Drone Bayraktar TB2 telah menjadi andalan dalam konflik dengan Rusia, meski akhir-akhir ini sosoknya sudah jarang terlihat. Tetapi, baru-baru ini drone tersebut telah jatuh ditembak teman sendiri (friendly fire) pada 4 Mei 2023. Kabar ditembak jatuhnya TB-2 juga dikonfirmasi oleh Angkatan Udara Ukraina melalui akun Facebook resminya.

Pada awalnya Angkatan Udara Ukraina mengklaim bahwa, operator kehilangan kendali atas drone dan keputusan untuk menghancurkannya dibuat untuk menghindari "konsekuensi yang tidak diinginkan." Drone tersebut dilaporkan dalam penerbangan terjadwal di sekitar wilayah ibu kota Kyiv. Tetapi, pembaruan berita oleh Kementerian Pertahanan Ukraina mengkonfirmasi bahwa, drone ditembak jatuh di dekat Istana Kepresidenan memakai MANPADS karena kesalahan identifikasi.Sejauh ini tidak disebutkan, MANPADS apa yang telah dipakai untuk mengakhiri hidup TB2 ?

Kuat dugaan pasukan Ukraina salah mengira Bayraktar TB2 adalah drone Luch Korsar buatan Rusia. Drone buatan Rusia ini memang sekilas punya desain yang menyerupai Bayraktar TB2 Gan. Untuk perbandingannya silakan lihat gambar di bawah.



Mengutip artikel Airspace Review, drone Korsar dikembangkan oleh perusahaan JSC Luch di Rybinsk wilayah Yaroslavl; yang merupakan anak perusahaan JSC Vega Radio Engineering Corp. Kontrak pengembangan drone didapatkan dari Kementerian Pertahanan Rusia pada 2013. Sementara produksi dilakukan mulai awal 2018.

Korsar punya rentang sayap 6,5 m dan panjang 4,2 m. Drone dibuat menggunakan bahan komposit ringan yang kuat, bobotnya sendiri mencapi 200 kg. Korsar memakai sebuah mesin piston model pusher yang diapit oleh dua tail boom yang disatukan dengan ekor belakang model huruf V terbalik. Ketinggian terbang maksimumnya 6.000 m dengan kecepatan terbang 150 km/jam serta enduranceterbang 10 sampai 12 jam.

Korsar ditugaskan untuk menjalankan misi pengintaian, pengawasan, akuisisi target dan wahana perang elektronik. Selain misi milter, Korsar juga digunakan untuk memantau kebakaran hutan, bencana alam, dan mendukung misi pencarian dalam peran SAR. 

Korsar dapat dilengkapi beragam senjata mulai dari rudal udara darat K121 Vikhr, bom pintar dan roket tanpa pemandu. Korsar dirancang untuk melumpuhkan kendaraan lapis baja ringan, pos tempur, dan kumpulan pasukan infantri musuh.



Baik Korsar dan TB-2 telah sama-sama digunakan oleh Rusia dan Ukraina dalam konflik, kedua drone juga sudah berhasil ditembak jatuh dalam beberapa kesempatan. Sementara itu, sejauh ini belum diketahui berapa jumlah Korsar dan TB2 yang masing-masing dioperasikan oleh Rusia dan Ukraina.

Sementara itu pada malam hari, tanggal 3-4 Mei 2023; Rusia telah meluncurkan drone bunuh diri Shahed-136 ke Kyiv dan kota pelabuhan Odessa. Hal itu dilakukan sebagai balasan atas serangan drone ke Kremlin. Ukraina mengklaim telah menembak 18 dari 24 unit drone tersebut yang masuk ke wilayahnya. Bisa jadi karena kepanikan atas serangan drone kamikaze yang diluncurkan Rusia tersebut, kemudian pasukan di darat langsung mengeksekusi drone TB2 yang terbang di dekat kantor Kepresidenan.

Friendly Firememang jadi momok menakutkan bagi Rusia dan Ukraina, pada Desember 2022 lalu misalnya, helikopter serang Ka-52 Rusia juga ditembak teman sendiri memakai Pantsir S-1. Kurangnya komunikasi, kepanikan dan kurangnya pemahaman akan jenis alutsista yang dimiliki negara sendiri menjadi kombinasi dari kejadian friendly fire.






Referensi Tulisan: Airspace Review& TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas