Pada 11 April 2023 lalu beredar foto tank T-90 di sebuah parkiran truk di Louisiana, AS. Awalnya pemilik tank itu masih menjadi teka-teki. Tapi, kini sudah diketahui jika tank tersebut milik US Army, dan telah dibawa ke tempat uji dan pelatihan Yuma Proving Ground (YPG) di Arizona. Di tempat latihan tersebut Gan, ternyata T-90 tak sendirian. Rupanya di YPG sudah menunggu kendaraan tempur infantri BMP-3 yang juga buatan Rusia.

Kemunculan BMP-3 di YPG berhasil diabadikan oleh jepretan kamera jurnalis surat kabar Outpost. Menurut artikel Defence Blog, foto itu diambil saat kunjungan anggota kongres US House dan US Senate dari Arizona pada 5 April 2023 lalu. Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat kemampuan serta prioritas apa saja yang dibutuhkan YPG di masa mendatang.

Di sisi lain, kemunculan BMP-3 di YPG tentu bukan hal yang mengejutkan bagi Agan military enthusiast, pasalnya sudah sejak lama Paman Sam suka mengkoleksi senjata dari sang rival (Uni Soviet/Rusia) untuk dipelajari kemampuannya. Pada Juni 1997 misalnya, Paman Sam membeli 21 unit MiG-29 dari Moldova untuk mengetahui kemampuan jet ini. Paman Sam juga menawarkan barter pesawat Barat dengan pesawat buatan Soviet. Misalnya, dulu Indonesia menukar MiG-21 dengan pesawat jet T-33 buatan Lockheed.



Sejauh ini tidak diketahui Gan berapa jumlah BMP-3 yang dimiliki oleh Amerika, serta dari mana mereka mendaptkan kendaraan tempur infantri ini ? Kemungkinan mereka mendapat BMP-3 dari Sekutu mereka yang dulu menjadi bagian dari Uni Soviet. Selain itu, bisa jadi Paman Sam mendapat BMP-3 dari Korea Selatan.

Pasalnya Negeri Ginseng mengoperasikan BMP-3 sejumlah 67 unit. Korea Selatan menerima BMP-3 dari Rusia pada periode 1995-2006, BMP-3 dikirim ke Korea untuk membayar utang negara-negara bekas Uni Soviet. Selain BMP-3, Rusia juga menyerahkan tank T-80U sebanyak 43 unit. Saat ini T-80U dan BMP-3 digunakan untuk mensimulasikan “agresor” saat latihan militer.



Dibuat sebagai penerus BMP-2, BMP-3 cukup sukses dipasaran Gan, dengan 2.000 unit diproduksi dalam berbagai varian. Indonesia adalah salah satu penggunanya juga, yakni varian BMP-3F sebabyak 54 unit yang digunakan oleh Korps Marinir TNI AL. Untuk BMP-3 sendiri resmi berdinas bersama Angkatan Darat Soviet pada 1 September 1987. Sementara pengembangannya dimulai pada tahun 1975.

Versi asli BMP-3 dilengkapi dengan sebuah kanon Shipunov 2A42 kaliber 30 mm dan senapan mesin koaksial PKT 7,62 mm. Sementara varian terbaru BMP-3 dipersenjatai dengan satu meriam 2A70 kaliber 100 mm dan peluncur rudal semi-otomatis, yang dapat menembakkan munisi 3UOF HE-FRAG atau peluru kendali anti-tank 3UBK10.

Persenjataan lainnya adalah satu senapan mesin koaksial 30 mm di mana senjata kaliber 30 mm ini distabilkan dalam dua sumbu dengan meriam utama 100 mm, selain itu masih ada 3 senapan mesin 7,62 mm sebagai senjata sekundernya. Kendaraan tempur ini dioperasikan oleh 3 awak dan mampu membawa 7 pasukan infantri.







Referensi Tulisan: Defence Blog
Sumber Foto: sudah tertera di atas