- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
- PDIP Tegaskan Jokowi sebagai Kader Wajib Jalankan Keputusan Partai 


TS
User telah dihapus
PDIP Tegaskan Jokowi sebagai Kader Wajib Jalankan Keputusan Partai
Judul kepanjangan: "PDIP Tegaskan Jokowi sebagai Kader Wajib Jalankan Keputusan Partai, Termasuk Terkait Ganjar"
Liputan6.com, Jakarta Politikus PDIP Adian Napitupulu mengungkap banyak yang menanyakan soal arah dukungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk bakal capres di Pemilu 2024. Dia mengatakan, sebagai kepala negara, Jokowi harus bersikap netral dan tidak berpihak dengan mengumumkan dukungannya di depan umum.
Namun, dia menegaskan, jika berbicara sebagai kader PDIP, Jokowi wajib tegak lurus dengan keputusan partai. Dalam hal ini, PDIP telah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo.
"Ada banyak argumentasi yang bisa disampaikan kenapa seorang kader partai wajib menjalankan keputusan partai dan itu berlaku di semua partai tidak hanya PDI Perjuangan," kata Adian dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (21/5/2023).
Menurut dia, ada beberapa alasan mengapa Jokowi sebagai kader harus tegak lurus kepada keputusan partai.
Alasan pertama, dalam perjalanan hidup Jokowi, tercatat PDIP adalah partai pengusung yang telah membawa Jokowi dan keluarga mendapatkan 7 kali kemenangan tanpa putus, yaitu 2 kali menjadi wali kota, 1 kali menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan 2 kali menjadi Presiden RI.
Di luar itu, PDIP sebagai partai pengusung juga berjuang membawa baik Gibran Rakabuming Raka maupun Bobby Nasution menjadi Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan.
"Sempurna, 7 kemenangan untuk Jokowi dan keluarganya dipersembahkan oleh PDI Perjuangan dengan seluruh kader kadernya,” kata Adian.
Kedua, untuk 7 kemenangan itu, tidak sedetikpun PDIP meninggalkan Jokowi. Seluruh kader PDIP hingga tingkat anak ranting bergotong royong dari pintu ke pintu meyakinkan pemilih orang demi orang. Bahkan, lanjut dia, ketua umum, sekjen, seluruh DPP partai menjadi jurkamnas berkeliling Indonesia dan sangat melelahkan.
“Apakah hanya itu? Tidak! Ketiga semua kader PDI Perjuangan di semua tingkat hingga DPR RI juga berjibaku mengamankan semua kebijakan Jokowi, Gibran maupun Bobby. Membela Presiden Jokowi, Gibran dan Bobby di berbagai ruang saat dihina, difitnah dan dibully apakah itu dalam perdebatan di media, perdebatan di dunia maya maupun perdebatan di pos ronda,” jelas Adian.
Adian menegaskan, komitmen PDI Perjuangan bukan hanya di kata tapi terjaga, teruji dan terbukti hingga hari ini tanpa perlu lagi dipertanyakan.
“PDI Perjuangan dengan setia selama 20 tahun membuktikan keberpihakan dan pembelaan bukan hanya pada Jokowi tapi juga pada anak serta menantunya. suatu keistimewaan luar biasa yang bahkan tidak didapatkan oleh keluarga besar Bung Karno sekalipun,” tegasnya.
Adian mengaku masih percaya Jokowi tidak akan melupakan sejarah apalagi melupakan PDIP.
“Saya percaya bahwa dalam lubuk hati nya Jokowi tidak lupakan sejarah itu dan karena itu juga maka saya percaya bahwa keberpihakan Jokowi pada PDI Perjuangan tidak tergoyahkan. Jokowi pasti satu nafas sebagai kader Partai untuk menjalankan amanat Kongres melalui keputusan Ketua Umum Partai,” kata Adian.
“Termasuk didalamnya terhadap calon presiden Ganjar Pranowo. Bukankah Jokowi juga ikut menjadi saksi ketika keputusan diumumkan. Bukankah keputusan Ketua Umum setelah melalui pertimbangan mendalam, kontemplasi dan berdialog dengan Presiden Jokowi yang ikut menyampaikan masukan dan pertimbangan secara obyektif,” sambungnya.
Saat ini, kata Adian, dinamika politik terlihat berkali kali ada pihak pihak yang mencoba memecah hubungan antara Jokowi dan Ibu Megawati, Jokowi dengan PDI Perjuangan, Jokowi dengan Relawan juga PDI Perjuangan.
“Selama lebih dari 8 tahun saling percaya itu tidak tergoyahkan oleh intrik dan fitnah apapun dan hal itu sudah disampaikan sebagaimana pesan Ibu Mega beberapa hari sebelum Jokowi di lantik "Dik Jokowi jangan lihat istana dari sisi terangnya, sisi kewenangan kekuasaannya tetapi lihatlah sisi gelapnya, kenali itu maka Dik Jokowi akan menjadi pemimpin",” kata Adian.
Oleh karena itu, Adian mengingatkan Jokowi untuk tidak melipakan percakapan antara keduanya, yakni 2024 PDIP harus menang.
“Saat itu Beliau berkata "2024 kita harus menang mas Adian!" Dan saya bertanya "Kita itu siapa Pak?" Jokowi menjawab "PDI Perjuangan". Saya yakin Jokowi tidak melupakan percakapan itu,” pungkas Adian.
https://www.liputan6.com/amp/5292792...terkait-ganjar
Drama Terjolimi atau Kudeta?
Liputan6.com, Jakarta Politikus PDIP Adian Napitupulu mengungkap banyak yang menanyakan soal arah dukungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk bakal capres di Pemilu 2024. Dia mengatakan, sebagai kepala negara, Jokowi harus bersikap netral dan tidak berpihak dengan mengumumkan dukungannya di depan umum.
Namun, dia menegaskan, jika berbicara sebagai kader PDIP, Jokowi wajib tegak lurus dengan keputusan partai. Dalam hal ini, PDIP telah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo.
"Ada banyak argumentasi yang bisa disampaikan kenapa seorang kader partai wajib menjalankan keputusan partai dan itu berlaku di semua partai tidak hanya PDI Perjuangan," kata Adian dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (21/5/2023).
Menurut dia, ada beberapa alasan mengapa Jokowi sebagai kader harus tegak lurus kepada keputusan partai.
Alasan pertama, dalam perjalanan hidup Jokowi, tercatat PDIP adalah partai pengusung yang telah membawa Jokowi dan keluarga mendapatkan 7 kali kemenangan tanpa putus, yaitu 2 kali menjadi wali kota, 1 kali menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan 2 kali menjadi Presiden RI.
Di luar itu, PDIP sebagai partai pengusung juga berjuang membawa baik Gibran Rakabuming Raka maupun Bobby Nasution menjadi Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan.
"Sempurna, 7 kemenangan untuk Jokowi dan keluarganya dipersembahkan oleh PDI Perjuangan dengan seluruh kader kadernya,” kata Adian.
Kedua, untuk 7 kemenangan itu, tidak sedetikpun PDIP meninggalkan Jokowi. Seluruh kader PDIP hingga tingkat anak ranting bergotong royong dari pintu ke pintu meyakinkan pemilih orang demi orang. Bahkan, lanjut dia, ketua umum, sekjen, seluruh DPP partai menjadi jurkamnas berkeliling Indonesia dan sangat melelahkan.
“Apakah hanya itu? Tidak! Ketiga semua kader PDI Perjuangan di semua tingkat hingga DPR RI juga berjibaku mengamankan semua kebijakan Jokowi, Gibran maupun Bobby. Membela Presiden Jokowi, Gibran dan Bobby di berbagai ruang saat dihina, difitnah dan dibully apakah itu dalam perdebatan di media, perdebatan di dunia maya maupun perdebatan di pos ronda,” jelas Adian.
Adian menegaskan, komitmen PDI Perjuangan bukan hanya di kata tapi terjaga, teruji dan terbukti hingga hari ini tanpa perlu lagi dipertanyakan.
“PDI Perjuangan dengan setia selama 20 tahun membuktikan keberpihakan dan pembelaan bukan hanya pada Jokowi tapi juga pada anak serta menantunya. suatu keistimewaan luar biasa yang bahkan tidak didapatkan oleh keluarga besar Bung Karno sekalipun,” tegasnya.
Adian mengaku masih percaya Jokowi tidak akan melupakan sejarah apalagi melupakan PDIP.
“Saya percaya bahwa dalam lubuk hati nya Jokowi tidak lupakan sejarah itu dan karena itu juga maka saya percaya bahwa keberpihakan Jokowi pada PDI Perjuangan tidak tergoyahkan. Jokowi pasti satu nafas sebagai kader Partai untuk menjalankan amanat Kongres melalui keputusan Ketua Umum Partai,” kata Adian.
“Termasuk didalamnya terhadap calon presiden Ganjar Pranowo. Bukankah Jokowi juga ikut menjadi saksi ketika keputusan diumumkan. Bukankah keputusan Ketua Umum setelah melalui pertimbangan mendalam, kontemplasi dan berdialog dengan Presiden Jokowi yang ikut menyampaikan masukan dan pertimbangan secara obyektif,” sambungnya.
Saat ini, kata Adian, dinamika politik terlihat berkali kali ada pihak pihak yang mencoba memecah hubungan antara Jokowi dan Ibu Megawati, Jokowi dengan PDI Perjuangan, Jokowi dengan Relawan juga PDI Perjuangan.
“Selama lebih dari 8 tahun saling percaya itu tidak tergoyahkan oleh intrik dan fitnah apapun dan hal itu sudah disampaikan sebagaimana pesan Ibu Mega beberapa hari sebelum Jokowi di lantik "Dik Jokowi jangan lihat istana dari sisi terangnya, sisi kewenangan kekuasaannya tetapi lihatlah sisi gelapnya, kenali itu maka Dik Jokowi akan menjadi pemimpin",” kata Adian.
Oleh karena itu, Adian mengingatkan Jokowi untuk tidak melipakan percakapan antara keduanya, yakni 2024 PDIP harus menang.
“Saat itu Beliau berkata "2024 kita harus menang mas Adian!" Dan saya bertanya "Kita itu siapa Pak?" Jokowi menjawab "PDI Perjuangan". Saya yakin Jokowi tidak melupakan percakapan itu,” pungkas Adian.
https://www.liputan6.com/amp/5292792...terkait-ganjar
Drama Terjolimi atau Kudeta?


pandawa5arjuna memberi reputasi
1
1.5K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan