Mojokerto, 4 Juli 2023--Kuliah Kerja Nyata (KKN) rasanya sudah tidak asing lagi di telinga mahasiswa. Bahkan, kegiatan tersebut diwajibkan di tataram Perguruan Tinggi sebagai pertanggungjawaban atas aplikasi disiplin ilmu dari teoritis ke empiris serta perwujudan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Universitas 17 Agustus atau dikenal dengan julukan Kampus Merah Putih ini menyelenggarakan kegiatan KKN setiap tahun. Pada kali ini kami mengusung judul yaitu “Penguatan Ikon Desa Berbasis Potensi Lokal”.
KKN ini dilaksanakan secara berkelompok (tim) yang bertempat di desa Wonoploso, Gondang, Mojokerto. Periode KKN Reguler Tim 7 UNTAG Tahun Akademik 2022/2023, tema KKN yang diusung adalah “Pengembangan BUMDes (Pendampingan Pembuatan Form Evaluasi Kinerja)”.

Evaluasi Kinerja adalah bentuk penilaian dan peninjauan yang dilakukan secara berkala terhadap anggota ditempat kerja. Ini merupakan pendapat yang bersifat evaluatif atas sifat, perilaku seseorang, atau prestasi sebagai dasar untuk keputusan dan rencana pengembangan personel.

Evaluasi ini penting untuk menentukan keberhasilan BUMDes, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta menyusun rekomendasi perbaikan yang diperlukan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam evaluasi kinerja BUMDes:

1. Menentukan Tujuan Evaluasi: Tentukan tujuan evaluasi yang spesifik, seperti mengukur pertumbuhan pendapatan, keberlanjutan operasional, dampak sosial, atau pencapaian tujuan strategis lainnya.

2. Identifikasi Indikator Kinerja: Identifikasi indikator kinerja yang relevan dan terukur untuk setiap tujuan evaluasi yang telah ditetapkan. Misalnya, pendapatan kotor, laba bersih, jumlah pelanggan, tingkat partisipasi masyarakat, atau keberlanjutan lingkungan.

3. Evaluasi Dampak Sosial: Selain kinerja keuangan, pertimbangkan juga dampak sosial yang dihasilkan oleh BUMDes. Lakukan survei atau wawancara dengan masyarakat setempat untuk mengidentifikasi sejauh mana BUMDes memberikan manfaat dan memenuhi harapan mereka.

4. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan: Identifikasi kekuatan dan kelemahan BUMDes berdasarkan analisis data dan umpan balik dari masyarakat. Fokus pada aspek-aspek yang berhasil dan perlu diperbaiki dalam operasional, manajemen, pemasaran, atau pengembangan produk/jasa.

Evaluasi kinerja BUMDes menjadi proses yang berkelanjutan dan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kinerja yang berkesinambungan

Dalam hal ini, Habibur Rohman, Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Untag Surabaya dibawah bimbingan Bapak Yuriadi, S.Psi., MA. Menyampaikan bahwa program pembuatan form evaluasi kinerja ini cukup penting khususnya bagi BUMDes di Wonoploso. Pendampingan ini dilakukan untuk membantu suatu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dimana disitu belum dilakukan sistem evaluasi kinerja seperti penilaian bagi setiap anggota dari Badan tersebut. Didalamnya dibutuhkan manajemen kinerja yang berorientasi pada pengelolaan proses pelaksanaan kinerja dan hasil atau prestasi kerja. Contohnya dalam suatu perusahaan dimana kinerja pegawai memengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi pada kegiatan. Setiap badan usaha memiliki kriteria pekerjaan yang spesifik, atau dimensi kerja yang mengidentifikasi elemen-elemen yang paling penting dari suatu pekerjaan. Manajemen kinerja ini berorientasi pada pengelolaan proses pelaksanaan kinerja dalam menilai beberapa aspek didalamnya seperti tanggung jawab, kedisiplinan, keterampilan, prestasi, dan sebagainya. Contohnya bisa menggunakan form seperti yang dibawah ini.



Dengan adanya program ini, diharapkan pada pengelola BUMDes untuk bisa mengevaluasi kinerja dari para anggotanya dengan lebih baik kedepannya. Tentunya untuk mempermudahnya bisa melalui form tersebut.

#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren
#EcoKampus #KampusKompeten