- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cooking & Resto Guide
Parah! Kasih Babi ke Pelanggan Muslim, Netizen Doakan Restoran Ini Cepat Bangkrut!


TS
harrywjyy
Parah! Kasih Babi ke Pelanggan Muslim, Netizen Doakan Restoran Ini Cepat Bangkrut!

Sumber Gambar
Kebutuhan akan makanan tak dipungkiri sudah menjadi suatu hal yang lumrah bagi seorang manusia. Dengan makanan, seorang manusia bahkan makhluk hidup lainnya menyambung hidup dan tetap menjaga tubuhnya tetap memiliki asupan nutrisi yang cukup. Hal ini membuat makanan menjadi suatu hal yang penting untuk ada di dekat kita.
Manusia merupakan salah satu makhluk hidup yang cukup unik dalam hal makanan ketimbang makhluk lainnya. Pasalnya manusia sangat selektif dalam memakan sesuatu, kita selalu pilih-pilih makanan dan setiap individu di dunia ini selalu memiliki pilihan berbeda sesuai dengan seleranya masing-masing. Inilah yang kemudian membedakan kita dengan makhluk lainnya.
Ada banyak alasan mengapa manusia pilih-pilih makanan. Mulai dari harga, nutrisi, hingga alasan kepercayaan. Nah, kadang alasan kepercayaan ini yang cukup krusial dan agak sensitif sehingga kita perlu berhati-hati. Beberapa orang dengan kepercayaan tertentu memilih untuk tidak makan suatu jenis makanan. Sehingga kita harus menghormatinya.

Sumber Gambar
Jangan sampai terjadi seperti yang baru-baru ini ramai dibicarakan. Seorang pengunjung restoran pasta yang diketahui sebagai seorang muslim mengutarakan kekecewaannya di sosmed terhadap sebuah tempat makan bernama Mamma Rosy di Jakarta Selatan. Hal ini dikarenakan ia memesan pasta dengan daging sapi, tapi malah dikasih daging babi.
Sialnya, mereka tidak diberi tahu kalau diberi daging babi. Si pelanggan muslim ini baru tahu kalau yang dimakannya adalah daging babi pada saat melihat bill. Padahal yang dipesan adalah beef, tapi yang disajikan malah pork. Ya, disinilah awal masalah terjadi. Tentu sebagai seorang pelanggan yang memesan dengan benar dia merasa kecewa.
Apalagi saat dirinya komplain ke pegawai, mereka hanya bilang: “harganya sama kok, Bu.” Waduh! Ini bukan masalah harga sih. Tapi soal kepercayaan di mana muslim kan memang mengharamkan babi. Jadi mau harganya sama atau lebih murah pun, bukan berarti mereka bisa memberikannya sembarangan ke seorang muslim. Jawaban para pegawai itu jelas sangat tidak profesional.

Sumber Gambar
Sedangkan usai lapor ke atasan, si atasan malah menjawab: “kasih saja dessert gratis!” Seolah-olah masalah ini bisa selesai hanya dengan hadiah gratis. Dan karena masalah tidak selesai di tempat, sudah tentu kalian tahu apa formulanya? Ya, sosial media dan viral adalah jalan yang bisa ditempuh bila tidak bisa diselesaikan saat itu juga.
Unggahannya yang menceritakan pengalamannya itu viral di sosial media. Dan hasilnya? Ya, akhirnya pihak restoran buka suara. Pihak restoran menyebut usai viralnya unggahan itu, mereka langsung berkomunikasi dengan pelanggan itu dan meminta maaf. Mereka juga mengaku sudah menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

Sumber Gambar
Wah, kayanya para pegawai ini kurang briefing atau kurang ditatar nih? Kok bisa-bisanya ngomong gitu ke customer. Kejadian ini harus jadi bahan evaluasi bagi restoran terhadap kinerja para pegawainya nih. Ini masalahnya sudah nyerempet ke kepercayaan seseorang yang seharusnya dihormati. Apalagi kepercayaan ini merupakan mayoritas di negeri ini.
Kabarnya, mereka akan melakukan training ulang terhadap pegawai mereka yang terlibat atas kejadian ini. Ya, mungkin masih harus diedukasi lagi. Entah selama hidupnya belajar apa tuh pegawai, tapi setidaknya kalau diedukasi lagi nantinya mereka mungkin akan jadi lebih baik dari sebelumnya walau gak menjamin juga ya. Semoga kejadian prank kaya gini gak terjadi lagi ya.

Kalau menurut kalian, salah siapa dalam kejadian di restoran ini? Dan kenapa mereka menyajikan babi?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi



Diubah oleh harrywjyy 16-06-2023 05:43






bukan.bomat dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.5K
125


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan