- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
Pembuatan Alat Komposter Menyulap Sampah Organik menjadi Pupuk di Desa Kalikatir


TS
michael105
Pembuatan Alat Komposter Menyulap Sampah Organik menjadi Pupuk di Desa Kalikatir
Pada selasa, tanggal 4 juli 2023, Michael Abdi Try Kusuma, seorang mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN), melaksanakan proyek inovatif di Balai Desa Kalikatir, Kabupaten Mojokerto. Dia bekerja sama dengan Dr. Achmad Yanu Alif Fianto, S.T., MBA., seorang dosen pembimbing lapangan, untuk mangatasi masalah yang di hadapi desa terkait sampah organik.
Desa Kalikatir di Kabupaten Mojokerto telah menghadapi masalah terkait manajemen sampah yang tidak terkelola dengan baik, seperti sampah rumah tangga yang bisa di daur ulang menjadi pupuk kompos. Masalah ini terungkap pada saat melakukan survei pada senin, tanggal 5 juni 2023. Di beberapa rumah sekitar desa kalikatir banyak sampah organik yang berserakan seperti, kayu hasil tebangan pohon yang dibiarkan begitu saja, daun yang berjatuhan dari pohon, dan sisa-sisa makanan rumah tangga.
Dalam upaya mengatasi masalah tersebut, Michael Abdi Try Kusuma mengusulkan pembuatan alat Komposter jenis ANAEROB menjadi pupuk kompos. Proses pembuatan alat ini di lakukan di Balai Desa Kalikatir, tempat KKN Michael berlangsung. Hasil dari sampah organik yang sudah di kelola menggunakan alat komposter jenis ANAEROB dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti air dari sampah tersebut bisa digunakan untuk meyuburkan tanaman, dan bekas sampah organik yang sudah di kelola bisa menjadi pupuk jenis kompos.
Selama pelaksanaan kegiatan, Michael Abdi Try Kusuma didampingi oleh Dr. Achmad Yanu Arif Fianto, S.T., MBA., sebagai dosen pembimbing lapangan. Mereka mengundang masyarakat setempat untuk diberikan pemahaman tentang daur ulang sampah organik, metode yang digunakan dalam mengelola sampah organik dengan menggunakan alat komposter jenis ANAEROB, cara kerja jenis ANAEROB dengan mengolah sampah dapur (45 % s/d 53 %) dari sampah rumah tangga, mengalami proses pembusukan dengan bantuan mikroorganisme dan yang berada dalam tanah, untuk kapasitas 60 - 100 Lt (200 kg sampah) dan dapat dioperasikan untuk penampungan sampah antara 7 -12 bulan per KK (5 -6) orang, lalu lama proses pengomposan (4 -6) bulan setelah terisi penuh dan menghasilkan kompos (30% - c/n = 16 - 20, N=1,79,Ca=23,27).
Program KKN ini memiliki tujuan ganda, yaitu mengatasi masalah lingkungan yang disebabkan oleh sampah organik dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai manajemen sampah yang baik. Diharapkan, dengan adanya inisiatif seperti ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya daur ulang sampah organik akan meningkat, sehingga dampak negatifnya terhadapat lingkungan dapat diminimalisirkan.
Dengan demikian, program KKN yang dilakukan oleh Michael Abdi Try Kusuma di Balai Desa Kalikatir, Kabupaten Mojokerto, telah berhasil membuat alat komposter jenis ANAEROB, memberikan solusi bagi masalah manajemen sampah yang ada, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inovasi daur ulang sampah organik.

Pembuatan Alat Komposter Jenis ANAEROB


#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten #UntagMantazzzz
Desa Kalikatir di Kabupaten Mojokerto telah menghadapi masalah terkait manajemen sampah yang tidak terkelola dengan baik, seperti sampah rumah tangga yang bisa di daur ulang menjadi pupuk kompos. Masalah ini terungkap pada saat melakukan survei pada senin, tanggal 5 juni 2023. Di beberapa rumah sekitar desa kalikatir banyak sampah organik yang berserakan seperti, kayu hasil tebangan pohon yang dibiarkan begitu saja, daun yang berjatuhan dari pohon, dan sisa-sisa makanan rumah tangga.
Dalam upaya mengatasi masalah tersebut, Michael Abdi Try Kusuma mengusulkan pembuatan alat Komposter jenis ANAEROB menjadi pupuk kompos. Proses pembuatan alat ini di lakukan di Balai Desa Kalikatir, tempat KKN Michael berlangsung. Hasil dari sampah organik yang sudah di kelola menggunakan alat komposter jenis ANAEROB dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti air dari sampah tersebut bisa digunakan untuk meyuburkan tanaman, dan bekas sampah organik yang sudah di kelola bisa menjadi pupuk jenis kompos.
Selama pelaksanaan kegiatan, Michael Abdi Try Kusuma didampingi oleh Dr. Achmad Yanu Arif Fianto, S.T., MBA., sebagai dosen pembimbing lapangan. Mereka mengundang masyarakat setempat untuk diberikan pemahaman tentang daur ulang sampah organik, metode yang digunakan dalam mengelola sampah organik dengan menggunakan alat komposter jenis ANAEROB, cara kerja jenis ANAEROB dengan mengolah sampah dapur (45 % s/d 53 %) dari sampah rumah tangga, mengalami proses pembusukan dengan bantuan mikroorganisme dan yang berada dalam tanah, untuk kapasitas 60 - 100 Lt (200 kg sampah) dan dapat dioperasikan untuk penampungan sampah antara 7 -12 bulan per KK (5 -6) orang, lalu lama proses pengomposan (4 -6) bulan setelah terisi penuh dan menghasilkan kompos (30% - c/n = 16 - 20, N=1,79,Ca=23,27).
Program KKN ini memiliki tujuan ganda, yaitu mengatasi masalah lingkungan yang disebabkan oleh sampah organik dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai manajemen sampah yang baik. Diharapkan, dengan adanya inisiatif seperti ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya daur ulang sampah organik akan meningkat, sehingga dampak negatifnya terhadapat lingkungan dapat diminimalisirkan.
Dengan demikian, program KKN yang dilakukan oleh Michael Abdi Try Kusuma di Balai Desa Kalikatir, Kabupaten Mojokerto, telah berhasil membuat alat komposter jenis ANAEROB, memberikan solusi bagi masalah manajemen sampah yang ada, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inovasi daur ulang sampah organik.

Pembuatan Alat Komposter Jenis ANAEROB


#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten #UntagMantazzzz
0
48
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan