Sumber Gambar

Menjalin pertemanan tentu merupakan hal yang wajar bagi seorang manusia. Seseorang biasanya sudah mulai belajar berteman dan bergaul sejak usia dini. Pertemuan seseorang dengan temannya biasa terjadi di sekolah atau lingkungan rumah. Hal ini membantu anak untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi mereka di masyarakat.

Dalam pertemanan, tidak selalu semuanya berjalan mulus. Kadang ada saja pertengkaran hingga keributan yang disebabkan oleh berbagai hal seperti perbedaan pendapat dan memperebutkan sesuatu. Hal ini wajar apabila terjadinya hanya sesekali. Yang tidak wajar apabila hal ini sering terjadi hingga membuat diri kita tidak nyaman dan terganggu.

Sayangnya ada saja anak-anak yang berteman untuk menjadikan temannya bahan bullying. Biasanya anak-anak seperti ini akan menggunakan kedok “bercanda” sebagai alasan untuk menutupi aksi bullying mereka yang jelas-jelas salah. Hal ini sangat tidak dibenarkan karena bila dibiarkan maka dampaknya bisa berkepanjangan. Baik si pelaku bullying atau pun si korban.


Sumber Gambar

Seperti yang terjadi di Bekasi Selatan berikut ini. Siapa sangka bullying yang dilakukan semasa sekolah bisa membuat kita celaka di masa mendatang. Seperti beberapa pemuda ini yang tiba-tiba dibacok seseorang dengan senjata tajam. Yang ternyata pelakunya adalah teman sekolah yang dahulu pernah dibully oleh korban.

Antara korban dan pelaku sudah saling mengenal dan mereka sudah lulus dari sekolah sekitar 3 tahun lalu mengingat usia mereka 21 tahun. Akan tetapi pelaku yang berinisial RF ini masih menyimpan dendam kepada korban. Pelaku menyerang korban yang sedang nongkrong di sebuah warkop usai korban memberikan lokasinya kepada si pelaku.

Mungkin sebelumnya sudah cekcok melalui chat kali ya. Hingga akhirnya si korban memberikan lokasinya dengan maksud menantang. Tak disangka pelaku benar-benar datang dengan sepeda motor dan langsung membacok korban bersama tiga orang rekannya. Usai membacok, ia lantas langsung kabur meninggalkan lokasi dan berhasil di tangkap di Duren Sawit.


Sumber Gambar

Ya, inilah salah satu dampak buruk dari bullying. Ada saja orang-orang pendendam yang akan memendam rasa marahnya untuk melampiaskannya suatu hari nanti. Di saat dirinya merasa sudah siap dan mampu untuk membalaskan dendam, disitulah dia beraksi. Apa yang kita lakukan di masa lalu memang bisa berdampak di masa depan. Apakah ini karma?

TS sendiri merupakan orang yang sempat mengalami perundungan semacam ini. Tapi sudah lama saat di bangku SD, bahkan ada oknum guru yang ikut membully. Awalnya memang ada perasaan dendam kepada mereka, tapi semakin beranjak dewasa ya lama-lama ya biasa saja. Walau sampai sekarang TS tetap tidak akan melupakan perbuatan mereka ya.


Sumber Gambar

Kembali ke topik, apa yang dilakukan oleh pelaku ini merupakan sikap hasil dari bullying itu sendiri. Memang pada akhirnya hasil dari bullying akan berbeda-beda. Ada yang jadi kurang pede, ada yang jadi mudah takut/cemas, ada yang jadi malas bersosialisasi dan ada juga yang pendendam seperti ini. Sayangnya dia balas dendam dengan cara yang salah.

Aksi balas dendamnya itu malah berakhir dengan ancaman pidana 9 tahun penjara. Ya mungkin dengan cara ini si pelaku bisa puas dan lega telah membalaskan dendamnya. Sekaligus menunjukkan dirinya yang kini sudah menjadi jagoan dan bisa membacok orang. Bully di masa sekolah memang bisa memberi luka mendalam, tapi haruskah membalasnya dengan luka pula?



Menurut kalian, setimpalkah apa yang didapat oleh si korban karena pernah membully pelaku?

Sumber: Link Referensi, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi