Kaskus

Hobby

restuheruAvatar border
TS
restuheru
Mengenal Ritual Brendung

Di Indonesia terdapat banyak tradisi dan budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, salah satunya adalah Brendung. Brendung merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Jawa Tengah yang bertujuan untuk memanggil hujan. 

Jika dalam suatu daerah tidak mengalami hujan pada waktu yang lama, orang-orang akan mengadakan ritual Brendung. Brendung sendiri memiliki tampilan sebuah boneka yang berbentuk seperti jelangkung, tetapi brendung di rias dengan cantik, lengkap dengan pakaian dan riasan layaknya wanita.

seperti yang diketahui, jika Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang masyarakatnya masih berpegang teguh dengan adat istiadatnya hingga sekarang, tak jarang jika adat tersebut mengandung aura magis yang kental. Mereka percaya bahwa terdapat makhluk yang tidak berwujud ada disekitar yang dihormati dan hidup secara berdampingan.

Sebelum memulai ritual, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi seperti mengambil gayung batok kelapa dari rumah rondo galakatau janda yang paling galak di desa. Mengambil disini maksudnya adalah mencurinya dari janda tersebut. Lalu, orang-orang mulai membuat badan boneka dari bubuh (penangkap ikan dari bambu) dan memasangkan kain layaknya pakaian dan selendang disekitar tubuh boneka. 

Pemimpin ritual menyiapkan 4 bunga yang berbeda, seperti mawar, melati, kantil dan kenanga. setelah itu, membuat rambut untuk boneka dari janur beserta bunga melati dan kantil, bunga melati dan kantil dirangkai dengan benang hingga memanjang. Wajah boneka pun harus dilukis menyerupai manusia seperti hidung, mata dan mulut menggunakan apu. Brendung akan diletakan di tempat yang dipercaya merupakan tempat paling angker hingga selepas senja agar bidadari masuk ke dalam boneka itu.

Brendung yang sudah diambil kemudian diletakan di tengah penampan beras dengan posisi terbalik lalu ditaburkan bunga disekelilingnya. Setelah persyaratan semua sudah lengkap, barulah ritual brendung dimulai. Pemimpin ritual akan membakar menyan lalu membacakan mantra diiringi dengan nyanyian dan musik. 

Ketika sedang membacakan mantra, 2 orang akan memegang selendang dibagian kiri, kanannya dan satu orang akan memegang boneka sembari menggerakannya hingga akhirnya gerakan makin tak terkendali yang menandakan jika Brendung telah 'terisi'.

Menurut Soepomo, ketua sanggar kesenian Sokoyoso mengatakan, untuk melaksanakan ritual Brendung, baiknya dilakukan pada malam hari. Selama ritual berlangsung, baik penonton maupun pemain berkemungkinan untuk kerasukan, sehingga diharapkan untuk tidak melamun.

Seiring berjalannya waktu dan masuknya agama islam di pulau jawa, tradisi tersebut mulai tersingkirkan. Dengan demikian, ritual Brendung berubah menjadi sebuah kesenian dan hiburan. Kita masih dapat menyaksikannya ketika hajatan atau festival budaya. 

Untuk syarat-syarat sebelum memulai ritual pun beberapa sudah tidak dilakukan lagi dan menjadi kesenian hiburan saja. Namun, akibat dari pandemi membuat pementasan Brendung tidak digelar karena dapat menimbulkan kerumunan.

Konten Sensitif
Mengenal Ritual Brendung


kartikabudayaAvatar border
prabuanomAvatar border
balaprabuAvatar border
balaprabu dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.9K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan