- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
2 Teroris Uzbekistan Kini Jadi Tersangka Pembunuhan Petugas Imigrasi RI


TS
mabdulkarim
2 Teroris Uzbekistan Kini Jadi Tersangka Pembunuhan Petugas Imigrasi RI

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 13 Apr 2023 21:51 WIB
Densus 88 Polri bersama pihak Imigrasi Jakut dalam jumpa pers terkait penangkapan 4 WN Uzbekistan pelaku terorisme (Adrial-detikcom)
Jakarta - Seorang petugas Imigrasi Jakarta Utara (Jakut) tewas diserang warga negara (WN) Uzbekistan yang kabur dari ruang detensi. Selain itu, ada 4 petugas lain yang terluka.
Petugas Imigrasi yang gugur dalam tugas tersebut bernama Adi Widodo. Sementara, keempat petugas lain yang terluka terdiri dari 2 petugas Imigrasi dan 2 anggota Densus 88 Polri.
WN Uzbekistan itu ditangkap atas dugaan melakukan tindak pidana terorisme pada Jumat (24/3). Ada 4 orang WN Uzbekistan yang dibekuk yaitu BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).
Keempatnya lalu ditahan di ruang detensi Kantor Imigrasi Jakut. Beberapa hari kemudian, tiga orang WN Uzbekistan berinisial BA, OMM, dan MR berupaya kabur.
Mereka keluar ruang detensi Imigrasi dengan memanjat atap. Setelah itu, mereka menyerang petugas yang sedang makan sahur menggunakan pisau yang didapat dari dapur.
"Kemudian (pelaku) mendatangi atau menyerang petugas yang sedang makan sahur dan sebagian sedang mempersiapkan salat Subuh," kata juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar, Selasa (11/4).
Ketiga WNA itu lalu kabur. Sementara BKA yang berusia paling tua, bertahan di ruang detensi Imigrasi.
Petugas gabungan bergerak memburu teroris tersebut. Dua orang WN Uzbekistan berinisial OMM alias IM dan MR ditangkap. Sementara BA tewas diduga bunuh diri.
"Satu orang ditemukan meninggal dunia di Kali Sunter, meninggal karena terjun ke kali kemudian tenggelam dan meninggal dunia. Mayatnya sudah dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk diautopsi," imbuhnya.
2 WN Uzbekistan Jadi Tersangka
Dua WN Uzbekistan berinisial OMM alias IM (28) dan dan MR (26) ditetapkan sebagai tersangka terkait penyerangan terhadap petugas Imigrasi Kelas 1 Jakut.
"(OMM dan MR) sudah (tersangka)," kata juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dimintai konfirmasi, Kamis (13/4/2023).
Aswin mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait kasus ini. Dia mengatakan keduanya dijerat sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap petugas Imigrasi.
1 WN Uzbekistan Masih Diperiksa
WN Uzbekistan berinisial BKA masih diperiksa secara intensif setelah tiga rekannya menyerang petugas di tempat detensi Imigrasi.
Kombes Aswin mengatakan BKA tak ikut melarikan diri. BKA masih diperiksa terkait keterlibatan penyerangan terhadap petugas Imigrasi tersebut.
"(BKA) masih kita periksa secara intensif keterlibatannya dalam perkara penyerangan dan melarikan diri kemarin," kata Aswin.
Aswin mengatakan pihaknya masih mendalami apakah BKA ikut merencanakan penyerangan dan melarikan diri yang dilakukan BA, OMM, dan MR.
1 Korban Penyerangan WN Uzbekistan Pulang dari RS
Kombes Aswin mengungkap tiga korban penusukan oleh WN Uzbekistan terduga teroris masih dirawat di ruang intensive care unit (ICU). Sedangkan 1 orang korban telah pulang dari rumah sakit.
"Satu orang yang luka ringan sudah kembali (ke rumahnya)," ujar Aswin.
Ketiga korban yang masih di ICU yaitu staf imigrasi atas nama Dikky Firsthio Damas, serta dua anggota Densus 88 Bripda Dendri, dan Bripda Bahrain. Sedangkan satu korban yang telah pulang merupakan petugas Imigrasi yang mengalami luka ringan.
"Masih di ICU. Ya, betul (tiga orang di ICU). Betul (1 petugas imigrasi sudah pulang)," katanya.
(jbr/mae)
https://news.detik.com/berita/d-6672...s-imigrasi-ri.
Peran 4 WN Uzbekistan yang Ditangkap Denus 88 Terkait Propaganda Terorisme

Adrial Akbar - detikNews
Selasa, 04 Apr 2023 19:36 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (Adrial/detikcom)
Jakarta - Densus 88 Antiteror Polri menangkap empat warga negara (WN) Uzbekistan yang terafiliasi dengan kelompok Katiba Tawhid Wal Jihad, jaringan terorisme Timur Tengah. Keempatnya terlibat, dari aktif dalam program penyebaran propaganda hingga memberikan bantuan untuk aksi teror.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan keempatnya sempat melakukan perjalanan ke Indonesia dengan rute Turki-Abu Dhabi-Malaysia-Indonesia. Dua WNA berangkat lebih dulu pada 6 Februari 2023.
"Dua dari empat WNA berangkat mendahului ke Indonesia pada 6 Februari 2023, sedangkan dua lainnya berangkat tiga minggu setelahnya yaitu tanggal 27 Februari 2023," kata Ramadhan di Mabes Polri, Selasa (4/4/2023).
Berdasarkan pemeriksaan, pelaku pertama, yaitu BA, sempat pergi ke kamp milisi di Suriah dan terlibat dalam propaganda terkait pemikiran radikal dan jihad global selama di kamp tersebut. BA juga bertugas mengorganisasi terkait penerimaan dan pengiriman kelompok ini untuk mewujudkan teror.
"Di mana ia akan dikirim ke kamp milisi di Suriah. Selama di Turki, BA ini terlibat dalam propaganda terkait pemikiran radikal atau ekstremis dan jihad global," kata dia.
"Dia bertugas mengorganisir penerimaan dan pengiriman ke kelompok ini untuk mewujudkan niatnya melakukan aksi teror," tambahnya.
Sementara itu, untuk pelaku berinisial OMM juga sempat pergi ke Suriah pada 2020. Selama di Suriah, OMM disebut telah menyelesaikan pelatihan terorisme subversif pada kamp milisi dan secara aktif terlibat dalam kegiatan kelompok tersebut.
"Di Suriah ia (OMM) menyelesaikan pelatihan terorisme subversif di kamp milisi dan secara aktif terlibat dalam kegiatan kelompok tersebut," tuturnya.
Yang ketiga adalah MR, yang juga menyelesaikan pelatihan terorisme pada 2022. Ia juga terlibat dalam kegiatan kelompok tersebut.
"Yang ketiga, MR, Direktur organisasi Katiba Tawhid Wal Jihad pada 2020 dan pergi ke Suriah. Di mana ia juga menyelesaikan pelatihan terorisme subversif pada tahun 2022," sebutnya.
Pelaku terakhir adalah BKA, yang bertugas memberikan bantuan kepada tiga rekan lainnya. Bantuan yang diberikan berupa pembuatan dokumen palsu hingga bantuan keuangan.
"BKA ini berdasarkan informasi dari dinas keamanan negara Uzbekistan berada di bawah pemantauan dinas keamanan negara Uzbekistan sebagai individu yang memberikan bantuan terhadap ketiga rekannya," kata dia.
Dalam proses penangkapan tersebut, petugas juga turut mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya paspor milik keempat tersangka, satu lembar resi penerima moneygram, beberapa iPad dan handphone, serta beberapa screenshot unggahan yang memuat propaganda.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap empat warga negara (WN) Uzbekistan karena melakukan propaganda terorisme di media sosial (medsos). Inisial keempat WN Uzbekistan tersebut adalah BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).
"Terkait dengan perkara hari Jumat, 24 Maret 2023, telah diamankan empat orang WNA dari negara Uzbekistan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2023).
Dalam pengungkapan kasus ini, kata Ramadhan, Densus 88 Antiteror bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara. Berdasarkan hasil pemeriksaan para WNA, tiga di antaranya diduga terlibat kegiatan terorisme dengan propaganda di media sosial.
"Densus 88 antiteror Polri bekerjasama dengan Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara, tiga dari empat WNA Uzbekistan ini diduga terlibat dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di media sosial dan merupakan bagian dari organisasi teror internasional," ucap Ramadhan.
https://news.detik.com/berita/d-6655...nda-terorisme.
turut berduka cita pada petugas imigrasi yang dibunuh teroris...






servesiwi dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.5K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan