Acara puncak Bulan Bung Karno yang digelar PDIP di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Sabtu, 16 Juni 2023, kabarnya dihadiri ratusan ribu kader dan simpatisan partai berlambang banteng tersebut.

Mereka datang menggunakan bus dan hampir memenuhi seluruh area kompleks stadion. Para kader tersebut mewakili cabang PDIP dari tingkat provinsi, kabupaten-kota, ranting, dan anak ranting.

Puncak perayaan Bulan Bung Karno akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Seorang pengguna TikTok dengan nama akun @cilox mengaku mendapat uang Rp100 ribu karena menghadiri acara itu.

Hidup lagi capek capeknya malah diajak nonton acara PDIP di GBK sama temen-temen gabut gajelas ini,” katanya dalam unggahannya.

“Ternyata seru, dapet makan dua kali sama uang 100 ribu, ngakak banget,” katanya dalam unggahan itu.

Unggahan akun Twitter @ARSIPAJA.

Foto tangkapan layar unggahan itu dibagikan ulang oleh akun Twitter @ARSIPAJA pada 25 Juni 2023. PDIP belum memberikan klarifikasi terkait kebenaran pengakuan netizen tersebut.

Hingga tulisan ini dibuat, unggahan itu sudah mendapatkan retweet lebih dari dua ribu kali dan disukai lebih dari 15 ribu kali.

Kasus Amplop PDIP di Masjid

Sebelumnya, PDIP juga pernah ramai dibicarakan karena membagi-bagikan uang di sebuah masjid di Sumenep, Madura, pada Maret 2023. Uang itu dibungkus dalam amplop berwarna merah dengan logo PDIP.

Terdapat pula foto dua kader PDIP di bagian depan amplop tersebut. Kedua kader itu adalah Ketua DPC PDIP Sumenep Achmad Fauzi, dan Ketua DPD PDIP Jawa Timur Said Abdullah. Setelah dibuka, amplop tersebut berisi uang dengan nominal Rp300 ribu.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Said Abdullah, menyebut bahwa acara di masjid Sumenep Madura tersebut merupakan acara yang rutin digelar PDIP setiap tahun.
Ini, kan, ritual tahunan. Tahun kemarin juga viral, dua tahun yang lalu juga viral," kata Said di Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Senin, 27 Maret 2023.

Menurutnya, pembagian amplop berisi uang di masjid tersebut merupakan salah satu cara untuk mendorong minat masyarakat melaksanakan ibadah ke masjid yang kala itu masih dalam suasana Ramadhan.

“Faktanya seperti apa, motifnya seperti apa, pokoknya ramai-ramai kita tarawih ke Sumenep ada uang Rp300 ribu kira-kira seperti itulah,” katanya menjelaskan.


https://www.pikiran-rakyat.com/nasio...an-dapat-makan