapat melakukan nya juga di media lain, yaitu di telegram . Cara memasarkannyapun tidak bedah jauh dengan di facebook, yaitu dengan memasuki grup jual beli online .dengan melakukan cara seperti ini para pelaku UMKM dan masyarakat dapat melakukan pemasaran yang cukup efektif dan tanpa mengeluarkan biasa pemasaran, diakhir pemilik sempat kebingungan tentang cara melakukan pakcing barang barang di kirim jika melalui online , tetapi mahasiswa dapat menjelaskan dengan baik sehingga pemahaman masyarakat tentang pengiriman barang telah tercapaiSehingga disini dapat di lihat bahwah peranan mahasiswa saat ini memiliki banyak cara dalam hal teknologi.

Program ini juga merupakan contoh bagaimana universitas dapat berperan dalam membantu UMKM untuk beradaptasi dan berkembang di era digital.Dengan demikian, program pengabdian KKN ini berkontribusi tidak hanya dalam meningkatkan pemasaran dan penjualan produk lokal, tetapi juga dalam membentuk masyarakat yang mandiri dan berdaya saing. (Taufiq Farid Yarhamullah)

#UntagSurabaya
#KitaUntagSurabaya
#UntukIndonesia
#UntagSurabayaKeren
#EcoKampus
#KampusKompentena