Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tantarareviewAvatar border
TS
tantarareview
Review "Guardians Of The Galaxy: Volume 3", Jauh Beda Dari Film MCU Biasa
emoticon-Salam Kenalemoticon-Haiemoticon-Salam Kenal


Selamat Datang Ke Thread Ini!

Halo agan dan sista!
Gimana kabar-kabarnya?
Pada baik-baik saja kan


Sudah lumayan lama sekali semenjak terakhir kali saya membuat thread dan aktif di Kaskus ya. Seinget saya terakhir kali saya membuat thread itu tentang kegagalan film Marvel "Thor: Love And Thunder".

Dalam thread kali ini, saya akan review film yang menakjubkan berjudul "Guardians of the Galaxy: Volume 3"


Review "Guardians Of The Galaxy: Volume 3", Jauh Beda Dari Film MCU Biasa

Bisa dibilang beberapa lama ini Marvel telah memiliki kesulitan membuat film-film yang bagus. Aksi "representasi" minoritas yang buruk, penggunaan CGI yang aneh dan berlebihan, dialog atau script yang buruk, candaan berlebihan, dan masih banyak lagi.

Ekspektasi ku untuk film ini juga lumayan sangat rendah. Pesimis tingkat tinggi ketika saya melihat trailernya, namun ini kan Guardians Of The Galaxy, dan banyak orang sekarang ini setuju bahwa GOTG adalah Trilogi terbaik dari MCU.


James Gunnkembali ke Marvel dan menunjukkan kepada orang-orang bagaimana cara membuat film yang memiliki hati. Film yang mengerti batasan-batasan dan cara bersenang-senang. Tetapi apakah film ini bisa menyelamatkan MCU? Apa yang membuat film ini lebih spesial dari film MCU lain fase ini?


Review "Guardians Of The Galaxy: Volume 3", Jauh Beda Dari Film MCU Biasa

Quote:



Tidak Terkoneksi Dengan Jalur Cerita MCU Utama

Review "Guardians Of The Galaxy: Volume 3", Jauh Beda Dari Film MCU Biasa

Jadi, bisa dibilang ini adalah salah satu aspek yang membuat alur cerita film ini jauh lebih baik dari film-film yang lain fase ini. Film ini tidak sepenuhnya terkoneksi dengan alur cerita utama dari MCU-nya sendiri.

Karena hal ini, filmnya bisa di enjoy seperti biasa. Tidak seperti film lainnya, jika kita ingin mengerti film tersebut sepenuhnya, kita harus menonton TV-Series dan film² yang dinilai kurang menarik dan kurang baik. Jadi terasa seperti pekerjaan daripada bersenang-senang.

Di film² fase ini, banyak sekali hal-hal yang ruwet, dengan beberapa fans dan penonton casual yang membantah bagaimana cara sistem timeline/Multiverse di Marvel itu memiliki sebuah kekurangan dan kurang akurat, hal ini juga terkadang menimbulkan sebuah argumen.

Tetapi, berbeda dengan film yang lainnya, film ini tidak takut menjadi dirinya sendiri, dan mereka tidak perlu ribet-ribet berusaha menyambungkan film ini dengan jalur cerita utama MCU.

Tidak Berusaha "Memaksakan" Sesuatu

Review "Guardians Of The Galaxy: Volume 3", Jauh Beda Dari Film MCU Biasa

Salah satu masalah yang sekarang ini dihadapi Marvel, atau bisa kita bilang Disney, adalah bagaimana mereka berusaha memaksakan sebuah "representasi" akan sesuatu. Marvel berusaha membuat sebuah karakter wanita yang kuat, tanpa kepribadian asli yang bisa membuat audiens terkoneksi dengan karakter tersebut, salah satu contohnya She-Hulk. She-Hulk mendasarkan dirinya akan "Girl-Power" dan bagaimana "semua lelaki adalah sampah", dia sangat kuat dan sama sekali tidak memiliki sebuah sifat yang bisa membuat kita terkoneksi dengan dia atau setidaknya menyukai dia.

Apakah ide seperti ini bisa bekerja? Sebenarnya bisa! Jika penulisnya benar-benar niat dalam mengembangkan karakter tersebut untuk menjadi sesuatu yang lebih baik di masa depannya. Suatu "Flaws" atau kekurangan dalam karakter juga sangat penting supaya para audiens bisa melihat diri mereka sendiri di dalam karakter yang memiliki kekurangan tersebut.

Selain memaksakan sebuah "representasi", banyak film yang memaksakan sebuah komedi, dan komedi adalah hal yang menghancurkan film Thor: Love And Thunder. Dalam film Dr. Strange: Multiverse Of Madness, kesan "gore"-nya juga terasa terpaksa, dan hanya untuk sebuah pertunjukan simpel. Dan masih banyak lagi.


Review "Guardians Of The Galaxy: Volume 3", Jauh Beda Dari Film MCU Biasa

Namun, film ini tau betul batasan-batasannya. Mereka tau kapan waktu yang tepat untuk candaan, dan kapan waktu yang tepat untuk serius. Komedi di film ini juga bisa dibilang bagus, karena ini kepertama kalinya lagi tertawa terbahak-bahak pada sebuah film Marvel semenjak sekian lama.

Film ini juga mengerti cara membuat sebuah KARAKTER wanita yang kuat, dan tidak hanya membuat kepribadian mereka berdasarkan "Girl-Power". Masing-masing karakter memiliki sifat dan kepribadiannya masing-masing yang membuat mereka menarik, berbeda, unik, dan lebih kompleks. Nebula bisa dibilang memiliki salah satu karakter development terbaik di MCU ini, dan Mantis adalah karakter favorit saya dari para Guardians.

Sebuah Keluarga

Review "Guardians Of The Galaxy: Volume 3", Jauh Beda Dari Film MCU Biasa

Untuk saya pribadi, suka sekali ketika dalam sebuah cerita ada sekumpulan orang-orang asing yang tidak mengenal satu sama lain, tetapi seiring ceritanya berjalan mereka menjadi seperti sebuah keluarga yang tidak bisa terpisahkan walaupun mereka bukan dari darah yang sama. Hal seperti ini biasa dibilang sebagai "Found Family Trope".

Guardians of the Galaxy adalah salah satu contoh terbaik dari Found Family, James Gunn mengumpulkan sekumpulan karakter komik yang tidak terkenal sama sekali, membuat film tentang mereka, dan membuat mereka menjadi salah satu anggita tim paling terkenal. Tetapi, mereka tidak hanya sebuah anggota tim, mereka adalah sebuah keluarga.


Review "Guardians Of The Galaxy: Volume 3", Jauh Beda Dari Film MCU Biasa

Ketika Mantis, Drax, dan Nebula bertengkar, bisa dibilang ini salah satu momen terlucu dan terbaik di film-nya, bisa dibilang setiap interaksi seorang karakter dengan Drax adalah momen terbaik.

Semenjak kematian Gamora di Universe utama, Quill masih tidak bisa move-on, dia bahkan mencoba mengubah Gamora yang dari Universe lain supaya bisa menjadi seperti Gamoranya sendiri. Namun, Peter harus belajar dan berusaha untuk melepaskan, karena tidak semua hal akan selalu berhasil.

Untuk Gamora dari Universe lain, menurutku ending Gamoranya sudah cukup baik, dia menemukan kekeluargaan dalam The Ravager dan dia senang. Sifatnya yang rada "jahat" kepada para Guardians sangat valid karena versi ini bukanlah versi yang kita kenal, namun momen-momen ketika dia menunjukkan kemanusiaan terasa sangat "kuat" bagi saya.

Mantis adalah karakter favorit saya, film ini juga menunjukkan lebih banyak kemampuan atletiknya, dan bagaimana kekuatan empathnya bisa digunakan dalam skala lebih efisien dan efektif.

Nebula yang awalnya seorang robot dingin yang siap akan membunuh siapapun yang menghalanginya, menjadi seperti seorang bibi menyenangkan yang berusaha menjaga semua anggotanya. Dan tentu saja Rocket Raccoon.


Review "Guardians Of The Galaxy: Volume 3", Jauh Beda Dari Film MCU Biasa

Bisa dibilang film ini jago sekali dalam membuat kita merasakan apa yang dirasakan karakternya, fIlm ini menceritakan backstory Rocket Raccoon secara lebih detail. Dia selalu terlihat seperti susah terbuka dan didekati, tetapi dia hanyalah seseorang dengan sebuah cerita yang tragis dan memiliki kesulitan melepaskan masa lalunya. Pertemanannya dengan Floorsi Kelinci, Lylla si Berang-berang dan Teefs si Walrus, benar-benar mengundang air mata. Aku sudah tau betul bahwa mereka akan mati pada akhirnya ketika ketahuan oleh The High Evolutionary sedang berusaha kabur. Namun, ketika Lylla mati dan yang lainnya masih hidup, muncullah secercah cahaya harapan, tetapi ternyata usahanya masih sia-sia dan pada akhirnya semuanya mati. Perasaan saya jadi terasa dimainkan dan menjadi sedih.

Momen adegan terakhir ketika Rocket Raccoon juga benar-benar menerima bahwa dirinya emang sebuah rakun sangat di eksekusi dengan baik. 

Mantis yang akhirnya bisa mencari jati dirinya sendiri, Drax yang bisa merasakan lagi bagaimana menjadi seorang ayah, kita yang pada akhir film jadi bisa mengerti bahasa Groot, Nebula dan Gamora yang sudah menemukan sebuah keluarganya masing-masing, Rocket Raccoon dan juga Quill yang akhirnya bisa melepaskan beban yang mereka rasakan selama ini.

Benar-benar film spektakuler.

Aku juga suka bagaimana Adam Warlock memang seseorang yang sangat kuat, tetapi karena dia bisa dibilang lahir terlalu cepat dan sangat kekurangan pengalaman, dia menjadi memiliki banyak sekali kekurangan. Selain itu sayangnya menurutku Adam Warlock kekurangan screentime. Kraglin penerus kekuatan Yondu juga tidak langsung jago secara instan dan kita melihat bagaimana dia berusaha menguasai kemampuan tersebut, momen ketika Yondu muncul juga membuat saya sedih

Seorang Penjahat Yang Benar-Benar Kejam

Review "Guardians Of The Galaxy: Volume 3", Jauh Beda Dari Film MCU Biasa


Dan poin akhir adalah tentang The High Evolutionarysendiri, sebuah villain yang benar-benar membuat saya tegang selama film berlangsung, bisa dibilang antagonis yang jauh lebih baik daripada antagonis utama di MCU sekarang, Kang The Conqueror.

Kenapa bisa dia lebih mengancam dan lebih baik daripada Kang? Karena kita tau betul kemampuan dia, dia adalah seorang ilmuwan fanatik yang menginginkan kekuasaan, kita tau betul seiring film berjalan, kemungkinan dia mengalahkan Guardians sangatlah tinggi dengan teknologi yang dia miliki. Kita tau bagaimana dia akan melakukan apapun yang dia bisa untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, seberapa jahat jiwa yang ia miliki, tidak punya hati. Brutal. 

Review "Guardians Of The Galaxy: Volume 3", Jauh Beda Dari Film MCU Biasa

Sejauh ini, kita hanya diberikan backstory Kang, namun ketika Kang benar-benar muncul di film Ant-Man: Quantumania, dia langsung dikalahkan oleh segerombolan semut. Kita tau betul bahwa masih banyak versi Kang, namun karena beberapa hal tersebut ia merasa sangat mengecewakan.


Review "Guardians Of The Galaxy: Volume 3", Jauh Beda Dari Film MCU Biasa

Cara High Evolutionary dikalahkan sangat masuk akal, buat dia kehilangan segala hal yang memberinya kekuatan terlebih dahulu, lalu buat dia kehilangan emosinya dan tangkap dia ketika lengah.

Seseorang pernah bilang:

"Kita diberitahu untuk membenci Kang, sedangkan kita dibuat membenci The High Evolutionary"

Kesimpulan dan Skor

9.6/10 

Review "Guardians Of The Galaxy: Volume 3", Jauh Beda Dari Film MCU Biasa

Film yang mengerti keinginan audiensnya dan cara mengoyak perasaan yang dimiliki penonton, penulisan yang niat, asli, memiliki sebuah hati, natural dan tidak dipaksakan. Film ini juga tidak berlebihan dan tidak terlalu nanggung, maupun dalam kebrutalannya atau candaannya. Para aktor-aktor juga spektakuler dalam memainkan perannya dan mengerti karakternya, emosinya benar-benar terasa.

CGI di dalem film ini juga lebih baik daripada film-film sebelumnya. Pilihan lagunya juga sangat bagus. Trilogy film GOTG ini dibuka dan ditutup dengan lagu sama, feeling ketika mendengarkan lagu tersebut saat endingnya di bioskop menjadi sangat berbeda dan spesial.

Namun ada beberapa momen yang terkesan terasa sedikit terlalu lambat, di bagian awal-awal, kadang-kadang "cut" di dalam filmnya juga terasa rada aneh.

Namun, saya menonton GOTG bukan untuk perfeksi, tetapi bagaimana sekumpulan orang asing dengan kekurangan menyatu dan menjadi sebuah keluarga yang melengkapi satu sama lain.

Oh iya, apakah film ini bisa menyelamatkan MCU? Tentu kemungkinan besar tidak, jalur cerita utama MCU saat ini sudah sangat belibet dan ruwet. Bahkan, bisa dibilang film ini hampir BUKAN film MCU. Kenapa? Karena beda sekali dari film-film MCU lain fase ini.

Dan pada akhirnya, tidak ada hal yang bertahan selamanya, film ini terasa seperti Avengers: Endgame dimana setelah peristiwa ini, kelanjutannya tidak semenarik awalnya. Lagipula, ini bisa dibilang sebuah ending yang hampir "perfect" bagi masing-masing anggota Guardians.

Sangat Worth-it Untuk DItonton!


Sumber Foto:Google, IMDb, CBR, Pinknews, insidethemagic, Wiki, dan sebagainya
Referensi: [1], [2], [3]
Diubah oleh tantarareview 27-05-2023 22:03
bang.toyip
sudarmadji-oye
bukhorigan
bukhorigan dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.2K
85
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan