TS
kknwanut2019
Melirik Proses Produksi Sarung Goyor di Desa Wanarejan Utara
Taman, Pemalang – Kamis, 10 Januari mahasiswa KKN Undip Tim I 2019 berkesempatan mengunjungi salah satu pabrik pembuatan Sarung Goyor di Desa Wanarejan Utara, dipandu oleh Bapak Mahmud selaku kepala desa Wanarejan Utara.
Sarung Goyor merupakan sarung yang dibuat secara konvensional menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Sarung Goyor memiliki beragam motif yang sangat mencirikan karakter asli Indonesia yang dipadu secara atraktif sehingga menghasilkan karakteristik yang luar biasa. Memiliki motif dengan kategori Etnik Klasik sehingga menarik dan selalu muncul motif baru sesuai perkembangan zaman. Sarung Goyor terbuat dari benang rayon yang bisa menyesuaikan dengan cuaca sehingga terasa nyaman ketika dipakai.
Ibu Mahmud selaku Ibu Lurah Wanarejan Utara mengatakan Sarung goyor bahkan sudah memasuki pasar internasional, dimana kain ini banyak dipasarkan di daerah Timur Tengah terutama di Arab Saudi. Omset yang dihasilkan dari industri ini bisa mencapai 3juta/bulan untuk pabrik kelas menengah. Sarung Goyor ini dapat diproduksi di rumah masing-masing dengan dibantu sekitar 25 pekerja. Bahan baku yang digunakan berupa benang rayon. Proses menenun membutuhkan ketilitian yang tinggi karena menggunakan mesin tradisional dalam pengerjaanya. Harga jual yang ditawarkan cukup bervariasi mulai dari 200 hingga 600 ribu tergantung warna cat yang digunakan dalam proses pewarnaan benang. Sarung dengan warna dasar hijau cenderung lebih mahal dibandingkan warna lainnya, tutur Ibu Mahmud.
Wanarejan Utara sendiri merupakan sebuah desa yang ada di Kecamatan Taman, Pemalang, Jawa Tengah. Populasi di desa ini relatif besar dengan demografi sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai buruh tenun, pedagang, juga pegawai. Desa ini memang dikenal masyarakat sekitar sebagai salah satu sentra industri penenunan sarung dengan bantuan ATBM. Dengan karakteristik ini, Desa Wanarejan Utara sejatinya memiliki keunggulan untuk dijadikan desa wisata edukasi alternatif di Indonesia terutama bagi target wisatawan internasional agar lebih mengenal budaya Indonesia. Harapan lebih jauh bila konsep desa wisata ini berhasil tentunya tidak jauh sebagai cara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
(Foto: Kades Wanarejan Utara menunjukkan Sarung Goyor yang hampir jadi)
Sarung Goyor merupakan sarung yang dibuat secara konvensional menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Sarung Goyor memiliki beragam motif yang sangat mencirikan karakter asli Indonesia yang dipadu secara atraktif sehingga menghasilkan karakteristik yang luar biasa. Memiliki motif dengan kategori Etnik Klasik sehingga menarik dan selalu muncul motif baru sesuai perkembangan zaman. Sarung Goyor terbuat dari benang rayon yang bisa menyesuaikan dengan cuaca sehingga terasa nyaman ketika dipakai.
(Foto: alat tenun bukan mesin untuk membuat Sarung Goyor)
(Foto: benang rayon yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan Sarung Goyor)
Ibu Mahmud selaku Ibu Lurah Wanarejan Utara mengatakan Sarung goyor bahkan sudah memasuki pasar internasional, dimana kain ini banyak dipasarkan di daerah Timur Tengah terutama di Arab Saudi. Omset yang dihasilkan dari industri ini bisa mencapai 3juta/bulan untuk pabrik kelas menengah. Sarung Goyor ini dapat diproduksi di rumah masing-masing dengan dibantu sekitar 25 pekerja. Bahan baku yang digunakan berupa benang rayon. Proses menenun membutuhkan ketilitian yang tinggi karena menggunakan mesin tradisional dalam pengerjaanya. Harga jual yang ditawarkan cukup bervariasi mulai dari 200 hingga 600 ribu tergantung warna cat yang digunakan dalam proses pewarnaan benang. Sarung dengan warna dasar hijau cenderung lebih mahal dibandingkan warna lainnya, tutur Ibu Mahmud.
(Foto: salah satu pekerja di pabrik Sarung Goyor)
Wanarejan Utara sendiri merupakan sebuah desa yang ada di Kecamatan Taman, Pemalang, Jawa Tengah. Populasi di desa ini relatif besar dengan demografi sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai buruh tenun, pedagang, juga pegawai. Desa ini memang dikenal masyarakat sekitar sebagai salah satu sentra industri penenunan sarung dengan bantuan ATBM. Dengan karakteristik ini, Desa Wanarejan Utara sejatinya memiliki keunggulan untuk dijadikan desa wisata edukasi alternatif di Indonesia terutama bagi target wisatawan internasional agar lebih mengenal budaya Indonesia. Harapan lebih jauh bila konsep desa wisata ini berhasil tentunya tidak jauh sebagai cara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
prabuanom memberi reputasi
1
5.2K
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan