Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un telah mengeluarkan perintah rahasia bagi otoritas lokal untuk mencegah bunuh diri. Hal ini terjadi setelah data terbaru menunjukan angka bunuh diri di negara itu meningkat.
Meski tidak dapat dikonfirmasi dengan pasti, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (Korsel) melaporkan pada akhir Mei bahwa kasus bunuh diri naik sekitar 40% dibandingkan tahun lalu.
"Ada banyak faktor kerusuhan internal di Korut karena kesulitan rakyat," kata agen intelijen Seoul kepada Radio Free Asia, Selasa (13/6/2023). 


Kim secara resmi mendefinisikan bunuh diri sebagai tindakan pengkhianatan terhadap sosialisme. Ia memerintahkan pemerintah daerah untuk mengambil tindakan pencegahan.
Seorang pejabat dari provinsi Hamgyong Utara mengatakan kepada Layanan Korea RFA bahwa perintah pencegahan bunuh diri disampaikan dalam pertemuan darurat di setiap provinsi dari para pemimpin komite partai di tingkat provinsi, kota dan kabupaten.
"Pertemuan kami diadakan di gedung komite partai provinsi yang terletak di distrik Pohang, di kota Chongjin," katanya. "Sejumlah besar kasus bunuh diri di provinsi itu terungkap dan beberapa pejabat ... tidak bisa menyembunyikan ekspresi cemas mereka." 


Statistik yang disampaikan pada pertemuan Hamgyong Utara menunjukkan bahwa ada 35 kasus bunuh diri tahun ini di Chongjin dan daerah terdekat Kyongsong. Sebagian besar kasus melibatkan seluruh keluarga yang mengakhiri hidup mereka bersama.
"(Para peserta pertemuan) terkejut dengan pengungkapan catatan bunuh diri yang mengkritik negara dan sistem sosial."
Pada pertemuan di provinsi Ryanggang, para peserta pertemuan diberitahu bahwa bunuh diri memiliki dampak sosial yang lebih besar daripada kelaparan. Walau begitu, para pejabat tidak dapat menemukan solusi yang tepat.
"Sebagian besar kasus bunuh diri disebabkan oleh kemiskinan dan kelaparan yang parah, jadi tidak ada yang bisa melakukan tindakan pencegahan saat ini," ujar pejabat lainnya.
"Di kota Hyesan, seorang bocah lelaki berusia 10 tahun tinggal bersama neneknya setelah orang tuanya meninggal karena kelaparan, tetapi mereka bunuh diri dengan memakan racun tikus."
Pejabat itu menggambarkan kasus mengejutkan lainnya yang terungkap pada pertemuan tersebut, termasuk pasangan berusia 60-an yang menggantung diri di pohon di pegunungan, dan satu keluarga beranggotakan empat orang yang, setelah makan bersama keluarga terakhir mereka, menelan potasium sianida.
[table][tr][td]
"Bunuh diri keluarga adalah tindakan pembangkangan terakhir terhadap sistem tanpa harapan," katanya.
Perintah Kim Jong Un menekankan bahwa pejabat pemerintah daerah harus bertanggung jawab atas pencegahan bunuh diri di yurisdiksi mereka.
"Ditekankan bahwa pejabat yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban bersama, karena 'bunuh diri jelas merupakan tantangan sosial dan pengkhianatan terhadap negara."

sumber[/td]
[/tr]
[/table]