Rabu, 05 Jul 2023 19:31 WIB
Nasib Bali, Setahun Dua Kali Gagal Jadi Tuan Rumah Event Internasional


World Beach Games gagal terselenggara di Bali. (Dok. Koi)

Jakarta - Bali kerap dipilih sebagai tuan rumah event internasional. Tapi sayang, dalam setahun ada dua event besar gagal terlaksana.
Event internasional tersebut adalah Piala Dunia U-20 yang dinilai gagal karena santernya penolakan berbagai pihak terhadap Israel yang ikut bertanding. Gubernur Bali Wayan Koster juga adalah salah satu pihak yang memberikan penolakan. Namun di sisi lain, persiapan juga disebut-sebut sebagai penyebab gagalnya Indonesia.

Yang terbaru, Bali gagal jadi tuan rumah ANOC World Beach Games (AWBG) 2023. Kali ini masalah finansial yang dituding jadi biang keladi atas mundurnya Bali jadi tuan rumah event tersebut.

Sejatinya AWBG akan dilangsungkan di Bali pada 5-12 Agustus. Tapi, sebulan jelang diselenggarakan multievent olahraga pantai tersebut, Bali memutuskan mundur jadi tuan rumah.

Pihak ANOC (Association of National Olympic Committees) mengungkap alasan mundurnya Bali menjadi tuan rumah karena anggaran yang tidak turun dari pemerintah.

Atas hal tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster tidak banyak memberi tanggapan terkait batalnya Bali jadi tuan rumah. Karena dia menyerahkan pembatalan Bali jadi tuan rumah kepada pemerintah pusat dan ANOC.

"Tanya yang sana. Jangan tanya saya," ucap Koster, dikutip dari detikBali, Rabu (5/7/2023).

Seiring dengan itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menjawab bahwa ditolaknya Bali bukan karena masalah anggaran yang tidak turun.

"Tidak benar (karena masalah anggaran yang tidak turun dari pemerintah)," kata Dito saat dikonfirmasi detikSport, Rabu (5/7/2023).

Menurut Menpora, sedari awal Indonesia telah mempersiapkan diri untuk jadi tuan rumah event internasional maupun olahraga lainnya, termasuk ANOC World Beach Games 2023.

"Pemerintah sedari awal dilaporkan NOC Indonesia akan menjadi tuan rumah, langsung meminta NOC Indonesia agar melakukan perencanaan dan persiapan seefektif dan efisien mungkin. Karena memang NOC Indonesia yang mengajukan Bali sebagai tuan rumah," tuturnya.

"Dalam menyusun perencanaan, Kemenpora melakukan asistensi bersama BPKP dan DJA Kemenkeu agar menghasilkan rencana anggaran yang sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku," Dito menjelaskan.

"Khususnya dalam hal anggaran, Kemenpora dalam review awal proposal pada bulan Februari 2023 sebelum saya menjabat, memang terjadi gap yang sangat jauh dari pengajuan hampir 1 triliun dan hasil review sebesar 221 miliar. Saat saya mulai menjabat dilakukan review ulang bersama BPKP dan DJA juga sehingga menghasilkan angka 446 miliar," dito merincikan.

Diketahui juga beberapa waktu lalu, Wayan Koster sempat menolak hadirnya kontingen Israel ke ANOC World Beach Games.

"(Berpatokan) pada konstitusi, yang kedua dasarnya adalah Peraturan Luar Negeri nomor 3 tahun 2019. Sebagai suatu entitas sendiri karena diatur dalam peraturan menteri luar negeri, tidak boleh menyampaikan lagu kebangsaan (Israel)," kata Koster kepada media, di Pura Besakih, Karangasem, Bali, Rabu (5/4), dikutip dari CNN.

"Jadi saya tetap menolak kehadiran Israel di Bali, termasuk di ANOC World Beach Games mendatang," dirinya menambahkan.

Walau sempat menolak, tapi Koster pada akhirnya tetap mendukung kelancaran acara tersebut. Bahkan persiapan AWBG tetap berlanjut.

Pihak ANOC menyatakan, hingga pertemuan pekan lalu, panitia ANOC WBG di Bali tidak menunjukkan gelagat akan mengundurkan diri sebagai tuan rumah. Pemerintah berulang kali meyakinkan ANOC bahwa pesta olahraga pantai tersebut siap digelar di Pulau Dewata pada 5-12 Agustus 2023.

https://travel.detik.com/travel-news...-internasional

Punya partisipan jgn milih2 donk
Tp yg kasian org yg pengen partisipannya tp gak punya kesempatan buat event