Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Senjata Elite Akurasi Sulit | 1.200 Rudal dan Drone Rusia Belum Bisa Capai Tujuan Ini
Quote:


"Senjata Elite Akursi Sulit", sepertinya kutipan kalimat ini cocok untuk menggambarkan bagaimana senjata-senjata canggih Rusia gagal membuat Ukraina gelap gulita. Masih dari pembahasan konflik dua negara bekas bagian Uni Soviet Gan, kali ini ada cerita menarik terkait upaya Rusia yang gagal untuk membuat Ukraina membeku dan kehilangan sumber daya listrik.

Saat musim dingin mulai tiba pada akhir tahun lalu, Rusia terus menggencarkan serangan untuk melumpuhkan pasokan listrik Ukraina. Membuat warga Ukraina kedinginan dan hidup tanpa penerangan, harapannya jika mereka kehilangan sumber daya listrik, mereka akan menyerah. Dan pada akhirnya menuntut pemerintah untuk mengakhiri perang.

Mengutip artikel BBC, perusahaan listrik Ukraina, yakni Ukrenegro mengatakan pada Sabtu (08/04/2023) bahwa; Rusia telah meluncurkan lebih dari 1.200 rudal dan drone untuk menghancurkan fasilitas energi listrik milik Ukraina. Serangan dimulai sejak Oktober 2022 sampai Maret 2023. Menurut Ukrenegro, serangan ini adalah serangan terbesar yang dilakukan Rusia pada fasilitas listrik negara Eropa tersebut.

Quote:


Di kota-kota di seluruh Ukraina selama musim dingin tahun ini, beberapa warga sipil harus menggunakan hub yang dikenal sebagai "pusat ketahanan (resilience centres)" agar tetap hangat selama pemadaman listrik dan suhu membeku. Hub menyediakan listrik dan panas, serta pasokan dasar seperti makanan dan obat-obatan.

Sementara itu, setiap pembangkit listrik termal dan hidroelektrik Ukraina telah rusak sejak Rusia mulai menargetkan infrastruktur energi. Kyiv juga kehilangan kendali atas pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa di Zaporizhzhia, yang kini berada di tangan Rusia. Meski serangan yang tiada henti selama 6 bulan menyasar fasilitas energi Ukraina, tetapi mereka tak tinggal diam. Para teknisi tetap bekerja keras untuk memperbaiki kerusakan yang ada, selain itu beberapa negara Eropa juga terlibat dalam memperbaiki fasilitas listrik tersebut.

Menteri Energi Ukraina Herman Halushchenko menandatangani perintah eksekutif yang mengesahkan ekspor listrik ke beberapa negara Eropa pada bulan April ini, meskipun begitu pelanggan lokal tetap menjadi prioritas. FYI Gan, Ukraina adalah salah satu pemasok listrik terbesar untuk negara Uni Eropa serta tetanggaya Moldova.

Data yang ditunjukkan oleh Kementerian Energi Ukraina menunjukkan selama Juni sampai Okttober 2022, mereka telah mengeskpor 2,6 miliar kilowatt listrik ke Uni Eropa. Energi Listrik yang diekspor itu sudah cukup untuk menghidupi sekitar 1,6 juta warga Uni Eropa.

Quote:


Menteri Energi Ukraina mengatakan Ukraina kini telah memproduksi energi ekstra selama hampir dua bulan dan langkah selanjutnya adalah mulai mengekspor listrik, yang akan memungkinkan mereka menarik sumber daya keuangan tambahan untuk rekonstruksi yang diperlukan dari infrastruktur energi yang hancur dan rusak.

Kementerian Pertahahan Inggris dalam pembaruan informasi intelijennya mengatakan jika serangan terhadap fasilitas energi Ukraina telah menurun. Di mana serangan yang dilakukan hanya menggunakan sekitar 25 amunisi saja. Tetapi Rusia diyakini masih bisa meningkatkan serangan skala tinggi terhadap fasilitas energi Ukraina jika diperlukan.


Akurasi yang Sulit Adalah Salah Satu Titik Lemah Rusia dalam Setahun Perang


Sudah menjadi rahasia umum jika akurasi serangan Rusia memang kurang baik, hal itu disebabkan karena masih kurangnya satelit GLONASS (GPS versi Rusia) yang beroperasi. Dalam perangnya di Ukraina, memang Rusia berhasil menghancurkan beberapa fasilitas energi, kendaraan militer atau gudang senjata. Tetapi juga masih banyak serangan mereka yang meleset dari targetnya.

Kurangnya satelit GLONASS pada akhirnya juga membuat Rusia terkesan membuang-buang amunisi, terkadang amunisi yang mereka tembakan justru meleset mengenai apartemen dan menimbulkan korban sipil. Hal ini tentu tidak sesuai kampanye Putin yang menyebut jika Rusia akan melakukan demiliterisasi Ukraina tanpa menimbulkan korban sipil.

Rusia memang bisa memproduksi amunisi sendiri, mereka juga bisa mendapatkan tambahan dari Iran dan Korut. Tapi, jika sudah menghabiskan 1000 amunisi lebih dan masih belum mencapai tujuannya, maka Rusia akan terus-terusan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan, dan semakin sulit mewujudkan tujuannya di Ukraina.

Quote:


Sementara itu akurasi GLONASS milik Rusia sendiri pun diakui kurang baik oleh para pilot pesawat tempur mereka, sebagai contoh dalam misi kampanye Rusia di Suriah, pilot Su-34 dan Su-24 menggunakan perangkat GPS sipil untuk memastikan lokasi target yang hendak mereka serang.

GLONASS selama bertahun-tahun tidak dapat memberikan akurasi yang tepat. Selama operasinya di Suriah, Rusia harus membangun stasiun koreksi diferensial di seluruh Suriah untuk meningkatkan akurasi GLONASS sebesar 30 hingga 40%. Maka tidak mengherankan selama operasi militer di Ukraina, banyak amunisi yang meleset dari target. Dan masalah akurasi satelit yang buruk ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Rusia, dan sejauh ini dengan disibukkan oleh perang, mereka pun belum bisa meningkatkan akurasi GLONASS untuk saat ini.




--------------------




Referensi Tulisan: BBC,
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 13-04-2023 04:17
69banditos
willz.smith
yoseful
yoseful dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.8K
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan