Belum selesai perhelatan Sea Games 2023 di Kamboja, sudah ramai beberapa kecurangan tuan rumah demi mencapatkan medali di beberapa cabang olahraga. Dugaan kecurangan ini ada yang terlihat mencolok, ada pula yang cuma bikin manggut-manggut keheranan.
Tidak cukup dengan memilih cabor yang dipertandingkan, Kamboja juga mengajukan regulasi khusus di cabor populer dan sederet kecurangan demi menambah emas. Mulai dari naturalisasi, hingga memaksa WO yang merugikan negara lain termasuk Indonesia
Berikut kecurangan yang dilakukan tuan rumah Kamboja
Quote:
1. Naturalisasi

Foto: JPNN
Memang, tidak ada larangan menurunkan pemain naturalisasi dalam pertandingan, bahkan tidak diatur jumlah pemain naturalisasi yang boleh berlaga, dan Indonesia juga menurunkan atlet naturalisasi di cabor ini.
Namun dalam pertandingan basket 3 on 3, ada 3 pemain naturalisasi dan 1 pemain asli Kamboja dalam tim. Bahkan line up dari awal tidak diumumkan hingga technical meeting. Hal ini cukup mengagetkan pelatih timnas Filipina yang biasanya merajai di cabor basket. Tim Kamboja yang biasa menjadi bulan-bulanan, malah mengungguli tim Filipina.
Quote:
2. Dipaksa WO (Walking Out)
Foto: suaramerdeka.com
Bayu Lesmana adalah korban dari kecurangan tuan rumah dari cabor Pencak Silat. Dirinya dipaksa WO (Walk Out) dari pertandingan setelah diancam tuan rumah. Yang diuntungkan dalam hal ini jelas tuan rumah, atlet Kamboja bernama Non Sromoachkroham mendapatkan emas via kemenangan WO di semifinal dan final, sedangkan Bayu mendapat medali perak.
Walaupun Kamboja mencurangi Indonesia, Indonesia menjadi juara umum cabor pencak silat di Sea Games 2023 dengan perolehan 9 emas, 6 perak dan 1 perunggu.
Quote:
3. Melarang Negara Kuat Badminton Bermain di Nomor Tertentu dan Menyelundupkan Pemain
foto: intipseleb.com
Pada cabor badminton, Kamboja menambah nomor beregu campuran yang baru pertama kali diadakan. Namun, Kamboja melarang negara yang sudah maju di cabor badminton untuk turun di nomor ini. Alasannya agar negara non unggulan seperti Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, Timor Leste dan Myanmar dapat berpeluang meraih medali, yang tentu saja diincar oleh Kamboja.
Foto: medcom.id
Lalu, ada hal yang membagongkan datang dari cabor ini. Sedikit berbeda dari cabor basket yang terang-terangan memakai pemain naturalisasi, di cabor malah terjadi kucing-kucingan. Seorang pemain bernama Chourng Meng diindikasikan "diimpor" dari Cina dengan nama asli Zhoung Meng - Silver Medalist WJC 2019 . Namun kamera jarang menyorot wajahnya, ketika selebrasi kemenangan dia juga ditarik keluar lapangan dan tidak muncul di podium.
Hal ini jadi pembicaraan di dunia maya tak hanya di Indonesia, media milik Thailand pun menyoroti hal ini.
Quote:
4. Dilarang Sapu Bersih Medali

Foto: Kompas.com
Ada pula aturan aneh bin kocak di Sea Games 2023 kali ini, yaitu dilarang sapu bersih medali. Hal ini tentu saja merugikan individu yang turun di nomor yang sama. Sebuah negara dilarang meraih emas, perak dan perunggu di nomor cabor yang dipertandingkan.
Hal ini terjadi di cabor balap sepeda nomor Mountain Bike Cross Country Olympic putra. Indonesia menurunkan 3 punggawanya yaitu Feri Yudoyono, Zaenal Fanani, dan Ihza Muhammad.
Ketiga atlet ini menjadi tiga atlet terdepan dan seharusnya meraih emas, perak dan perunggu. Namun karena aturan NGEHE ini, terpaksa medali perunggu yang kudunya milik Ihza harus direlakan ke atlet Kamboja Khim Mengleong yang finish di posisi keempat.
Seharusnya pesta olahraga menjunjung tinggi sportivitas, namun demi menjadi juara umum, tuan rumah menghalalkan segala cara dan upaya.
Kalau fasilitas kurang memadai sebagai tuan rumah, mungkin masih bisa dimaklumi, namun kecurangan-kecurangan yang merugikan ini sungguh menyebalkan dan tidak sportif. S*cks.