Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philips Max Marthin, yang disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka. FOTO/TPNPB-OPM Reporter: Adi Briantika, tirto.id - 12 Jun 2023 13:58 WIB Jajaran pusat TPNPB-OPM bakal menghubungi Egianus Kogoya cs, kelompok yang menyandera pilot Susi Air Philip Mehrtens.

tirto.id - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengklaim masih ada waktu bagi Indonesia untuk membebaskan Philip Mehrtens, pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru.

Philip disandera sejak 7 Februari 2023 dan hingga kini belum dilepas oleh TPNPB-OPM. Bahkan, pihak penyandera mengancam akan menembak Philip bila negosiasi buntu dan pemerintah Indonesia tidak mau melepaskan Papua sebagai negara merdeka.

"Masih ada waktu [untuk menyelematkan Philip Mehrtens]," ucap Sebby kepada Tirto, Senin (12//6/2023).

Jajaran pusat TPNPB, kata Sebby bakal menghubungi Egianus Kogoya cs, kelompok penyandera, perihal ini.

"Belum ada batas (waktu), tapi kami akan berusaha komunikasi dengan Egianus dan pasukannya. Jadi masih ada waktu untuk selamatkan pilot," ucap Sebby.

Sebby mengaku video ancaman itu diambil pada April tahun ini, namun dirinya baru menerima fail video pada 13 Mei 2023.

Kemudian pada 26 Mei 2023 ia baru publikasikan itu. Mengapa ada jeda waktu? Pada 10-24 Mei, ucap Sebby, pihaknya sangat sibuk; bahkan tak sempat berhubungan dengan jurnalis ataupun jajaran TPNPB di lapangan.

https://tirto.id/opm-klaim-beri-hara...isa-bebas-gLJy
Makanya BTS jangan dihancurin dan pekerja BTS dibunuh atau diancam jadi susah kan komunikasi sesama teroris kalau kayak gini
Sibuk apa ya? kimpoian atau cari dana?




Gereja-gereja Papua Surati Presiden, Tawarkan Diri untuk Bebaskan Pilot Susi Air Phillip Mehrtens

12 Juni 2023, 09:11 - Regional Komentar BAGIKAN Pilot Susi Air masih berada dalam kekuasaan KKB. (Foto: HO)
HERALD.ID, PAPUA—Dewan Gereja Papua Barat mengatakan nyawa sandera pilot Susi Air Phillip Mehrtens dalam bahaya jika negosiasi tidak dilakukan dengan Tentara Pembebasan Papua Barat (TPNPB).

Makanya, Dewan Gereja mendesak Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk menghentikan operasi militer di Papua Barat dan berdialog dengan TPNPB.

Ketua moderator Pendeta Benny Giay mengatakan mereka mengirimkan surat kepada Presiden Widodo untuk menyampaikan hal ini. Sejak penculikan Phillip Mehrtens pada bulan Februari oleh komandan TPNPB Egianus Kogoya, kekerasan telah meningkat di Papua yang menimbulkan korban di kedua belah pihak.

“Egianus Kogoya bisa menembak pilotnya. Untuk menghentikan itu, pemerintah Indonesia harus mengambil pendekatan damai,” kata Rev Giay dikutip dari RNZ.

“Kami meminta presiden Indonesia untuk menarik militer dan mengizinkan gereja masuk dan berdialog dengan TPNPB untuk pembebasan pilot,” lanjutnya.

i Pihak gereja mengatakan, mereka tahu pimpinan TPNPB sudah mengusulkan semacam pembicaraan damai, tapi pemerintah belum merespon.

“Dan kami menanyakan ini lewat surat kami,” kata Rev Giay. (*)

https://herald.id/2023/06/12/gereja-...llip-mehrtens/

Pihak gereja ingin pemerintah berdialog dengan KKB..