- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Komunitas Gamers Indonesia
Baru Setengah Jalan, Bali Major sudah banyak Masalah


TS
justsightseeing
Baru Setengah Jalan, Bali Major sudah banyak Masalah
Bali Major 2023 merupakan Major ketiga dan terakhir dalam musim Dota Pro Circuit 2023. Event ini merupakan event dota major pertama yang diselenggarakan di Bali & Indonesia. Ini adalah kesempatan terakhir bagi tim DPC untuk mendapatkan poin dan mendapatkan undangan langsung untuk The International 2023 yang akan diadakan di bulan Oktober 2023 di Seattle.

Meskipun disambut antusias oleh penggemar Dota di seluruh dunia, sayangnya, major ini tidak dapat memenuhi harapan tersebut. Major ini dipenuhi dengan berbagai masalah dan saat ini sendang dihujani keluhan dan kekecewaan dari penggemar dota dimana-mana
Berikut adalah masalah yang menjadi sorotan:
1. Harga tiket

Harga tiket jauh lebih mahal daripada harga biasanya, yaitu $465 & $1,061 untuk tiket Standar dan Premium secara berurutan.
2. Kapasitas & Kualitas venue

Turnamen diselenggarakan di Ayana Residence, sebuah hotel & resort di Bali, yang bukan merupakan stadion yang lebih cocok untuk turnamen esport. Hal ini juga memperburuk masalah harga tiket karena ruangan yang terbatas menyebabkan penyelenggara tidak dapat menjual lebih banyak tiket untuk menutupi biaya produksi. Selain itu, karena resort tidak cocok untuk acara semacam ini, venue yang sebenarnya ditampilkan seperti panggung outdoor biasa untuk konser.
3. Koneksi internet
Sejak hari pertama, streaming terganggu dengan putus koneksi, jeda, dan layar hitam. Admin harus memberhentikan pertandingan di tengah jalan karena ping atau lag yang tidak tertahankan saat transisi, dan terkadang kualitas streaming tidak memadai untuk acara sekelas ini.
4. Kurangnya kompetensi staf dan produksi

Salah satu masalah muncul selama pertandingan antara Tundra dan Betboom, di mana Ivan "Pure" Moskalenko terlihat menonton restream pertandingan saat menunggu jeda teknis. Meskipun insiden kecurangan tersebut tidak dapat ditoleransi, masalah tersebut tidak seharusnya muncul jika tidak ada masalah teknis yang menyebabkan jeda selama 30 menit++ untuk para pemain menunggu, penyelenggara menyediakan PC yang tidak memiliki browser, dan admin yang menunggu di ruangan menegakkan aturan tersebut. Masalah ini baru terungkap setelah protes publik melihat klip Pure menonton restream pertandingan.

Jadi, apa pendapat Anda tentang Bali Major? Apakah Valve akan memberi lampu hijau di masa depan major diadakan lagi di Indonesia/Bali?

Meskipun disambut antusias oleh penggemar Dota di seluruh dunia, sayangnya, major ini tidak dapat memenuhi harapan tersebut. Major ini dipenuhi dengan berbagai masalah dan saat ini sendang dihujani keluhan dan kekecewaan dari penggemar dota dimana-mana
Berikut adalah masalah yang menjadi sorotan:
1. Harga tiket

Harga tiket jauh lebih mahal daripada harga biasanya, yaitu $465 & $1,061 untuk tiket Standar dan Premium secara berurutan.
2. Kapasitas & Kualitas venue

Turnamen diselenggarakan di Ayana Residence, sebuah hotel & resort di Bali, yang bukan merupakan stadion yang lebih cocok untuk turnamen esport. Hal ini juga memperburuk masalah harga tiket karena ruangan yang terbatas menyebabkan penyelenggara tidak dapat menjual lebih banyak tiket untuk menutupi biaya produksi. Selain itu, karena resort tidak cocok untuk acara semacam ini, venue yang sebenarnya ditampilkan seperti panggung outdoor biasa untuk konser.
3. Koneksi internet
Sejak hari pertama, streaming terganggu dengan putus koneksi, jeda, dan layar hitam. Admin harus memberhentikan pertandingan di tengah jalan karena ping atau lag yang tidak tertahankan saat transisi, dan terkadang kualitas streaming tidak memadai untuk acara sekelas ini.
4. Kurangnya kompetensi staf dan produksi

Salah satu masalah muncul selama pertandingan antara Tundra dan Betboom, di mana Ivan "Pure" Moskalenko terlihat menonton restream pertandingan saat menunggu jeda teknis. Meskipun insiden kecurangan tersebut tidak dapat ditoleransi, masalah tersebut tidak seharusnya muncul jika tidak ada masalah teknis yang menyebabkan jeda selama 30 menit++ untuk para pemain menunggu, penyelenggara menyediakan PC yang tidak memiliki browser, dan admin yang menunggu di ruangan menegakkan aturan tersebut. Masalah ini baru terungkap setelah protes publik melihat klip Pure menonton restream pertandingan.

Jadi, apa pendapat Anda tentang Bali Major? Apakah Valve akan memberi lampu hijau di masa depan major diadakan lagi di Indonesia/Bali?
Diubah oleh justsightseeing 07-07-2023 16:55






dhewana dan 4 lainnya memberi reputasi
5
657
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan