Tawuran, merupakan kekerasan atau perkelahian massal yang dilakukan antar dua geng berjumlah besar entah itu dengan alasan maupun tanpa alasan.

Biasanya aktivitas tawuran imi dilakukan antar anak-anak usia remaja sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas untuk menunjukkan kekuatan, mempertahankan gengsi, mencari perhatian, dan ingin diakui keberadaannya.

Membahas tentang tawuran sekolah atau tawuran kelompok masyarakat, seringkali aksi ini menimbulkan jatuhnya korban jiwa dari para pelaku tawuran maupun warga masyarakat yang tidak tahu menahu akan tawuran yang terjadi GanSis. Bahkan beberapa kali para pelaku tawuran dengan keji melakukan teror dan melukai masyarakat tanpa alasan sampai terjadi jatuhnya korban jiwa.

Aksi tawuran yang dilakukan oleh anak-anak remaja ini cukup menjadi masalah yang meresahkan masyarakat GanSis, karena selain mengancam keselamatan orang yang tidak bersalah, pelaku juga membuat kerusakan yang mengakibatkan kerugian besar.

Menurut Undang-undang yang berlaku, tawuran sendiri merupakan tindak pidana yang hukuman bagi pelakunya cukup jelas yaitu hukuman kurungan penjara selama beberapa tahun sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan GanSis.

Sebagaimana aturan pada Pasal 170 KUHP dan juga Pasal 358 KUHP, pelaku aksi tawuran bisa dikenakan hukuman penjara mulai dari 2 tahun sampai dengan maksimal 12 tahun.

Berkaca dari kedua aturan tersebut Polres Jakarta Selatan berencana akan memasukkan riwayat pelaku tawuran ke dalam Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau yang lebih sering disebut SKCK.

Masuknya riwayat pelaku tawuran kedalam SKCK ini diharapkan agar trend tawuran di tengah para pelajar berkurang atau hilang, dengan pertimbangan bahwa saat ini hampir semua lowongan pekerjaan membutuhkan SKCK sebagai persyaratan mendaftar kerja.

Akankah dengan diberlakukannya aturan ini kemudian nantinya akan berdampak pada trend tawuran di tengah para pelajar?

Melihat adanya rencana dimasukkannya riwayat pelaku tawuran kedalam SKCK, sebenarnya bagi mereka para pelajar yang memikirkan masa depannya sendiri pasti akan takut untuk ikut-ikutan kedalam perkelahian yang sebenarnya sama sekali tidak ada manfaatnya GanSis.

Tawuran selain berbahaya bagi mereka yang terlibat di dalam perkelahian dan masyarakat diluar perkelahian, pastinya juga dapat mengakibatkan masa depan seseorang menjadi buruk karena saat SKCK ada catatan negatif maka seseorang tersebut akan sangat sulit untuk bisa mendapatkan pelajaran.

Berlandaskan dengan adanya fakta ini seharusnya mulai sekarang para remaja sekolah yang memiliki kebiasaan tawuran ini dapat berhenti GanSis, karena secara tidak langsung apa yang mereka lakukan membuat masa depan mereka sendiri tanpa arah dam tujuan pasti.

Bagaimana menurut pendapat kalian, perlukah riwayat aksi tawuran perlu masuk kedalam SKCK?
Silakan berikan pendapat kalian sesuai dengan apa yang kalian pikirkan terkait hal ini.