- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Heboh Depok Artinya Gereja Protestan Pertama untuk Budak, Begini Kata Sejarawan Asep


TS
Novena.Lizi
Heboh Depok Artinya Gereja Protestan Pertama untuk Budak, Begini Kata Sejarawan Asep
Heboh Depok Artinya Gereja Protestan Pertama untuk Budak, Begini Kata Sejarawan Asep Kambali
Sabtu, 27 Mei 2023 07:23 WIB
Tugu tanda wilayah Kota Depok
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Asal usul nama Depok jadi topik pembicaraan warganet.
Terletak di antara Jakarta dan Bogor, Depok kini merupakan sebuah kota otonom dan menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat.
Kota Depok tumbuh menjadi kota hunian dan lokasi kampus berbagai perguruan tinggi.
Narasi bahwa Kota Depok, Jawa Barat memiliki kepanjangan De Eerste Protestandse Onderdaansche Kerk dalam bahasa Belanda, ramai di media sosial.
Hal itu diperbincangkan warganet setelah akun sebuah Twitter menayangkan ulang tulisan dari pengguna media sosial lain, @kevingilbe*********.
"Gweh orng depok tpi baru tau ada kepanjangannya," cuit pengunggah, Selasa (23/5/2023).
Tulisan @kevingilbe********* juga menunjukkan, De Eerste Protestandse Onderdaansche Kerk yang disingkat menjadi Depok memiliki sebuah arti.
Makna dari De Eerste Protestandse Onderdaansche Kerk adalah gereja Protestan pertama untuk kaum buruh/budak.
"Meester Cornelis Castelijn memilih budak2 dari NTT dan Sulsel dg syarat semua hrs menganut agama Protestant (wktu itu rata2 beagama katholik)," tulis @kevingilbert42020(n)
"Gereja tua di depok itulah gereja nya. RS Harapan adl RS Kristen tertua di Depok yg jadi salah satu RS co ass mahasiswa FKUKI," tambahnya.
Benarkah Depok memiliki arti gereja Protestan pertama untuk kaum buruh/budak?
Sejarawan Asep Kambali memberi tanggapan soal Depok yang mempunyai arti gereja Protestan pertama untuk kaum buruh/budak.
Ia mengatakan, Depok merupakan kepanjangan dari De Eerste Protestantse Onderdaansche Kerk.
Asep juga menyampaikan bahwa De Eerste Protestantse Onderdaansche Kerk memiliki arti gereja Protestan pertama.
"Jadi, organisasi protestan pertama karena 'eerste' itu 'kan pertama. Organisasi Protestan pertama yang ada di kawasan itu (Depok)," jelas Asep kepada Kompas.com, Jumat (26/5/2023).
Asep juga menggambarkan seperti apa Depok ketika masa penjajahan oleh Kolonial Belanda.
Menurut dia, Depok merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari kawasan di luar tembok Batavia (sekarang Jakarta).
Depok dulunya masih hutan belantara namun wilayahnya dikuasai oleh orang Belanda yang diberi kuasa oleh kolonial untuk menggarap tanah agar produktif.
Orang Belanda kemudian memanfaatkan kuasa tersebut dengan memanfaatkan tanah di Depok sebagai lahan pertanian.
"Untuk wilayah-wilayah tertentu dengan luas yang kurang lebih sangat luas itu diberikan kepada pada tuan tanah yang notabene adalah orang-orang Belanda," papar Asep.
Asep menceritakan bahwa orang Belanda yang memiliki kuasa atas tanah di Depok turut mempekerjakan orang pribumi sebagai budak.
Orang pribumi diharuskan untuk menggarap tanah yang dikuasai orang Belanda hingga kesewenang-wenangan pun terjadi.
"Zaman perbudakan itu dihilangkan sekitar tahun 1860-1870. Jadi, tahun 1600-1700 masih ada (perbudakan)," jelas Asep.
Ia menambahkan, orang Belanda kemudian melakukan Kristenisasi terhadap budak yang menggarap tanah mereka.
Budak yang awalnya beragama Islam atau kepercayaan lain diwajibkan menjadi Protestan. Setelah itu, dibangunlah sebuah gereja supaya budak dapat beribadah di Depok.
"Jadi, ada upaya Kristenisasi. Tetapi, zaman itu sebelum ada (Republik) Indonesia. Di mana karena kuasa dan wewenang penjajah melakukan upaya secara militer makanya ada kekerasan," kata dia.
https://tangerang.tribunnews.com/202...mbali?page=all.
(n)dep(r)ok dolo ah
Sabtu, 27 Mei 2023 07:23 WIB

Tugu tanda wilayah Kota Depok
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Asal usul nama Depok jadi topik pembicaraan warganet.
Terletak di antara Jakarta dan Bogor, Depok kini merupakan sebuah kota otonom dan menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat.
Kota Depok tumbuh menjadi kota hunian dan lokasi kampus berbagai perguruan tinggi.
Narasi bahwa Kota Depok, Jawa Barat memiliki kepanjangan De Eerste Protestandse Onderdaansche Kerk dalam bahasa Belanda, ramai di media sosial.
Hal itu diperbincangkan warganet setelah akun sebuah Twitter menayangkan ulang tulisan dari pengguna media sosial lain, @kevingilbe*********.
"Gweh orng depok tpi baru tau ada kepanjangannya," cuit pengunggah, Selasa (23/5/2023).
Tulisan @kevingilbe********* juga menunjukkan, De Eerste Protestandse Onderdaansche Kerk yang disingkat menjadi Depok memiliki sebuah arti.
Makna dari De Eerste Protestandse Onderdaansche Kerk adalah gereja Protestan pertama untuk kaum buruh/budak.
"Meester Cornelis Castelijn memilih budak2 dari NTT dan Sulsel dg syarat semua hrs menganut agama Protestant (wktu itu rata2 beagama katholik)," tulis @kevingilbert42020(n)
"Gereja tua di depok itulah gereja nya. RS Harapan adl RS Kristen tertua di Depok yg jadi salah satu RS co ass mahasiswa FKUKI," tambahnya.
Benarkah Depok memiliki arti gereja Protestan pertama untuk kaum buruh/budak?
Sejarawan Asep Kambali memberi tanggapan soal Depok yang mempunyai arti gereja Protestan pertama untuk kaum buruh/budak.
Ia mengatakan, Depok merupakan kepanjangan dari De Eerste Protestantse Onderdaansche Kerk.
Asep juga menyampaikan bahwa De Eerste Protestantse Onderdaansche Kerk memiliki arti gereja Protestan pertama.
"Jadi, organisasi protestan pertama karena 'eerste' itu 'kan pertama. Organisasi Protestan pertama yang ada di kawasan itu (Depok)," jelas Asep kepada Kompas.com, Jumat (26/5/2023).
Asep juga menggambarkan seperti apa Depok ketika masa penjajahan oleh Kolonial Belanda.
Menurut dia, Depok merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari kawasan di luar tembok Batavia (sekarang Jakarta).
Depok dulunya masih hutan belantara namun wilayahnya dikuasai oleh orang Belanda yang diberi kuasa oleh kolonial untuk menggarap tanah agar produktif.
Orang Belanda kemudian memanfaatkan kuasa tersebut dengan memanfaatkan tanah di Depok sebagai lahan pertanian.
"Untuk wilayah-wilayah tertentu dengan luas yang kurang lebih sangat luas itu diberikan kepada pada tuan tanah yang notabene adalah orang-orang Belanda," papar Asep.
Asep menceritakan bahwa orang Belanda yang memiliki kuasa atas tanah di Depok turut mempekerjakan orang pribumi sebagai budak.
Orang pribumi diharuskan untuk menggarap tanah yang dikuasai orang Belanda hingga kesewenang-wenangan pun terjadi.
"Zaman perbudakan itu dihilangkan sekitar tahun 1860-1870. Jadi, tahun 1600-1700 masih ada (perbudakan)," jelas Asep.
Ia menambahkan, orang Belanda kemudian melakukan Kristenisasi terhadap budak yang menggarap tanah mereka.
Budak yang awalnya beragama Islam atau kepercayaan lain diwajibkan menjadi Protestan. Setelah itu, dibangunlah sebuah gereja supaya budak dapat beribadah di Depok.
"Jadi, ada upaya Kristenisasi. Tetapi, zaman itu sebelum ada (Republik) Indonesia. Di mana karena kuasa dan wewenang penjajah melakukan upaya secara militer makanya ada kekerasan," kata dia.
https://tangerang.tribunnews.com/202...mbali?page=all.
(n)dep(r)ok dolo ah







aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.1K
58


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan