Hai GanSist !

Rikkie Valerie Kolle berhasil memenangkan untuk pertama kalinya kontes ratu kecantikan di Belanda dengan statusnya sebagai transgender. Kemenangan Rikkie Valerie Kollé sebagai wanita transgender pertama yang memenangkan kompetisi Miss Belanda dan lolos ke kontes Miss Universe telah menimbulkan beragam respons dan kontroversi. Di satu sisi, banyak orang menyambut berita ini sebagai langkah maju dalam menerima keberagaman dan inklusi dalam kompetisi kecantikan. Namun, di sisi lain, ada pihak-pihak yang menentang keputusan tersebut dengan argumen yang beragam.




Kritik yang dilontarkan oleh kelompok advokasi Independent Women's Voice mencerminkan pandangan yang menganggap kompetisi kecantikan sebagai wilayah eksklusif bagi wanita yang lahir sebagai perempuan biologis. Mereka berpendapat bahwa kehadiran wanita transgender dalam kompetisi tersebut dapat merugikan peserta lain dan merusak integritas kompetisi itu sendiri. Argumen ini sering dikaitkan dengan kekhawatiran tentang keunggulan fisik yang diperoleh oleh beberapa atlet transgender yang memiliki kelebihan fisik dari perspektif biologis mereka sebelumnya.

Padahal GanSist, perlu digarisbawahi bahwa setiap individu berhak untuk mengidentifikasi dirinya sesuai dengan identitas gender yang mereka pilih. Penerimaan dan inklusi adalah nilai-nilai penting dalam masyarakat modern yang berupaya membangun lingkungan yang adil bagi semua orang. Oleh karena itu, memasukkan wanita transgender dalam kompetisi kecantikan adalah langkah yang mencerminkan semangat inklusi dan kesetaraan.

Lebih Lanjut GanSist, kehadiran wanita transgender dalam kontes kecantikan juga dapat menjadi simbol inspirasi dan pemberdayaan bagi individu transgender di seluruh dunia. Ini dapat memberikan pengakuan kepada mereka dan membantu menghancurkan stigmatisasi yang masih melekat pada komunitas transgender.

Namun demikian, setiap pihak juga harus menghormati pandangan berbeda yang ada dalam masyarakat. Kontroversi yang muncul dalam hal ini menunjukkan perlunya dialog yang terbuka dan pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu seputar identitas gender dan inklusi.

Menurut hemat TS, perlu pemahaman yang mendalam pada masyarakat untuk terus bergerak maju dalam menerima keberagaman dan memastikan bahwa semua orang, tanpa memandang identitas gender mereka, memiliki kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam kompetisi dan kesempatan lainnya. Dengan mempromosikan inklusi dan penghargaan terhadap berbagai identitas gender, kita dapat membangun dunia yang lebih inklusif, adil, dan harmonis.

Selain itu ya GanSist, dari sudut pandang hak asasi manusia (HAM), masyarakat seharusnya memposisikan transgender sebagai anggota yang dihormati dan diakui dalam kehidupan sosial dan budaya. Ini mencakup beberapa prinsip dasar yang harus ditekankan dan dipahami oleh setiap individu dalam hubungan sosial.

Semua individu, termasuk transgender, memiliki hak untuk tidak diperlakukan diskriminatif. Mereka tidak boleh dianiaya atau dijauhi karena identitas atau ekspresi gender mereka. Masyarakat harus melindungi dan menghormati hak-hak individu transgender dan melawan segala bentuk diskriminasi, termasuk dalam akses terhadap pekerjaan, pendidikan, perumahan, layanan kesehatan, dan kehidupan publik secara umum.

Hak individu transgender untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri sesuai dengan identitas gender yang mereka pilih harus dihormati. Masyarakat harus memperlakukan individu transgender sesuai dengan identitas gender mereka, termasuk dalam penggunaan nama, kata ganti, dan perlakuan sosial lainnya. Kebijakan dan undang-undang harus diadopsi untuk memfasilitasi pengakuan dan penghargaan hukum terhadap identitas gender yang dipilih.

Selain itu GanSist, Individu transgender berhak atas akses yang setara terhadap pelayanan kesehatan yang aman, berkualitas, dan menyeluruh. Ini mencakup layanan kesehatan yang berfokus pada kebutuhan kesehatan khusus individu transgender, termasuk perawatan hormon dan prosedur medis yang berkaitan dengan transisi gender.

Individu transgender juga rentan terhadap kekerasan, pelecehan, dan kejahatan berbasis gender. Masyarakat harus melindungi mereka dari segala bentuk kekerasan dan memastikan bahwa pelaku kekerasan dibawa ke pengadilan. Selain itu, hukum yang mengkriminalisasi identitas gender atau ekspresi transgender harus dihapuskan.

Kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu transgender perlu ditingkatkan di masyarakat. Pendidikan yang inklusif dan penyebarluasan informasi yang akurat tentang identitas gender dan pengalaman transgender akan membantu mengurangi stigmatisasi dan diskriminasi yang masih ada.

Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, transgender juga harus memiliki kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya. Mereka harus diwakili secara adil dalam lembaga-lembaga publik dan memiliki suara yang didengar dalam pembuatan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.

Dengan demikian, memposisikan transgender dalam kehidupan sosial dan budaya dengan memperhatikan prinsip-prinsip HAM ini akan membantu menciptakan masyarakat yang inklusif, adil, dan menghargai keberagaman gender. Ini adalah langkah penting dalam memastikan hak-hak individu transgender diakui dan dihormati serta memberikan ruang bagi mereka untuk hidup secara autentik dan merdeka.

Bagaimana pendapat kalian mengenai hal ini? Silahkan berkomentar dengan bijak! Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa di thread berikutnya.

Narasi : Ulasan Pribadi

Sumber Referensi :

https://dunia.tempo.co/read/1747022/...-dukung-swedia

Copyright @albyabby912023, All right reserved.