Hi agan & aganwati semua, semoga dalam keadaan sehat & selalu semangat beraktivitas, amin.

Bytheway nih, khususnya para agan. Jika hendak merapikan rambut, boost performa, biasanya kemana? Pangkas rambut atau barbershop?

Kenapa memilih pangkas rambut? Kenapa juga memilih barbershop?

Ulas tipis-tipis kuy mengenai alasan-alasan yang memungkinkan sehingga sebagian lebih terbiasa di pangkas rambut dan sebagian lain lebih memilih di sebuah barbershop. Nanti tambahin di kolom komentar ya sekiranya ada yang TS lupain.

Outlet cukur telah lama menjadi lebih dari sekadar tempat untuk mencukur rambut. Mereka memiliki posisi yang unik dalam masyarakat kita sebagai pusat budaya dan ruang untuk menjalin hubungan komunitas. Dengan sejarah yang kaya, atmosfer yang khas, dan para tukang cukur yang terampil, tempat-tempat ini terus memikat dan menawan orang-orang dari segala generasi.

Kita intip beberapa perbedaan pangkas rambut dan barbershop.




Pastinya. Karena di pangkas rambut relatif lebih murah meriah daripada di sebuah Barbershop. Kalau di daerah kami, sebuah pangkas rambut bisa 15k hingga 25k. Kalau di sebuah barbershop, tergantung level barbershopnya ya.

Pinggir kota aja (kami tengah kota) ada Barbershop yang sekali treatment 25k. Namun rata-rata tengah kota minimal udah 35k (itupun udah jarang banget), kebanyakan antara 50k-75k, dan premium start 75k-100k hingga 250k-300k.

Dari biaya aja udah keliatan selisih yang cukup lumayan. Nantinya tergantung personal, lebih memilih yang mana. Karena setiap orang mempunyai perbedaan selera dan kemampuan finansial.


Perihal ini paling kentara. Barbershop menggunakan perlengkapan yang memang deretan barang agak mahal daripada sebuah pangkas rambut.

Kebanyakan pangkas rambut menggunakan gunting, sisir, cermin sebagai perangkat utama. Sedangkan barbershop besar kemungkinan lebih kompleks dan ada tambahan perangkat lain untuk mendukung pelayanan.

Ada hair clipper, memudahkan untuk cutting rambut, dengan kisaran harga paling murah (dengan standart barber) di atas satu juta (Barber shop kami menggunakan hair clipper yang harganya satu unit hampir 4 juta) meskipun makin ke sini ada juga pangkas rambut yang memakai alat serupa seharga ratusan ribu.

Belum lagi perlengkapan lain yang biasanya ada di Barber shop dan tidak ada di pangkas rambut seperti shaver, trimmer, dan sebagainya.




Pangkas rambut identik dengan tempat “seadanya” tanpa perombakan interior dan facade “cozy” yang penuh effort layaknya barbershop. Barbershop mempunyai standart lain untuk kenyamanan para customer.

Misalnya kursi cutting untuk customer. Di barbershop harga kursinya udah jutaan. Untuk sebuah barbershop yang lebih premium lagi, satu kursi aja sudah belasan juta. Bayangkan bila tempatnya luas dan ada beberapa kursi sekaligus. Rata-rata hidrolik, berbeda dengan tempat pangkas rambut biasa.

Permisalan lain desain tempat. Barber shop mempunyai standar seperti ada lahan parkir, ruang tunggu, Intinya segala hal yang bisa diusahakan untuk membuat customer nyaman. Standartnya ruangan berAC untuk kenyamanan orang yang datang.

Hingga warna cat dinding untuk eksterior dan interior barbershop pun ada pemilihan warna warna tertentu untuk membuat customer nyaman dan betah. Ada yang pengaturan berdasarkan feng shui, ada yang berdasarkan psikologi warna serta imbasnya kepada orang yang melihat, dan lain lain.


Kebanyakan pangkas rambut melayani pemotongan rambut, meskipun juga ada beberapa yang menambah servis pijat juga. Berbeda dengan pangkas rambut, Barber shop lebih beragam untuk treatment yang bisa dinikmati oleh customer.

Makin kesini, perawatan rambut di sebuah tempat pangkas rambut berkembang secara perlahan namun pasti ke perawatan maskulinitas. Rambut, kumis, jenggot, hingga wajah, dan beberapa aspek lain terkait grooming.

Contohnya kita ambil servis yang standar saja di mana hampir keseluruhan pelayanan barbershop tapi berbeda dengan tempat pangkas rambut: cutting lanjut keramas, lalu blow (mengeringkan rambut memakai hairdryer) kemudian finishing/hairstylingentah menggunakan vitamin, pomade, ataupun penambahan hair tonic.

Belum lagi pelayanan lain seperti coloring (cat rambut), creambath, perming, dan lain sebagainya sesuai kebijakan setiap barbershop yang tak jarang berbeda satu dengan yang lainnya.

Coloring alias Pewarnaan rambut pun warnanya beragam mulai dari yang agak gelap, warna cerah nan terang maupun mixed.


Barbershop tentunya beragam model rambut yang bisa diaplikasikan. Berbeda dengan kebanyakan pangkas rambut. 

Barbershop seperti tempat kami melayani berbagai model rambut seperti blunt cut (rata), Layered cut, Bob, pixie, long layer, buzz, flattop, fade, asimetris, undercut, pompadour, blunt bangs, mohawk, dan lain sebagainya yang belum tentu setiap pangkas rambut terbiasa dengan istilah ataupun model tersebut.


Barbershop menekankan skill atau kemampuan pada kapster alias tukang potong rambutnya. Harus up to date terhadap berbagai model rambut terbaru, attitude baik, rapi wangi, sopan, Intinya segala hal untuk memaksimalkan pelayanan terhadap para customer yang datang.

Bukan hanya pintar melakukan cutting dengan model yang update sesuai trend tapi para kapster juga dituntut untuk luwes berkomunikasi dengan pelanggan.


Biasanya pangkas rambut minim produk. Tentu berbeda dengan sebuah Barbershop yang rata-rata menjual produk tertentu sehubungan dengan dunia maskulinitas & grooming agan semua.

Seperti barbershop kami, selain jasa treatment, kami ada produk pomade waterbased, oilbased, juga ada hair powder, hairtonic, esensial rambut, sampai cairan herbal untuk kesehatan rambut. Ada pula barbershop lain yang menjual hingga merchandise, kaos, asesoris, dan lain sebagainya.


Nah, itulah sekelumit perbedaan antara pangkas rambut dan Barbershop. Adapun mungkin ada aspek aspek lain yang terlewat oleh TS nanti bisa diulas bareng di kolom komentar.





Salam,

Onee643