Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 dan mitra yang digelar di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, pada Minggu (21/5/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden

Pada Juni 2022 lalu, Presiden Jokowi mengambil langkah mengejutkan. Ia mengunjungi Ukraina yang sedang dihantam perang.

Kesempatan tersebut dipakai Jokowi bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pertemuan kedua pemimpin itu digelar di ibu kota Kiev. Seusai Ukraina Jokowi menuju Moskow bertemu Presiden Vladimir Putin.

Hampir setahun setelah lawatan, Jokowi kembali bertemu Zelensky. Kali ini bukan di Kiev, mereka bertemu di sela KTT G7 di Hiroshima Jepang pada akhir pekan lalu.


Presiden Jokowi tinjau puing apartemen di Kiev, Ukraina, Rabu (29/6/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden

Saat bertemu Jokowi, Zelensky mengenang peristiwa pertemuan pertamanya di Kiev. Ia menjelaskan kondisi Kiev saat itu begitu sulit.

"Presiden Zelensky menyampaikan bahwa Presiden Jokowi adalah salah satu pemimpin yang pertama berkunjung ke Kyiv (Kiev) di saat situasi sangat sulit," ucap Menlu Retno Marsudi dalam press briefing virtual. Retno mendampingi Jokowi bertemu Zelensky di Jepang.

Waktu lawatan Jokowi ke Kiev hanya berjarak empat bulan dari dimulainya invasi Rusia ke Ukraina yang masih berlanjut hingga kini.

Ketika itu Jokowi mengatakan lawatannya ke Kiev bertujuan untuk mewujudkan kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina. Jokowi turut pula menegaskan posisi Indonesia mengenai pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.

Sementara saat pertemuan dengan Zelensky di Jepang pada akhir pekan lalu, Jokowi mendengar langsung dari pemimpin Ukraina  mengenai kondisi terkini konflik.


Presiden RI Joko Widodo saat bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv tahun lalu. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kembali kesediaan pemerintahannya untuk menjembatani Rusia dan Ukraina, menyusul perang yang terus berkecamuk.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pernyataan itu muncul saat Jokowi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) GT di Hiroshima, Jepang, Minggu (21/5).

"Presiden Indonesia menyampaikan Indonesia terus mendukung upaya perdamaian dan siap menjadi jembatan antara Ukraina dan Rusia," kata Retno saat konferensi virtual.

Dalam pertemuan itu, Jokowi juga mendengar langsung perkembangan terkini di Ukraina.

Jokowi, lanjut Retno, menyambuk baik perpanjangan Inisiatif Transportasi Biji-bijian (Black Sea Grain Initiative) yang sangat penting untuk kelancaran rantai pasok gandum dunia.

Kesepakatan itu dimediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki sebagai salah satu upaya menghindari krisis pangan.

Sementara itu, Zelensky mengapresiasi posisi Indonesia dan menghargai kunjungan Jokowi ke Ukraina pada Juni 2022.

"Presiden Zelensky menyampaikan bahwa Presiden Jokowi adalah salah satu pemimpin yang pertama berkunjung ke Kyiv di saat situasi sangat sulit," Ujar Retno meniru Zelensky.

Ia juga menghargai undangan Indonesia untuk dirinya saat KTT G20 berlangsung di Bali pada November lalu.

"Saya berterima kasih kepada Joko Widodo atas undangan berpartisipasi di G20 pada November 2022, di mana Formula Perdamaian Ukraina dipresentasikan ke dunia dan kesediaan dia membantu memperbaiki Ukraina, terutama di sektor kesehatan," kata Zelensky di unggahan Instagram.

Saat berkunjung Ukraina, Jokowi membawa bantuan perlengkapan medis untuk rumah sakit di Ukraina.

KTT G7 berlangsung pada 20-21 Mei di Hiroshima, Jepang. Semua anggota kepala negara kelompok ini hadir.


Mereka yakni Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Italia Giorgia Melani, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan tuan rumah Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Selain mereka, sejumlah mitra dan negara lain juga diundang.

Beberapa di antaranya Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, Perdana Menteri India Narendra Modi, termasuk Jokowi dan Zelensky.

https://www.cnnindonesia.com/interna...rusia-ukraina.

Megawati Tiba-Tiba Sindir Zelensky, Ada Apa?

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. (Dok: DPP PDI Perjuangan) Foto: Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. (Dok: DPP PDI Perjuangan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, buka suara soal konflik Rusia-Ukraina. Hal ini disampaikannya dalam acara ulang tahun Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) di Jakarta, akhir pekan kemarin, dikutip Senin (22/5/2023).
Dalam momen tersebut, Megawati menyinggung Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menurutnya tidak ksatria dalam menghadapi konflik dengan Rusia. Ia mengaku pusing dengan tingkah orang nomor satu Ukraina itu yang terus berkeliling ke negara-negara lain untuk mencari dukungan.

"Bayangkan, Presiden Zelensky itu, ya maaf, kok cari dukungan ke mana-mana. Tidak langsung. Kalau saya selalu bilang, hadapi itu yang ksatria! Gitu kalau saya mau ngomong," ujar figur yang juga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Tokoh yang merupakan Putri Proklamator dan Presiden Pertama Indonesia, Ir Sukarno, itu kemudian mengomentari terkait beberapa negara-negara Barat yang mau membantu Ukraina dalam hal persenjataan. Ia menanyakan kembali mekanisme agar bagaimana senjata-senjata itu dapat tiba di Ukraina tanpa sepengetahuan Rusia.

"Saya cuma mikir realisasine mengko piye (jadi bagaimana). Kowe (Zelensky) ki ngopo to yo (Anda mengapa), keliling-keliling. Kalau saya lihat persenjataannya, itu yang keluar-keluar, saya sampai mikir, kayak mainan," ujarnya.

Lebih lanjut, Mega juga menyatakan bahwa Rusia bukanlah sebuah negara yang perlu dianggap remeh. Ia mengaku kenal dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang sempat membantunya dalam memilih alutsista terbaik saat dirinya masih menjadi Presiden RI.

"Saya kenal baik dengan Pak Putin, lho. Itu yang ngajari saya suruh beli pesawat-pesawat opo kae," tambahnya.

Perang Rusia dan Ukraina dimulai sejak Februari 2022. Hingga kini, menurut PBB, perang sudah memakan korban 8.000 lebih jiwa meski diyakini angkanya lebih besar.

Diketahui Zelensky juga datang ke pertemuan negara G-7 secara langsung Minggu. Selain Presiden AS Joe Biden dan sejumlah kepala negara G-7, Zelensky juga bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...lensky-ada-apa

Pertemuan Presiden  Zelensky dengan Presiden Jokowi dan sindiran Megawati ke Presiden Zelensky