Jalur Menuju Kawah Papandayan

Sungai di Gunung Papandayan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Langsung aja ya guysss. Kali ini saya mau cerita perjalanan ke Gunung Papandayan kemarin nih tepatnya pas H+2 Lebaran (21-22 April 2023) . Sebelumnya mohon maaf lahir batin nggih mas-mbak 

Gunung Papandayan sendiri merupakan salah satu gunung api aktif yang berada di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gunung yang memiliki banyak kawah aktif ini memiliki ketinggian 2665 mdpl (meter di atas permukaan laut). Satu satunya jalur pendakian resmi untuk masuk ke dalam kawasan Papandayan adalah via Camp David yang letaknya ada di Kecamatan Cisurupan.

Saya memulai pendakian ini seorang diri dengan trayek rute transportasi sebagai berikut :

Berangkat
Kereta
Stasiun Cikarang - Stasiun Purwakarta (Rp. 4.000)
Stasiun Purwakarta - Stasiun Garut (Rp. 14.000)

Angkot
Kawasan Stasiun Garut - Pertigaan Pasar Cisurupan (Rp. 40.000)

Ojeg Lokal
Pertigaan Pasar Cisurupan - Basecamp (Rp. 40.000)

Membayar Tiket

---

Ketinggian Basecampnya sendiri sudah cukup tinggi, sudah sekitar 2000 an mdpl. Jadi trek kedepannya tidak terlalu sulit. Dibasecamp terdapat banyak warung makan, tempat sewa peralatan, area camping, pemandian air panas, dan juga pos registrasi. Tiket masuk per orangnya adalah Rp. 30.000 dan dikenakan biaya tambahan Rp. 35.000 jika kita ingin camping di area Papandayan. 

View dari Gardu Pandang yang ada di basecamp

Tiket Masuk

Tiket Camping

Memulai trekking sekitar jam 9 pagi. Trek diawali dengan jalur aspal yang kemudian berubah menjadi anak tangga dan tanah. Sepanjang jalur pendakian, terdapat banyak sekali kawah yang ada di Gunung Papandayan. Sejarah mencatat, gunung Papandayan tercatat telah beberapa kali meletus yakni pada tahun 1772, 1923, 1942, dan 2002. Sejak April 2006, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga meningkatkan status Papandayan menjadi waspada. 

Selesai dari danau, saya langsung bergegas ke area bunderan, yakni sebuah tempat yang merupakan persimpangan antara jalur menuju ghober hoet dan hutan mati. Ke kanan ke ghober hoet, ke kiri ke area hutan mati. Camp site di gunung papandayan ini ada di ghober hoet dan pondok salada yaa. Kedua camp site sangat luas dan juga memiliki sumber mata air. Disini juga banyak sekali warung makan yang dijajakan penduduk setempat lhoo 

Setelah sampai di Ghober Hoet, lanjut lagi ke Pondok Saladah yakni camp area yang ingin saya tuju. Terdapat mushola dan kamar mandi yang bersih disini.Disana juga banyak banget warung kok, cuanki, nasi goreng, nasi telur, aneka minuman hangat, dan yang lainnya selalu ada 24 jam lhoo. Api unggun juga selalu sedia di setiap warung yang ada disini. Jangan lupa bawa mentahan uangnya aja kalau malas bawa logistik berat-berat 



Keeseokan harinya, setelah packing langsung deh cusss ke Area Hutan Mati. Hutan mati ini terdiri dari kawasan pohon mati yang tetap berdiri tegak setelah diterpa Letusan Papandayan lhoo. In my opinition, disini bagusnya ketika kabutt sihh cocok banget untuk foto-foto. 





Sampai di basecamp, lanjut bersih bersih dan makan sebentar lalu ambil angkot ke arah Terminal Guntur. Lalu naik bis Primajasa Rute Garut-Bekasi seharga 88 ribu aja. Worth it engga terlalu mahal. Segitu dulu yaa. kapan-kapan kita cerita lagi di cerita perjalanan yang lainn. Mohon maaf jika ada salah kata nggih. Assalamualaikum