- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
MENGENDALIKAN OVERTHINKING DENGAN STOICISM


TS
ranimhra
MENGENDALIKAN OVERTHINKING DENGAN STOICISM

Stoicism adalah sebuah filsafat Yunani Kuno yang mengajarkan tentang bagaimana agar tetap stoic dalam kehidupan yang dinamis. Stoicism juga merupakan prinsip hidup menyelaraskan diri dengan alam untuk mengarah pada kehidupan yang bahagia. Kebahagiaan ini dapat ditemukan dengan menerima dunia secara apa adanya, sehingga membuat kita bertahan dari rasa sakit akibat keinginan atau ketakutan, dan bagaimana kita menyikapi hal-hal di luar diri kita yang tidak dapat dikendalikan.
Sadar bahwa tidak semua hal dapat kita kendalikan dan tidak selamanya semua berjalan sesuai dengan apa yang kita ekspektasikan, karena hal itu juga dapat memicu kita menjadi orang yang berpikir secara berlebihan atau bisa disebut "overthinking". Overthinking sebenarnya ada dibawah kendali kita, karena overthinking berkaitan erat dengan persepsi dan pemikiran kita sendiri. Namun, kita tidak dapat menghindari fakta bahwa terlalu banyak berpikir terkadang diakibatkan oleh pemikiran kita tentang sesuatu yang benar-benar di luar kendali kita. Misalnya pendapat orang lain dan tindakan orang lain terhadap kita. Kita harus mengingat kekhawatiran, ketakutan, dan pemikiran berlebihan ini, karena peristiwa eksternal sebenarnya tidak disebabkan oleh peristiwa kehidupan itu sendiri, tetapi oleh persepsi, asumsi, dan pendapat kita, jadi hal-hal ini sepenuhnya berada dalam kendali kita.
Filsafat stoa mengingatkan kita untuk tidak terobsesi pada hal yang di luar kendali, karena jika itu yang kita lakukan, kita harus siap kecewa. Contohnya, ketika tindakan dan pendapat orang lain yang tanpa orang itu sadari menyakiti hati kita dan muncul pemikiran seperti “Apa aku beneran seperti itu ya?”. Lalu, kita berharap orang itu sadar dan meminta maaf. Ketika kita dapat mengendalikan pemikiran berlebihan, kedamaian batin dan kebahagiaan sejati itu hal yang sangat memungkinkan. Kebahagiaan hanya bisa datang dari hal-hal yang bisa kita kendalikan. Berfokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan dapat membuat kita melewati masa-masa tersulit sekalipun dalam hidup karena sikap dan persepsi kita sepenuhnya berada di bawah kendali kita.
Sadar bahwa tidak semua hal dapat kita kendalikan dan tidak selamanya semua berjalan sesuai dengan apa yang kita ekspektasikan, karena hal itu juga dapat memicu kita menjadi orang yang berpikir secara berlebihan atau bisa disebut "overthinking". Overthinking sebenarnya ada dibawah kendali kita, karena overthinking berkaitan erat dengan persepsi dan pemikiran kita sendiri. Namun, kita tidak dapat menghindari fakta bahwa terlalu banyak berpikir terkadang diakibatkan oleh pemikiran kita tentang sesuatu yang benar-benar di luar kendali kita. Misalnya pendapat orang lain dan tindakan orang lain terhadap kita. Kita harus mengingat kekhawatiran, ketakutan, dan pemikiran berlebihan ini, karena peristiwa eksternal sebenarnya tidak disebabkan oleh peristiwa kehidupan itu sendiri, tetapi oleh persepsi, asumsi, dan pendapat kita, jadi hal-hal ini sepenuhnya berada dalam kendali kita.
Filsafat stoa mengingatkan kita untuk tidak terobsesi pada hal yang di luar kendali, karena jika itu yang kita lakukan, kita harus siap kecewa. Contohnya, ketika tindakan dan pendapat orang lain yang tanpa orang itu sadari menyakiti hati kita dan muncul pemikiran seperti “Apa aku beneran seperti itu ya?”. Lalu, kita berharap orang itu sadar dan meminta maaf. Ketika kita dapat mengendalikan pemikiran berlebihan, kedamaian batin dan kebahagiaan sejati itu hal yang sangat memungkinkan. Kebahagiaan hanya bisa datang dari hal-hal yang bisa kita kendalikan. Berfokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan dapat membuat kita melewati masa-masa tersulit sekalipun dalam hidup karena sikap dan persepsi kita sepenuhnya berada di bawah kendali kita.


bukhorigan memberi reputasi
1
402
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan