Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) AS, William "Bill" Burns, mengungkapkan ketidaksenangan Washington atas rekonsiliasi Arab Saudi dengan Iran saat ia mengunjungi Riyadh beberapa waktu lalu. Menurut The Wall Street Journal, Burns mengatakan kepada Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) bahwa AS merasa 'dibutakan' oleh pemulihan hubungan kerajaan dengan Iran dan sekutunya Suriah. "Washington merasa frustrasi karena tidak dilibatkan dalam perkembangan regional dan akibatnya merasa dikesampingkan," ujar seorang sumber menggambarkan terkait pertemuan Burns dengan MBS, dikutip Middle East Monitor, Senin (10/4/2023).

MBS membenarkan bahwa Riyadh dan Teheran sepakat membangun kembali hubungan diplomatik penuh setelah delapan tahun terputus. Normalisasi ini ditengahi oleh China, yang dianggap oleh banyak komunitas internasional sebagai pukulan terhadap hegemoni AS di Timur Tengah dan dunia. Jeffrey Feltman, mantan pejabat senior AS dan PBB, mengatakan peran China dalam perjanjian ini sangat signifikan dibandingkan pembukaan kedutaan setelah enam tahun di Riyadh dan Teheran. Ada juga indikasi bahwa Arab Saudi bersiap untuk menormalisasi hubungan dengan rezim Suriah Bashar Al Assad, yang bertentangan dengan kebijakan luar negeri utama Amerika di wilayah tersebut. Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan akan melakukan perjalanan ke Damaskus dalam beberapa minggu mendatang untuk menyerahkan undangan resmi kepada Assad. Pertemuan Liga Arab yang akan berlangsung pada 19 Mei mendatang diyakini akan dihadiri oleh Assad setelah diundang oleh MBS.


Source: https://www.cnbcindonesia.com/news/20230410145920-4-428639/arab-saudi-iran-akur-bos-cia-ungkap-reaksi-as-frustrasi