Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Komnas HAM di Papua Desak Indonesia Lakukan Perundingan Bebaskan Pilot Susi Air

Komnas HAM di Papua Desak Indonesia Lakukan Perundingan Bebaskan Pilot Susi Air
.
Phillip Mehrtens, pilot Sandera yang disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), tampil dalam sebuah tayangan video pendek terbaru.
Dalam video yang diterima ABC Indonesia, hari ini (26/04), Philip mengatakan dirinya dalam keadaan sehat.

"Hari ini, hari Senin tanggal 24 bulan April tahun 2023," ujarnya dalam bahasa Indonesia di video tersebut, yang kemudian diikuti oleh penjelasannya dalam bahasa Inggris.

Video: Video terbaru dari Pilot Selandia Baru yang disandera TPNPB West Papua Liberation Army
https://www.abc.net.au/news/2023-04-...tens/102267522

"Sekarang hampir tiga bulan dari waktu OPM tangkap saya di Paro, saya masih hidup, saya masih sehat, saya makan yang baik, minum yang baik. Saya tinggal bersama orang di sini."

"Kami duduk bersama, jalan bersama, istirahat bersama, tidak ada masalah dengan saya."

" "Indonesia lepas bom di daerah sini, jadi tidak usah, kalau lepas bom itu bahaya untuk saya dan orang-orang di sini," tambah Philip.


'Ada serangan udara'
Komnas HAM di Papua Desak Indonesia Lakukan Perundingan Bebaskan Pilot Susi Air
Frits Ramandey Image: Frits Ramandey mengatakan jika melihat gesturnya dalam video tersebut,  Philip Mehrtens sepertinya tertekan dan tidak nyaman dengan kondisinya saat ini. Foto: Koleksi pribadi
Frits Ramandey, kepala perwakilan Komnas HAM Republik Indonesia untuk wilayah Papua, mengatakan “khawatir” dengan kesaksian yang diberikan Philip dalam video tersebut.
"Ia menyebut bom, saya pikir itu ada serangan udara ya," ujar Frits kepada Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.

Serangan udara ini kemungkinan dilakukan untuk membersihkan lokasi, sehingga menjauhkan kelompok bersenjata TPNPB dan bisa memobilisasi tentara TNI, jelasnya.

"Saya punya keyakinan dia orang asing, ia mengerti mana yang bom, tembakan pembersihan, mana yang menggunakan granat."

Menurutnya ketika dilakukan pembersihan versi Prosedur Tetap TNI, tidak tahu siapa yang bisa terdampak dengan serangan udara tersebut.

Hal ini senada dengan yang dikatakan Philip dengan mengatakan "lepas bom itu bahaya" bagi dirinya dan orang-orang sekitar.

Informasi yang diterima ABC Indonesia, Mabes TNI hingga artikel ini diturunkan masih mempelajari terlebih dahulu video yang terbaru ini dan belum berkomentar.

Desakan untuk perundingan
Menurut Frits, pemerintah Indonesia sebenarnya serius untuk menangani masalah ini, tapi pendekatannya masih operasi militer.
Padahal ia mengatakan situasi saat ini harusnya ditangkap sebagai sebuah upaya diplomasi.


Melihat pengalaman pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka yang memilih melakukan perundingan di Helsinki, Frits menilai sebenarnya hanya soal memilih tempat yang sesuai untuk melakukannya.

“Para pihak silakan memilih negara, memilih tempat, memilih orang, atau memilih lembaga.”

Misalnya kita minta Xanana Gusmao, atau kita minta Ramos Horta, misalnya, orang-orang yang pernah mendapat nobel perdamaian, atau meminta lembaga internasional.

Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, juga meminta pembebasan Philip dilakukan lewat perundingan, "bukan melalui opsi militer."

Penggunaan kata “bom" dalam video tersebut juga dianggap Frits sebagai upaya memberi pesan kepada masyarakat internasional jika mereka dalam kondisi bahaya, selain untuk menarik simpati.

" “Jika ini dibiarkan terus, maka tidak mustahil akan ada intervensi dengan mekanisme Dewan HAM PBB … dengan pengiriman pengamat khusus [yang] tidak perlu persetujuan negara [Indonesia].

"Pekan lalu, konflik bersenjata di Papua meningkat setelah kelompok seperatis yang disebut Pemerintah Indonesia sebagai "Kelompok Teroris Separatis Papua" tersebut menyerang Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/GT dan Kopassus di Kabupaten Nduga.

Sebelumnya, juru bicara Kodam Papua Kolonel Herman Taryaman mengkonfirmasi hanya satu prajuritnya yang tewas, sementara pihaknya masih menyelidiki nasib sembilan prajurit yang ditahan oleh kelompok bersenjata.

"Belum diketahui secara pasti berapa banyak tentara Indonesia yang tewas dan terluka," kata Kolonel Herman.

Dikutip dari kantor berita Radio New Zealand, Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins, mengatakan jika pihaknya sudah menerima laporan soal eskalasi serangan yang terjadi di Papua.

PM Hipkins juga meminta agar kelompok TPNPB segera membebaskan Philip.

Pilot Susi Air tersebut disandera TPNPB Kodap III Ndugama di bawah pimpinan Egianus Kogeya pada 7 Februari lalu.

Selain menyandera Philip, kelompok tersebut juga dilaporkan membakar pesawatnya.

Awal Maret lalu, pendiri dan pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti kepada media di Indonesia pernah mengaku sangat prihatin dengan penangkapan Philip.

" "Saya pribadi, statement saya adalah apa pun kita berjuang untuk kebebasan dan kebaikan ya tentu dengan kebaikan bukan dengan mengambil kemerdekaan orang lain," ujarnya kepada para wartawan."

Susi mengatakan jika Philip adalah seseorang yang baik dan penuh dedikasi.
\
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
https://internasional.republika.co.i...pilot-susi-air
sumber asli
https://www.abc.net.au/indonesian/20...baru/102266872
Wah usulan nggak Ramos Horta dan Xanana Gusmao dalam masalah Papua
PM NZ udah berkomentar

Panglima TNI Klaim Siaga Tempur di Papua Bukan Operasi Militer
Komnas HAM di Papua Desak Indonesia Lakukan Perundingan Bebaskan Pilot Susi Air
CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2023 19:49 WIB
Bagikan :   
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut pihanya menerapkan status siaga tempur untuk kesiapsiagaan prajurit di daerah rawan, seperti Papua. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan status siaga tempur bukan operasi militer dalam menangani kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. (Puspen TNI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan status siaga tempur bukan operasi militer dalam menangani kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Yudo mengatakan status itu diterapkan untuk kesiapsiagaan prajurit di daerah rawan. Ia ingin naluri militer prajurit tumbuh dengan penetapan status itu.


"Itu kan bukan operasi militer, siaga tempur. Siaga tempur itu kan untuk pasukan kita sendiri supaya siaga sewaktu-waktu diserang. TNI ini kan harus selalu siaga pasukan itu," kata Yudo di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/4).

Yudo mengatakan selama ini TNI menerapkan operasi teritorial dan operasi komunikasi sosial di Papua. Operasi-operasi itu dilakukan karena situasi kerawanan di masyarakat tidak tinggi.

Saat ini, TNI menerapkan status siaga tempur setelah ada perubahan tingkat kerawanan. Akan tetapi, TNI tak akan melakukan penyerangan dalam siaga tempur.

"Bukan ofensif, kita tetap defensif, tetapi mereka harus siap karena memang di daerah yang kerawanannya tinggi," ujarnya.

Sebelumnya, Yudo menetapkan status siaga tempur di Papua. Kebijakan itu diberlakukan setelah empat prajurit tewas dalam kontak senjata dengan KKB.

Kontak senjata terjadi di Nduga, Papua, Rabu (19/4) lalu. TNI sedang berupaya membebaskan pilot Susi Air Philip Mehrtens dari sekapan KKB.

(dhf/fra)
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...perasi-militer
Defensif...
nomorelies
diinamasaia
des.moines
des.moines dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.2K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan