

TS
si.matamalaikat
Gara-Gara Alat Bor Mengalami Masalah, Produksi F-15EX Terhambat
Quote:
Selalu ada cerita lucu dalam proses pembuatan pesawat tempur Amerika Serikat di era modern ini Gan, setelah kita disuguhi "lawakan" dari Lockheed Martin yang mengalami berbagai masalah pada jet tempur F-35 yang tak kunjung kelar (kesamber petir, nyemplung ke laut dll). Kini salah satu produsen pesawat tempur lain, yakni Boeing, juga mulai ikut-ikutan melawak.
Alasan kenapa penulis menyebutnya "melawak" karena kurangnya ketelitian Boeing dalam memilih peralatan bor menyebabkan jadwal pengiriman F-15EX ke USAF (Angkatan Udara AS) harus diundur lagi. Seperti yang diberitakan TheDrive.com, alat bor yang digunakan untuk membuat lubang guna memasang windscreenpada pesawat baru-baru ini mengalami masalah desain (tidak dijelaskan masalahnya apa). Masih dari artikel yang sama, masalah pada alat bor itu dilaporkan oleh Government Accountability Office (GAO), yang salah satu tugasnya mengawasi program pengadaan senjata AS.
Masalah tersebut mengakibatkan alat bor tidak bisa membuat lubang secara akurat, masalah pada alat pengeboran ditemukam saat Boeing hendak memasang kaca depan (windscreen) pada pesawat F-15EX ketiga hingga keenam. Setelah insiden tersebut, Boeing sebenarnya telah memperbaiki alat bornya. Dan pada akhirnya, mereka sekarang perlu mengebor ulang lubang pada pesawat ketiga sampai keenam sebelum meluncurkan produksi pesawat Lot 2. Sebagai efek lanjutan, produksi Lot 2 F-15EX telah ditunda selama dua bulan.
Sebagai tambahan informasi Gan, pesawat F-15EX ketiga sampai keenam disebut sebagai produksi Lot 1B. Rencananya 4 pesawat ini akan dikirim pada Desember 2022, tapi akibat terjadi masalah pada alat pengeboran, pengiriman pesawat ditunda selama 6 bulan. Hal ini pun telah mempengaruhi kesiapan operasional F-15EX.
Sementara itu, dari jadwal pengiriman yang direvisi, Boeing diminta untuk mengirim 6 unit F-15EX mulai Mei sampai Juli 2023. Di mana targetnya harus ada 2 unit F-15 yang dikirim ke USAF. Tapi jadwal pengiriman itu sudah mulai terlewati. Sementara itu, Boeing memperkirakan pesawat Lot 1B yang pertama dan kedua masing-masing baru bisa dikirim pada Juli 2023 dan Agustus 2023.
Pengiriman pesawat Lot 1B yang dijadwalkan setelah Juli 2023 tentu akan menyulitkan program F-15EX untuk bisa memenuhi tanggal pencapaian yang direncanakan, termasuk kemampuan operasional awal dan produksi tingkat penuh pada tahun 2023. Saat ini USAF baru menerima dua unit F-15EX yang dikirim pada awal 2021, dikenal sebagai EX1 dan EX2. Sejak saat itu keduanya telah digunakan untuk mendukung pengujian dan evaluasi.
Tak cuma proses produksinya yang ruwet, untuk proses pembelian F-15EX pun juga tak kalah ruwet Gan. Jumlah pesawat yang akan dibeli USAF terus beubah-ubah, mereka seperti kebingungan tentang berapa jumlah pesawat yang harusnya dibeli ? Seperti yang sudah banyak diberitakan, USAF berencana membeli 144 unit EX, tapi mereka kini telah memotongnya menjadi 104.
Angkatan Udara AS telah mengkonfirmasi bahwa, mereka akan membeli 104 pesawat F-15EX yang terdiri dari 94 yang dicantumkan dalam proposal Tahun Anggaran 2024, 8 jet lainnya didanai dalam anggaran 2023, ditambah 2 yang dibiayai dalam Tahun Anggaran 2022. Sebelum memutuskan untuk membeli 104 pesawat, pada tahun 2022 lalu, USAF sempat memangkas pesanan F-15EX menjadi 80 unit pesawat saja. Hal itu dilakukan agar anggaran dana bisa dimaksimalkan pada program NGAD (jet tempur generasi ke-6).
Sementara itu pejabat GAO pada Juni 2022 menanggapi pengurangan anggran dana untuk pesanan F-15EX dengan mengatakan bahwa, USAF tidak bisa membeli 80 pesawat dengan anggaran yang telah dikurangi. Mereka menyebut USAF hanya bisa membeli 78 unit F-15EX. Pada Maret 2023, Sekretaris USAF Frank Kendall mengumumkan bahwa USAF membatalkan pengadaan 80 pesawat, dan akan memesan 104 unit F-15EX.
Selain pesanan EX, USAF juga masih menunggu peluncuran F-35 Block 4 yang digadang sebagai varian peningkatan yang lebih baik dari F-35. Mereka juga akan memulai uji penerbangan pesawat bomber B-21 yang baru. USAF juga saat ini pun masih berusaha keras menyingkirkan F-22 Raptor Block 20 untuk menghemat anggaran. Dan dengan penundaan pengiriman F-15EX saat ini telah menambah masalah dan keruwetan lain dalam segmen pesawat tempur Angkatan Udara Paman Sam.
Referensi Tulisan: TheDrive.com&
Sumber Foto: USAF
Alasan kenapa penulis menyebutnya "melawak" karena kurangnya ketelitian Boeing dalam memilih peralatan bor menyebabkan jadwal pengiriman F-15EX ke USAF (Angkatan Udara AS) harus diundur lagi. Seperti yang diberitakan TheDrive.com, alat bor yang digunakan untuk membuat lubang guna memasang windscreenpada pesawat baru-baru ini mengalami masalah desain (tidak dijelaskan masalahnya apa). Masih dari artikel yang sama, masalah pada alat bor itu dilaporkan oleh Government Accountability Office (GAO), yang salah satu tugasnya mengawasi program pengadaan senjata AS.
Masalah tersebut mengakibatkan alat bor tidak bisa membuat lubang secara akurat, masalah pada alat pengeboran ditemukam saat Boeing hendak memasang kaca depan (windscreen) pada pesawat F-15EX ketiga hingga keenam. Setelah insiden tersebut, Boeing sebenarnya telah memperbaiki alat bornya. Dan pada akhirnya, mereka sekarang perlu mengebor ulang lubang pada pesawat ketiga sampai keenam sebelum meluncurkan produksi pesawat Lot 2. Sebagai efek lanjutan, produksi Lot 2 F-15EX telah ditunda selama dua bulan.
Sebagai tambahan informasi Gan, pesawat F-15EX ketiga sampai keenam disebut sebagai produksi Lot 1B. Rencananya 4 pesawat ini akan dikirim pada Desember 2022, tapi akibat terjadi masalah pada alat pengeboran, pengiriman pesawat ditunda selama 6 bulan. Hal ini pun telah mempengaruhi kesiapan operasional F-15EX.
Quote:
Sementara itu, dari jadwal pengiriman yang direvisi, Boeing diminta untuk mengirim 6 unit F-15EX mulai Mei sampai Juli 2023. Di mana targetnya harus ada 2 unit F-15 yang dikirim ke USAF. Tapi jadwal pengiriman itu sudah mulai terlewati. Sementara itu, Boeing memperkirakan pesawat Lot 1B yang pertama dan kedua masing-masing baru bisa dikirim pada Juli 2023 dan Agustus 2023.
Pengiriman pesawat Lot 1B yang dijadwalkan setelah Juli 2023 tentu akan menyulitkan program F-15EX untuk bisa memenuhi tanggal pencapaian yang direncanakan, termasuk kemampuan operasional awal dan produksi tingkat penuh pada tahun 2023. Saat ini USAF baru menerima dua unit F-15EX yang dikirim pada awal 2021, dikenal sebagai EX1 dan EX2. Sejak saat itu keduanya telah digunakan untuk mendukung pengujian dan evaluasi.
Tak cuma proses produksinya yang ruwet, untuk proses pembelian F-15EX pun juga tak kalah ruwet Gan. Jumlah pesawat yang akan dibeli USAF terus beubah-ubah, mereka seperti kebingungan tentang berapa jumlah pesawat yang harusnya dibeli ? Seperti yang sudah banyak diberitakan, USAF berencana membeli 144 unit EX, tapi mereka kini telah memotongnya menjadi 104.
Quote:
Angkatan Udara AS telah mengkonfirmasi bahwa, mereka akan membeli 104 pesawat F-15EX yang terdiri dari 94 yang dicantumkan dalam proposal Tahun Anggaran 2024, 8 jet lainnya didanai dalam anggaran 2023, ditambah 2 yang dibiayai dalam Tahun Anggaran 2022. Sebelum memutuskan untuk membeli 104 pesawat, pada tahun 2022 lalu, USAF sempat memangkas pesanan F-15EX menjadi 80 unit pesawat saja. Hal itu dilakukan agar anggaran dana bisa dimaksimalkan pada program NGAD (jet tempur generasi ke-6).
Sementara itu pejabat GAO pada Juni 2022 menanggapi pengurangan anggran dana untuk pesanan F-15EX dengan mengatakan bahwa, USAF tidak bisa membeli 80 pesawat dengan anggaran yang telah dikurangi. Mereka menyebut USAF hanya bisa membeli 78 unit F-15EX. Pada Maret 2023, Sekretaris USAF Frank Kendall mengumumkan bahwa USAF membatalkan pengadaan 80 pesawat, dan akan memesan 104 unit F-15EX.
Selain pesanan EX, USAF juga masih menunggu peluncuran F-35 Block 4 yang digadang sebagai varian peningkatan yang lebih baik dari F-35. Mereka juga akan memulai uji penerbangan pesawat bomber B-21 yang baru. USAF juga saat ini pun masih berusaha keras menyingkirkan F-22 Raptor Block 20 untuk menghemat anggaran. Dan dengan penundaan pengiriman F-15EX saat ini telah menambah masalah dan keruwetan lain dalam segmen pesawat tempur Angkatan Udara Paman Sam.
----------------
Referensi Tulisan: TheDrive.com&
Sumber Foto: USAF
Diubah oleh si.matamalaikat 15-06-2023 14:24






geopoliticsgeek dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.2K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan