Sumber Gambar

Burung merupakan salah satu hewan di dunia yang tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Hewan ini sering kita lihat mondar-mandir di langit, terbang dan mengepakkan sayapnya. Ada banyak sekali jenis burung di dunia ini yang kita tahu. Mulai dari yang liar sampai burung yang biasa dipelihara manusia. Semua ada jenisnya.

Bahkan burung-burung yang dilindungi sampai burung terancam punah pun ada di dunia ini. Apakah kalian pernah mendengar burung pelatuk? Burung dengan paruh panjang dan tajam yang gemar mematuk-matuk kayu. Di Indonesia sendiri ada beberapa jenis burung pelatuk bahkan ada yang merupakan spesies endemik asli Indonesia.

Tapi, burung pelatuk apakah yang paling ikonik dan terkenal di dunia? Ya, jelas burung yang ada di kartun Woody Woodpacker. Yang terinspirasi dari burung pelatuk paruh gading asal Amerika Serikat. Burung ini sendiri merupakan burung yang bisa hinggap secara vertikal di batang pohon dan gemar mematuk batang kayu hingga berlubang.


Sumber Gambar

Bentuknya juga sangat khas dengan paruhnya yang panjang dan bentuk kepala yang menyerupai pickaxe atau alat pemecah batu, TS tidak tahu bahasa Indonesianya apa. Yang TS suka dari burung ini adalah cara mematuknya. Saat mematuk, burung Woodpacker memiliki gerakan, power dan kecepatan yang konstan. Konsisten dan tidak berubah sehingga melihat burung ini melubangi pohon sangatlah satisfying.

Sayangnya pada 2021 lalu, burung ini telah dinyatakan punah oleh Badan Perikanan dan Kehidupan Liar Amerika Serikat. Burung dengan nama ilmiah Campephilus principalis dinyatakan punah berbarengan dengan 22 spesies lainnya. Burung ini memang sudah terancam punah sejak 1967 karena pembukaan lahan dan penebangan pohon secara massif mengancam ekosistem burung ini.
Sebagian pihak masih optimis burung ini masih ada.

Tapi itu merupakan pernyataan dari Badan Perikanan dan Kehidupan Liar AS. Di samping itu, rupanya para peneliti masih optimis bahwa burung Woodpacker masih eksis dan hidup di luar sana. Matt Courtman seorang peneliti burung mengaku kepada CNN pernah melihat burung ini berkeliaran bebas di alam liar sebanyak dua kali. Sayang tidak ada bukti dokumentasi yang menguatkan pengakuannya itu.


Sumber Gambar

Bahkan para pekerja konservasi hutan di AS juga mengaku kerap mendengar suara khas burung ini. Yaitu suara paruhnya yang sedang beradu dengan batang kayu. Tapi setiap kali dicari keberadaannya, burung itu tidak pernah ditemukan.

Ya, entah masih ada atau tidak burung ini. Kalau pun masih ada, mungkin akan lebih baik jika mereka hidup tenang tanpa diketahui manusia.



Menurut kalian, apakah burung ini masih ada?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi