Sumber Gambar

Dibalik serunya kasus Rafael Alun Trisambodo dan Mario Dandy yang kita tahu memiliki kasusnya masing-masing, jangan lupakan satu pelaku lagi dalam kasus ini yaitu Agnes. Pacar dari Mario Dandy yang justru persidangannya kini sudah dimulai lebih dulu dibanding dengan pacarnya yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dalam persidangan itu juga dihadiri oleh ayah korban berikut juga kuasa hukumnya. Tapi karena pelaku merupakan anak dibawah umur, persidangan itu pun harus dilakukan secara tertutup. Dalam persidangan itu, Agnes juga didampingi oleh kuasa hukumnya yang akan membantu anak itu agar mendapatkan hukuman yang lebih ringan.

Alih-alih hukuman ringan, kuasa hukumnya justru meminta lebih dari pada itu. Ia menyebut Agnes merupakan anak yang masih berusia 15 tahun dengan masa depan yang panjang. Dengan nota pembelaan itu, sang kuasa hukum meminta supaya Agnes dibebaskan. Dan tentu saja, pembelaan itu ditolak mentah-mentah oleh JPU karena dianggap terlalu lemah.


Sumber Gambar

Tapi bukan hanya JPU yang menolak mentah-mentah. Kuasa hukum dari pihak David yaitu Melissa Anggraini juga memberikan tanggapan terkait pembelaan tersebut. Ia berkata bahwa korban masih berusia 17 tahun dan masa depannya juga masih panjang. Tapi kini kondisinya memprihatinkan dengan cedera otak berat yang menyebabkan cacat permanen.

Jika bicara soal masa depan, bagaimana dengan masa depan David yang sudah direnggut oleh para pelaku? Masa depannya boleh dibilang terancam. Jangankan berpikir soal masa depan, kesadarannya saja belum pulih 100%. Menjawab pertanyaan saja responnya masih lama dan masih banyak lagi kondisi yang belum bisa dikatakan normal.

Kuasa hukum Agnes secara egois berbicara soal masa depan kliennya tapi di sisi lain menutup mata mengenai masa depan korban yang justru sudah terancam akibat ulah kliennya. Sangat mengejutkan ada pembelaan yang selemah dan sedangkal ini. Tidak perlu kuasa hukum, TS kalau jadi kuasa hukum Agnes pasti akan membatalkan pembelaan gak masuk akal itu.


Sumber Gambar

Tapi harusnya kita tidak kaget dengan hal semacam ini ya. Karena menurut TS sendiri, ada beberapa golongan kuasa hukum seperti ini yang akhirnya bukan lagi soal menegakkan hukum. Tapi sudah soal kepentingan. Apa yang dibutuhkan klien kita, itulah yang harus diutamakan. Hukum dan keadilan nomor dua mungkin.

Klien mau masa tahanan ringan? Atau mau bebas sekalian? Asal uangnya lancar, maka akan diusahakan. Akan dicari pasal-pasal yang bisa meringankan kliennya. Tapi yang satu ini agak aneh memang, tak modal pasal apa-apa langsung minta bebas.



Menurut kalian apakah masa depan Agnes perlu diselamatkan?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi