- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tak Diberi Uang, Mobil Sopir Truk Ditahan selama 2 Hari


TS
elyssallen
Tak Diberi Uang, Mobil Sopir Truk Ditahan selama 2 Hari
Tak Diberi Uang, Mobil Sopir Truk Ditahan selama 2 Hari, Pelaku Kini Diamankan



TRIBUN-MEDAN.com - Sopir truk bermuatan material proyek menjadi korban pungli organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila di jalan menuju PLTA Marancar, Tapanuli Selatan (Tapsel), Minggu (14/5/2023).
Kejadian sopir truk yang menjadi korban pungli ormas tersebut dibagikan oleh akun TikTok @trisugiarto816.
Dalam unggahan TikTok tersebut dikatakan bahwa mobil yang dikemudikan oleh sopir truk tersebut sudah dua hari ditahan oleh ormas Pemuda Pancasila.
Melalui unggahan itu, sopir truk tersebut meminta pertolongan ke Bupati dan Kapolres Tapanuli Selatan agar segera menangani mobilnya yang sudah ditahan oleh ormas s itu.
"Mohon perlindungan hukum kepada Bapak Bupati Tapsel atau Kapolres Tapsel karena mobil saya sudah 2 hari ditahan di Pemuda Pancasila (PP) Marancar," isi narasi dalam video TikTok tersebut.
Setelah kasus tersebut viral, Satuan Reskrim Polres Tapanuli Selatan kemudian bergerak cepat mengamankan pelaku penahanan truk itu.
Dalam tayangan yang diunggah oleh akun resmi @official.polrestapsel, Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan AKP Rudy Saputra kemudian menceritakan kronologi kejadian yang menimpa sopir truk tersebut.
AKP Rudy Saputra mengatakan kejadian itu bermula saat sopir truk bernama Tri Sugiarto berangkat dari Bengkulu menuju PLTA Marancar dengan maksud mengantarkan barang.
Namun sesampainya di jalan, sopir truk tersebut kemudian diberhentikan oleh beberapa orang dan dimintai uang.
"Sebelumnya sopir truk Tri Sugiarto ini berangkat dari Bengkulu menuju ke Tapanuli Selatan dengan maksud mengantarkan barang yang tujuannya ke PLTA. Tetapi sesampainya di jalan kemudian diberhentikan oleh beberapa orang masyarakat dan meminta uang," kata AKP Rudy Saputra dilansir dari Instagram Polres Tapsel, Kamis (18/5/2023).
Lantaran tak memberikan uang, mobil milik sopir truk tersebut kemudian ditahan oleh organisasi masyarakat setempat.
Tak hanya itu, surat jalan truk tersebut juga ditahan oleh para pelaku.
"Karena uang tidak diberikan maka beberapa orang masyarakat tadi kemudian menahan truk tersebut dan kemudian juga mengambil surat jalan," sambungnya.
Setelah dua hari truknya ditahan, korban atas nama Tri Sugiarto kemudian melaporkannya ke Polres Tapsel.
Setelah menerima laporan itu, jajaran kepolisian langsung berangkat ke TKP dan mengamankan tiga orang pelaku.
"Pelaku yang kita amankan berjumlah tiga orang, tetapi setelah kita lakukan pemeriksaan, dapat kami simpulkan bahwa dua orang bisa kami tetapkan sebagai tersangka yaitu KA dan AH," kata AKP Rudy Saputra.
https://medan.tribunnews.com/2023/05...kini-diamankan
Biasa itu anak buah nabi musak al fuckistani
Kemaren saja ustad falak farkir SPSI asal kampung badur dan kampung aur lingkungan IV tepi kali deli berdiri santai sandaran di bak mobil pickup yang bongkar muat dekat belakang perisai plaza,nunggu duit jizyaa SPSI, sambil mam kacang dan garuk bijiq, mobil patroli wercok yg lewat cuek saja seperti biasa
semua warga medan sudah faham betul kalau medan/sumut itu menganut sistim pemerintahan dual hybrid :
1. Pemerintahan diatas kertas,alias pemerintahan boneka, ini pemerintahan yang mungut pajak NKRI, Bob walkotnya dan lord ediot governornya
Konsekuensi dari membangkang perintah pemerintahan kertas = selfie akbar/mutasi
2. Pemerintahan khilafuck al jizyaaa (pemerintahan dunia nyatak), nah ini bentukan jamaah pengikut nabi musa al fucktistani (nabi pujaan para ulamak tepi kali dan tepi rel kereta api,waktu pilgubsu lalu) dan ini yang mungut pajak alm-tax,jizya, THR, SPSI, SPTSI, dll, sesuai dengan perintah gurun biadab, dan ini juga pajak resmi, buktinya ada tanda terima kan ?
Konsekuensi dari membangkang perintah khilafuck al ontaq = tikam+UGD/kuburan langsung di tempat (fast response)
dari perbandingan derajat beratnya konsekuensi, maka kekuasaan pemerintahan khilafuck al jizzya seperti pemerintahan al badur al aur kali deli berada diatas pemerintahan kertas NKRI di mata warga medan/sumut
kekuasaan pemerintahan khilafuck al jizyaah bantaran kali dan bantaran rel kereta api ini juga didukung sepenuhnya, oleh wercok, satpol PP, dishub
kalau ente mau berantas "pemerintahan di dunia nyata", yah sama seperti memberantas hama wereng, yakni cari sarangnya, musnahken
pemberantasan preman,narkoba,begal,banjir tanpa penggusuran total pemukiman2 liar bantaran kali dan bantaran rel kereta api adalah sebuah bentuk kegilaan, berdasarkan Albert Einstein
tentu saja wereng, satpol PP, dishub belaga autis dalam kasus ini, sehari2 juga begitu, di medan maimun juga samak, ustad2 falaktullah dari kampung badur&aur lingkungan IV tepi kali deli merajalela bersama anak cucu cicit mereka di seluruh jalan di medan maimun karena didukung oleh autisme aparat yang disengaja
Wajar, sudah mau pilkada, ketua ormas preman merangkap nabi juga perlu dana buat kampanye, tuh juragan toaklullah bantaran kali dan bantaran rel juga pada nanyak "BERANI BERAPA?" ke para haji2 ormas okp (beberapa sudah pernah dipenjara karena korupsi)
Ok,risalah dari 2 periode kepemimpinan wiwi, terbukti tidak mampu memberantas khilafuck jizyatullah al fantad besutan PKSh1t,P3 bersama SBYJK selama dua periode juga di medan&sumut
secara logis dapat disimpulkan kalau medan maupun sumut, tidak punya masa depan dengan system pemerintahan hybrid dual fantad, kecuali bila sumut ikut jejak papua, mintak merdeka sekalian, ngapain dual pemerintahan, dual pajak, dual aparat yang berwenang ? tull gak ?
Mau yang jadi plesiden si wowok, atau si jar-jar atau yemen sodok kambing, TIDAK ADA PENGARUH APAPUN UNTUK MEDAN/SUMUT, TIDAK ADA, KARENA ITU PLESIDEN NEGARA KERTAS ALIAS NEGARA BONEKA, TIDAK PUNYA KUASA APAPUN DI MEDANISTAN/SUMUTNISTAN
daerah dimana ramai preman dan pungli, maka ramai juga penjual ayat toaklullah yang tajir, sudah hukum alam yang hakiki di Indonistan



TRIBUN-MEDAN.com - Sopir truk bermuatan material proyek menjadi korban pungli organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila di jalan menuju PLTA Marancar, Tapanuli Selatan (Tapsel), Minggu (14/5/2023).
Kejadian sopir truk yang menjadi korban pungli ormas tersebut dibagikan oleh akun TikTok @trisugiarto816.
Dalam unggahan TikTok tersebut dikatakan bahwa mobil yang dikemudikan oleh sopir truk tersebut sudah dua hari ditahan oleh ormas Pemuda Pancasila.
Melalui unggahan itu, sopir truk tersebut meminta pertolongan ke Bupati dan Kapolres Tapanuli Selatan agar segera menangani mobilnya yang sudah ditahan oleh ormas s itu.
"Mohon perlindungan hukum kepada Bapak Bupati Tapsel atau Kapolres Tapsel karena mobil saya sudah 2 hari ditahan di Pemuda Pancasila (PP) Marancar," isi narasi dalam video TikTok tersebut.
Setelah kasus tersebut viral, Satuan Reskrim Polres Tapanuli Selatan kemudian bergerak cepat mengamankan pelaku penahanan truk itu.
Dalam tayangan yang diunggah oleh akun resmi @official.polrestapsel, Kasat Reskrim Polres Tapanuli Selatan AKP Rudy Saputra kemudian menceritakan kronologi kejadian yang menimpa sopir truk tersebut.
AKP Rudy Saputra mengatakan kejadian itu bermula saat sopir truk bernama Tri Sugiarto berangkat dari Bengkulu menuju PLTA Marancar dengan maksud mengantarkan barang.
Namun sesampainya di jalan, sopir truk tersebut kemudian diberhentikan oleh beberapa orang dan dimintai uang.
"Sebelumnya sopir truk Tri Sugiarto ini berangkat dari Bengkulu menuju ke Tapanuli Selatan dengan maksud mengantarkan barang yang tujuannya ke PLTA. Tetapi sesampainya di jalan kemudian diberhentikan oleh beberapa orang masyarakat dan meminta uang," kata AKP Rudy Saputra dilansir dari Instagram Polres Tapsel, Kamis (18/5/2023).
Lantaran tak memberikan uang, mobil milik sopir truk tersebut kemudian ditahan oleh organisasi masyarakat setempat.
Tak hanya itu, surat jalan truk tersebut juga ditahan oleh para pelaku.
"Karena uang tidak diberikan maka beberapa orang masyarakat tadi kemudian menahan truk tersebut dan kemudian juga mengambil surat jalan," sambungnya.
Setelah dua hari truknya ditahan, korban atas nama Tri Sugiarto kemudian melaporkannya ke Polres Tapsel.
Setelah menerima laporan itu, jajaran kepolisian langsung berangkat ke TKP dan mengamankan tiga orang pelaku.
"Pelaku yang kita amankan berjumlah tiga orang, tetapi setelah kita lakukan pemeriksaan, dapat kami simpulkan bahwa dua orang bisa kami tetapkan sebagai tersangka yaitu KA dan AH," kata AKP Rudy Saputra.
https://medan.tribunnews.com/2023/05...kini-diamankan
Biasa itu anak buah nabi musak al fuckistani

Kemaren saja ustad falak farkir SPSI asal kampung badur dan kampung aur lingkungan IV tepi kali deli berdiri santai sandaran di bak mobil pickup yang bongkar muat dekat belakang perisai plaza,nunggu duit jizyaa SPSI, sambil mam kacang dan garuk bijiq, mobil patroli wercok yg lewat cuek saja seperti biasa

semua warga medan sudah faham betul kalau medan/sumut itu menganut sistim pemerintahan dual hybrid :
1. Pemerintahan diatas kertas,alias pemerintahan boneka, ini pemerintahan yang mungut pajak NKRI, Bob walkotnya dan lord ediot governornya
Konsekuensi dari membangkang perintah pemerintahan kertas = selfie akbar/mutasi
2. Pemerintahan khilafuck al jizyaaa (pemerintahan dunia nyatak), nah ini bentukan jamaah pengikut nabi musa al fucktistani (nabi pujaan para ulamak tepi kali dan tepi rel kereta api,waktu pilgubsu lalu) dan ini yang mungut pajak alm-tax,jizya, THR, SPSI, SPTSI, dll, sesuai dengan perintah gurun biadab, dan ini juga pajak resmi, buktinya ada tanda terima kan ?

Konsekuensi dari membangkang perintah khilafuck al ontaq = tikam+UGD/kuburan langsung di tempat (fast response)

dari perbandingan derajat beratnya konsekuensi, maka kekuasaan pemerintahan khilafuck al jizzya seperti pemerintahan al badur al aur kali deli berada diatas pemerintahan kertas NKRI di mata warga medan/sumut

kekuasaan pemerintahan khilafuck al jizyaah bantaran kali dan bantaran rel kereta api ini juga didukung sepenuhnya, oleh wercok, satpol PP, dishub

kalau ente mau berantas "pemerintahan di dunia nyata", yah sama seperti memberantas hama wereng, yakni cari sarangnya, musnahken
pemberantasan preman,narkoba,begal,banjir tanpa penggusuran total pemukiman2 liar bantaran kali dan bantaran rel kereta api adalah sebuah bentuk kegilaan, berdasarkan Albert Einstein

tentu saja wereng, satpol PP, dishub belaga autis dalam kasus ini, sehari2 juga begitu, di medan maimun juga samak, ustad2 falaktullah dari kampung badur&aur lingkungan IV tepi kali deli merajalela bersama anak cucu cicit mereka di seluruh jalan di medan maimun karena didukung oleh autisme aparat yang disengaja

Wajar, sudah mau pilkada, ketua ormas preman merangkap nabi juga perlu dana buat kampanye, tuh juragan toaklullah bantaran kali dan bantaran rel juga pada nanyak "BERANI BERAPA?" ke para haji2 ormas okp (beberapa sudah pernah dipenjara karena korupsi)
Ok,risalah dari 2 periode kepemimpinan wiwi, terbukti tidak mampu memberantas khilafuck jizyatullah al fantad besutan PKSh1t,P3 bersama SBYJK selama dua periode juga di medan&sumut

secara logis dapat disimpulkan kalau medan maupun sumut, tidak punya masa depan dengan system pemerintahan hybrid dual fantad, kecuali bila sumut ikut jejak papua, mintak merdeka sekalian, ngapain dual pemerintahan, dual pajak, dual aparat yang berwenang ? tull gak ?
Mau yang jadi plesiden si wowok, atau si jar-jar atau yemen sodok kambing, TIDAK ADA PENGARUH APAPUN UNTUK MEDAN/SUMUT, TIDAK ADA, KARENA ITU PLESIDEN NEGARA KERTAS ALIAS NEGARA BONEKA, TIDAK PUNYA KUASA APAPUN DI MEDANISTAN/SUMUTNISTAN
daerah dimana ramai preman dan pungli, maka ramai juga penjual ayat toaklullah yang tajir, sudah hukum alam yang hakiki di Indonistan



essholl memberi reputasi
1
1.4K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan