- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wuling Respons Anies yang Sebut Emisi Mobil Listrik Lebih Tinggi


TS
411.212
Wuling Respons Anies yang Sebut Emisi Mobil Listrik Lebih Tinggi
Quote:

Jakarta, CNN Indonesia -- SGMW Motor Indonesia (Wuling) merespons pernyataan bakal calon presiden Anies Baswedan yang menilai kendaraan listrik memiliki jejak emisi tinggi. Menurut Wuling justru sebaliknya dan mobil listrik kini dijadikan solusi dunia menekan emisi sektor transportasi.
"Tren global menuju keberlanjutan dan penurunan emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Banyak negara di seluruh dunia telah menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca mereka dan mobil listrik dianggap sebagai salah satu solusi penting untuk mencapai target tersebut," kata Dian Asmahani, Brand and Marketing Director Wuling saat dihubungi Rabu (10/5).
Merek asal China yang saat ini mobil listrik bernama Air EV tersebut juga mengatakan banyak negara di dunia mendukung transisi ke mobil listrik melalui kebijakan insentif.
"Banyak negara di seluruh dunia mendukung transisi ke mobil listrik dan memberikan insentif untuk membeli mobil listrik karena emisi dari mobil listrik jauh lebih rendah dibandingkan dengan mobil yang menggunakan bahan bakar fosil sehingga diharapkan dapat memperbaiki kualitas udara," ucap dia.
Kritik Anies
Pernyataan Anies soal emisi mobil listrik merupakan kritik buat pemerintah yang sudah memberi subsidi pembelian kendaraan listrik di Indonesia. Anies mengatakan kebijakan itu tidak tepat jika tujuannya adalah menekan emisi karbon.
Bahkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menilai dorongan pemerintah melalui subsidi bantuan itu supaya masyarakat beralih ke kendaraan listrik tidak serta merta membuat lingkungan jadi makin baik.
Bagi Anies pemerintah seharusnya lebih dulu membenahi sektor transportasi umum. Anies mengklaim jejak karbon seseorang saat menggunakan kendaraan pribadi listrik lebih tinggi ketimbang angkutan umum mesin konvensional.
"Kalau kami hitung apalagi ini, contoh ketika sampai pada mobil listrik, emisi karbon mobil listrik per kapita per kilometer sesungguhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak," kata Anies akhir pekan kemarin.
Anies beranggapan bus bisa memuat banyak orang, sementara mobil hanya segelintir. Di sisi lain, menurut Anies subsidi pembelian mobil listrik justru hanya akan menambah kemacetan di jalan.
"Pengalaman kami di Jakarta, ketika kendaraan pribadi berbasis listrik dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya, dia akan menambah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan," ujar Anies.
Subsidi pembelian kendaraan listrik telah diumumkan pemerintah pada 20 Maret.
Untuk mobil listrik, bantuan diklaim telah berjalan sejak 1 April. Subsidi ini, atau yang disebut pemerintah bukan subsidi melainkan insentif, berupa potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari sebelumnya 11 persen jadi 1 persen.
Saat ini baru dua mobil listrik mendapatkan subsidi itu, yaitu Air EV dan Hyundai Ioniq 5. Kuota unit bersubsidi sampai akhir tahun ini sebanyak 35.900 unit.
https://www.cnnindonesia.com/otomoti...k-lebih-tinggi
Emisi yg keluar dari kenalpot mobil listrik lebih berpolutan d banding metromini..

Diubah oleh 411.212 11-05-2023 22:48






asurizal dan 16 lainnya memberi reputasi
17
3.9K
Kutip
386
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan