yellowmarkerAvatar border
TS
yellowmarker
Viral Rumah Potong Ayam di Jakarta Ditutup Paksa Ormas, Pengusahanya Dipukuli

29 Juni 2023 12:54

Tangkapan layar surat ormas. Dok: Twitter @Okki_Sutanto

kumparanNEWS

Organisasi massa bernama Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung berdemo memaksa Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) di Rawa Kepiting tutup selama libur Idul Adha. Ancaman ini berujung pedagang rugi hingga ada insiden pengeroyokan.

Salah satu keluarga pengusaha RPHU, berinisial WDS, menerangkan dikeroyok usai berusaha membujuk komunitas tersebut mengizinkan truk ayam masuk ke RPHU pada Selasa malam (27/6). Dirinya dan sejumlah pengusaha ayam lain tak tahu terkait imbauan demo tersebut.

Surat edaran pemberitahuan Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung yang meminta RPHU tutup dilayangkan secara sepihak. Tembusan surat itu juga ditujukan kepada RPHU daerah Jakarta Timur seperti RPHU Pejagalan, RPHU Pintu Air, dan RPHU Rawa Teratai.

"Enggak kenal. Karena pedagang ayam banyak, saya okelah kalau kenal. Tapi kan ini juga ada pengelolanya dari pemerintah. Minimal kalau mau demo sosialisasikan dulu ke Ketua Pengelola RPHU, dan sosialisasi ke kami yang bernaung di RPHU rawa kepiting. Tapi nggak ada. Nah ibu saya kan ada speak up [saat demo], itu maksudnya kita ayam [datang] udah terlanjur. Tolong lah dikasih dulu malam ini potong dulu kan," cerita WDS saat dihubungi, Kamis (29/6).

"Nah mereka enggak terima. Ketua pendemo ini bernada keras, agak bentak ibu saya, ada gestur majukan langkah ke ibu saya. Nah ketika saya liat, saya refleks lindungi ibu saya. Setelah saya melindungi, baru massa terprovokasi. Akhirnya tiba-tiba massanya panas sama saya, saya diamanin security.

Nah, di situlah ketika saya jalan abis diamanin, dikejar, barulah mereka pengeroyokan ke saya," tambah dia.

Viral di Medsos

Tangkapan layar surat ormas. Dok: Twitter @Okki_Sutanto

Sebelumnya, paksaan agar rumah potong tutup dikeluhkan oleh anak pengusaha ayam lainnya, Okki, di Twitter—postingannya kemudian viral. Ia heran dan mengkritik surat tersebut.

Ormas itu memaksa pedagang di RPHU tutup selama 3 hari pada 27-30 Juni 2023 dengan alasan solidaritas kepada pedagang, karena harga ayam tinggi saat Idul Adha.

Seiring surat edaran yang tersebar, Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung berdemo dan mengadang truk ayam dari daerah yang ingin masuk. Truk ini bukan milik WDS, namun ia berusaha membela pengusaha lain pemilik truk tersebut.

"Saya memang kebetulan ada di lokasi dengan ibu dan bapak saya. Saya ngeliat di pos satpam ada demo, saya nanya kenapa demo. 'Oh ini mas nggak boleh ayam masuk'. Saya bingung kan, belum dapat info demo resmi. Kok tiba-tiba truk ayam ke RPHU itu diadang, enggak boleh masuk, enggak boleh ada pemotongan. Di situ kan ada semacam ketua pendemo, kita ngobrol, tempat massanya ngeblok jalan," jelas dia.

"Kita coba berunding, mereka jelaskan karena harga ayam beberapa bulan terakhir tinggi. Jadi ini semacam demontrasi ke pemerintah secara enggak langsung boikot, jelang Idul Adha mereka demo, agar 3 malam enggak ada pemotongan ayam. Kalau enggak ada kan distribusi pemotong ayam di DKI terganggu,"tambahnya.

Dilaporkan ke Polsek Cakung


SEBAGAI ILUSTRASI: Pedagang menyiapkan ayam potong untuk pembeli di salah satu peternakan ayam di Jakarta. Foto: Rivan Awal Lingga/Antara Foto

WDS sebetulnya tak keberatan dengan surat edaran penutupan RPHU selama libur Idul Adha. Tetapi ia menyayangkan hal itu disampaikan mendadak dan sepihak.

"Sebenernya kita kalau udah terima sosialisasi resmi pasti akan kita pertimbangkan kita libur. Tapi kan itu dadakan. Padahal kalau kita pesan dari daerah trus kita balikin, bisa aja ditolak peternak. Kedua, itu kan biaya lagi. Ketiga ayamnya mati di jalan kelamaan di keranjang," ungkapnya.

"Sebenernya diskusi persuasif, kita minta tolong karena kan emang enggak tahu. Malam itu diizinkan dulu terlanjur ayamnya mau sampai RPHU. Tapi mereka bersikeras nggak boleh ada pemotongan," terang WDS.


Anak pengusaha rumah potong ayam berinisial WDS usai dikeroyok massa ormas Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung. Foto: Dok. Istimewa

WDS mengatakan sudah melapor insiden pengeroyokan ini ke Polsek Cakung. Ia berharap, kejadian serupa tak terjadi di masa mendatang.

"Saya visum langsung malamnya, ketika situasi kondusif, polisi kan juga udah amankan, baru saya visum di RSUP Persahabatan. Dan kemaren siang saya laporan di Polsek Cakung. Demonya juga tidak ada izin kata Pak Polsek Cakung," ujar WDS.

"Bisa jadi perhatian juga itu mereka (pendemo) kayak enggak takut hukum, mereka bilang 'Laporin aja'. Saya enggak ingin ini terjadi ke pedagang lainnya," tandas dia.

Pengusaha Ayam Rugi Ratusan Juta

Di sisi lain, akibat paksaan ormas-ormas tersebut, Okki mengatakan pedagang di RPHU terpaksa menutup kiosnya dan kehilangan omzet seratusan juta rupiah per hari.

"Di RPHU Rawa Kepiting sendiri ada belasan pedagang dengan total 15 karyawan. Rata-rata omzet pedagang hariannya di Rp 100 juta hingga Rp150 juta. Jadi kehilangan omzet per hari dari belasan pedagang bisa sampai miliaran (rupiah),” jelas dia.

"Tidak ada informasi, tidak ada diskusi, tidak ada undangan musyawarah. Bahkan H-1 kita menanyakan ke pengelola RPHU (Pemprov), tetap boleh berdagang. Intinya sih kalau ada yang mau demo atau mogok ya silakan. Tapi ya jangan maksa. Ini negara demokrasi," kata dia.




Quote:

 
Waduh, aseng digebuki lagi.

Diubah oleh yellowmarker 30-06-2023 14:58
servesiwi
jiresh
sorken
sorken dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2.4K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan