Sumber Gambar

Kiamat merupakan saat-saat akhir dari kehidupan di bumi. Kedatangan kiamat sudah menjadi suatu yang diramal-ramalkan sejak dulu kala. Para manusia yakin bahwa bumi yang mereka tinggali tidak selamanya bisa menampung mereka. Suatu saat akan datang zaman di mana kehidupan berakhir dan bumi pun hancur.

Ada banyak literatur yang membahas mengenai kiamat mulai dari kitab-kitab agama, buku-buku dan masih banyak lagi. Sains pun berpendapat sama, bahwa bumi akan suatu saat akan hancur apabila terjadi beberapa hal seperti bencana dan ancaman dari luar planet. Bahkan para ilmuwan telah menjabarkan apa saja yang menjadi tanda akan terjadinya kiamat.

Namun baru-baru ini, Persatuan Bangsa-bangsa atau PBB menjelaskan mengenai tanda kiamat versi mereka. Yaitu tentang sebuah ancaman di masa depan yang akan sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup di bumi apabila tidak dicegah dari sekarang. Hal tersebut adalah pemanasan global.


Sumber Gambar

PBB melaporkan bahwa dalam satu dekade ke depan, pemanasan yang terjadi di bumi akan melampaui angka 1,5 derajat. Yaitu angka yang menjadi batas dari pemanasan global. Apabila panas bumi melampaui 1,5 derajat maka disebut-sebut bumi sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Bahkan IPCC (Lembaga Antar-pemerintah untuk Perubahan Iklim) menyebut bahwa angka itu merupakan titik kiamat.

Dibandingkan dengan masa pra-industri, kini suhu bumi sudah meningkat 1,2 derajat. Masih ada waktu bagi manusia untuk mencegah angka ini naik ke suhu yang disebut-sebut sebagai titik kiamat itu. PBB menyarankan kepada para negara-negara di dunia untuk mengurangi emisi yang bisa memperparah pemanasan global.

Jika keadaan semakin parah, bukan tidak mungkin pada 2100 nanti suhu bumi sudah mencapai 1,8 derajat. Dan bila benar itu akan terjadi, maka bumi akan dilanda berbagai kesusahan. Mulai dari gagal panen, punahnya banyak spesies hewan dan mencairnya es di kutub. Pemanasan global bagai bom waktu bagi kita semua.


Sumber Gambar

Hal ini juga senada dengan pendapat para ilmuwan yang menyatakan akan adanya kepunahan masal pada 2100 nanti.

Sayangnya menurut IPCC negara-negara yang nantinya akan sangat terdampak dengan pemanasan ekstrem ini adalah negara Asia Tenggara. Salah satunya negara tercinta kita. Kemudian negara Brazil dan Afrika Barat. Daerah-daerah yang memang dilewati garis khatulistiwa yang kita tahu bagaimana panasnya apabila sedang terik.

Saat ini pun, kita bisa merasakan bagaimana cuaca ekstrem yang kerap terjadi di Indonesia. Kadang panas sekali, lalu tiba-tiba besoknya hujan deras dan dingin. Belum lagi angina kencang yang bikin was-was. Kita sebenarnya sudah merasakan, tapi mungkin masih belum terlalu sadar. Apalagi kabarnya tahun ini kita akan dilanda El Nino.


Sumber Gambar

Semoga saja PBB dan negara-negara maju memiliki cara untuk menghentikan perubahan iklim ini. Mungkin sudah terlambat untuk mengembalikan bumi seperti sediakala, tapi setidaknya tidak semakin parah. Setidaknya bisa dicegah.



Gimana menurut kalian? Seberapa bisa manusia mengendalikan perubahan iklim?


Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi