Hai, Gaes! Dalam thread sebelumnya saya cenderung menjelaskan agar senior dan junior saling menghargai, menghormati, dan bekerja sama memajukan perusahan. Bukan saling sikut atau menjatuhkan.

Masih berhubungan dengan thread sebelumnya. Kali ini saya ingin membahas--andai saat ini Anda yang sedang mengalami diskriminasi di dalam sebuah perusahaan--kira-kira apa sih yang akan Anda lakukan? Menyerah, melawan, atau apatis?

Saya lebih menyarankan Anda untuk apatis. Mengabaikan segala hal negatif yang hanya akan mengganggu konsentrasi dan tujuan positif Anda. Ya, fokus pada niat dan tujuan Awal. Untuk apa Anda bekerja? Jangan terpengaruh atau jangan biarkan segala hal negatif merusak segalanya.

Fokus bekerja. Niatkan bekerja karena Allah, karena lelahnya mencari nafkah dihitung sebagai pahala jihad (berperang di jalan Allah). Selain itu, lelahnya bekerja juga bisa menjadi asbab dosa kita diampuni oleh-Nya.

Ada beberapa hadis yang menjelaskan tentang niat dan lelahnya bekerja:

“Memangnya jihad di jalan Allah itu hanya yang terbunuh (dalam perang) saja? Siapa yang bekerja untuk menghidupi orang tuanya, maka dia di jalan Allah, siapa yang berkerja menghidupi keluarganya maka dia di jalan Allah, tapi siapa yang bekerja untuk bermewah-mewahan (memperbanyak harta) maka dia di jalan thaghut.” (HR Thabrani)

“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli).  Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla.” (HR. Ahmad)

“Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat”. Maka para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: ”Bersusah payah dalam mencari nafkah.” (HR. Bukhari)

Jangan menyerah apalagi berpikir untuk resign dari pekerjaan. Hanya karena diskriminasi dari teman kerja yang lain. Selama Anda bekerja dengan benar dan taat pada peraturan perusahaan, maka bekerjalah dengan enjoy. InsyaAllah, segala sesuatu yang diniatkan karena Allah, maka akan dimudahkan pula oleh-Nya.

Tegaslah pada diri sendiri. Jangan biarkan orang lain yang tidak punya kontribusi apa-apa kepada kehidupan berhasil merusak mood Anda. Hidup bukan tentang bagaimana kita disukai orang banyak. Tapi, bagaimana kita bisa bermanfaat untuk orang lain.

So, mulai saat ini jangan bersedih. Tunjukkan kalau Anda bisa mandiri.

Sumber: Opini Pribadi
Sumber Hadis:
https://tabungwakaf.com/dahsyatnya-p...encari-nafkah/
Sumber Gambar:
https://www.kompasiana.com/image/sig...yarakat?page=1

Penulis: Pandu Eva, 06 Juli 2023