- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Intel Polsek Medan Timur Dibacok Preman


TS
chloe.abele
Intel Polsek Medan Timur Dibacok Preman
Intel Polsek Medan Timur Dibacok Preman

MATATELINGA, Medan : Preman Medan makin meresahkan. Kini seorang polisi jadi sasaran amuk. Korban dibacok gegera menegur pelaku.
Insiden Gara-gara tak senang ditegur lantaran kerab membuat onar dan keributan serta keresahan di masyarakat, seorang preman melakukan pembacokan terhadap seseorang anggota Polisi, berpangkat Aipda, bernama Ilham yang berdinas di Intel Polsek Medan Timur. Penganiayaan ini terjadi di Jalan Masjid Taufik Kecamatan Medan Timur. Rabu ( 3/5/2023) sore
Menurut informasi yang dihimpun di Polsek Medan menyebutkan bahwa kejadian bermula pada saat korban ( Ilham ) menegur seorang pemuda yang merupakan warga sekitar rumahnya lantaran kerab mencuri dan membuat onar serta meresahkan masyarakat.
" Jadi Abang itu negur si pelaku dengan mengatakan pada pelaku agar tidak membuat onar di lingkungan tempat tinggal korban. Tak senang ditegur, si pelaku ini langsung mengambil parang dan membacoknya ke arah korban, saat itu korban sempat mengelak, namun kena ibu jari tanganya yang sebelah kanan," ucap warga bernama Yusuf.
Katanya lagi, usai membacok korban, pelaku langsung melarikan diri ke arah Marelan.
Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini.
" Benar, saat ini anggota kita sedang mendapatkan perawatan medis, korban kena sabetan senjata tajam pada ibu jarinya karena berusaha menangkis. Untuk pelaku sedang dalam pengejaran," tandas Kapolsek Medan Timur.
https://www.matatelinga.com/Berita-S...cok-preman/all
demikianlah insiden salah paham antar aparat resmi pemerintahan NKRI (Negeri Kertas Republik Inang) dengan aparat resmi PDN (Pemerintahan Dunia Nyatak}
semua warga medan sudah faham betul kalau medan/sumut itu menganut sistim pemerintahan dual hybrid :
1. Pemerintahan diatas kertas, ini pemerintahan yang mungut pajak NKRI, Bob walkotnya dan lord ediot governornya
Konsekuensi dari membangkang perintah pemerintahan kertas = selfie akbar/mutasi
2. Pemerintahan khilafuck al jizyaaa (pemerintahan dunia nyatak), nah ini bentukan jamaah pengikut nabi musa al fucktistani (nabi pujaan para ulamak tepi kali dan tepi rel kereta api,waktu pilgubsu lalu) dan ini yang mungut pajak alm-tax,jizya, THR, SPSI, SPTSI, dll, sesuai dengan perintah gurun biadab, dan ini juga pajak resmi, buktinya ada tanda terima kan ?
Konsekuensi dari membangkang perintah khilafuck al ontaq = tikam+UGD/kuburan langsung di tempat (fast response)
dari perbandingan derajat beratnya konsekuensi, maka kekuasaan pemerintahan khilafuck al jizzya seperti pemerintahan al badur al aur kali deli berada diatas pemerintahan kertas NKRI di mata warga medan/sumut
kekuasaan pemerintahan khilafuck al jizyaah bantaran kali dan bantaran rel kereta api ini juga didukung sepenuhnya, oleh wercok, satpol PP, dishub
kalau ente mau berantas "pemerintahan di dunia nyata", yah sama seperti memberantas hama wereng, yakni cari sarangnya, musnahken
pemberantasan preman,narkoba,begal,banjir tanpa penggusuran total pemukiman2 liar bantaran kali dan bantaran rel kereta api adalah sebuah bentuk kegilaan, berdasarkan Albert Einstein
tentu saja wereng, satpol PP, dishub belaga autis dalam kasus ini, sehari2 juga begitu, di medan maimun juga samak, ustad2 falaktullah dari kampung badur&aur lingkungan IV tepi kali deli merajalela bersama anak cucu cicit mereka di seluruh jalan di medan maimun karena didukung oleh autisme aparat yang disengaja
secara logis dapat disimpulkan kalau medan maupun sumut, tidak punya masa depan dengan system pemerintahan hybrid dual fantad, kecuali bila sumut ikut jejak papua, mintak merdeka sekalian, ngapain dual pemerintahan, dual pajak, dual aparat yang berwenang ? tull gak ?

MATATELINGA, Medan : Preman Medan makin meresahkan. Kini seorang polisi jadi sasaran amuk. Korban dibacok gegera menegur pelaku.
Insiden Gara-gara tak senang ditegur lantaran kerab membuat onar dan keributan serta keresahan di masyarakat, seorang preman melakukan pembacokan terhadap seseorang anggota Polisi, berpangkat Aipda, bernama Ilham yang berdinas di Intel Polsek Medan Timur. Penganiayaan ini terjadi di Jalan Masjid Taufik Kecamatan Medan Timur. Rabu ( 3/5/2023) sore
Menurut informasi yang dihimpun di Polsek Medan menyebutkan bahwa kejadian bermula pada saat korban ( Ilham ) menegur seorang pemuda yang merupakan warga sekitar rumahnya lantaran kerab mencuri dan membuat onar serta meresahkan masyarakat.
" Jadi Abang itu negur si pelaku dengan mengatakan pada pelaku agar tidak membuat onar di lingkungan tempat tinggal korban. Tak senang ditegur, si pelaku ini langsung mengambil parang dan membacoknya ke arah korban, saat itu korban sempat mengelak, namun kena ibu jari tanganya yang sebelah kanan," ucap warga bernama Yusuf.
Katanya lagi, usai membacok korban, pelaku langsung melarikan diri ke arah Marelan.
Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini.
" Benar, saat ini anggota kita sedang mendapatkan perawatan medis, korban kena sabetan senjata tajam pada ibu jarinya karena berusaha menangkis. Untuk pelaku sedang dalam pengejaran," tandas Kapolsek Medan Timur.
https://www.matatelinga.com/Berita-S...cok-preman/all
demikianlah insiden salah paham antar aparat resmi pemerintahan NKRI (Negeri Kertas Republik Inang) dengan aparat resmi PDN (Pemerintahan Dunia Nyatak}

semua warga medan sudah faham betul kalau medan/sumut itu menganut sistim pemerintahan dual hybrid :
1. Pemerintahan diatas kertas, ini pemerintahan yang mungut pajak NKRI, Bob walkotnya dan lord ediot governornya
Konsekuensi dari membangkang perintah pemerintahan kertas = selfie akbar/mutasi
2. Pemerintahan khilafuck al jizyaaa (pemerintahan dunia nyatak), nah ini bentukan jamaah pengikut nabi musa al fucktistani (nabi pujaan para ulamak tepi kali dan tepi rel kereta api,waktu pilgubsu lalu) dan ini yang mungut pajak alm-tax,jizya, THR, SPSI, SPTSI, dll, sesuai dengan perintah gurun biadab, dan ini juga pajak resmi, buktinya ada tanda terima kan ?

Konsekuensi dari membangkang perintah khilafuck al ontaq = tikam+UGD/kuburan langsung di tempat (fast response)

dari perbandingan derajat beratnya konsekuensi, maka kekuasaan pemerintahan khilafuck al jizzya seperti pemerintahan al badur al aur kali deli berada diatas pemerintahan kertas NKRI di mata warga medan/sumut

kekuasaan pemerintahan khilafuck al jizyaah bantaran kali dan bantaran rel kereta api ini juga didukung sepenuhnya, oleh wercok, satpol PP, dishub

kalau ente mau berantas "pemerintahan di dunia nyata", yah sama seperti memberantas hama wereng, yakni cari sarangnya, musnahken
pemberantasan preman,narkoba,begal,banjir tanpa penggusuran total pemukiman2 liar bantaran kali dan bantaran rel kereta api adalah sebuah bentuk kegilaan, berdasarkan Albert Einstein

tentu saja wereng, satpol PP, dishub belaga autis dalam kasus ini, sehari2 juga begitu, di medan maimun juga samak, ustad2 falaktullah dari kampung badur&aur lingkungan IV tepi kali deli merajalela bersama anak cucu cicit mereka di seluruh jalan di medan maimun karena didukung oleh autisme aparat yang disengaja

secara logis dapat disimpulkan kalau medan maupun sumut, tidak punya masa depan dengan system pemerintahan hybrid dual fantad, kecuali bila sumut ikut jejak papua, mintak merdeka sekalian, ngapain dual pemerintahan, dual pajak, dual aparat yang berwenang ? tull gak ?




nomorelies dan pilotproject715 memberi reputasi
2
1K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan