- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Dukun Pengganda Uang di Batang yang Sedang Heboh dan 5 Fakta Soal Aksi Sadisnya


TS
merahputih.com.
Kisah Dukun Pengganda Uang di Batang yang Sedang Heboh dan 5 Fakta Soal Aksi Sadisnya
Kisah Dukun Pengganda Uang di Batang yang Sedang Heboh
dan
5 Fakta Soal Aksi Sadisnya
dan
5 Fakta Soal Aksi Sadisnya
Quote:
Quote:

Ilustrasi (Foto: Warinternasional)
MerahPutih.com - Publik kembali digegerkan dengan tingkah keji dukun yang mengaku bisa menggandakan uang. Dukun tersebut bernama Muslimin, 46, warga Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang, Jawa Tengah. Pada Minggu (10/12) malam lalu dia dibekuk Tim Buser Polres Batang bersama Unit Reskrim Polsek Gringsing.
Dia ditangkap lantaran diduga kuat membunuh seorang warga Desa Plenen, Gringsing, Batang bernama Restu Novianto, 37, sekitar tingga minggu lalu. Usut punya usut, pembunuhan yang dilakukan Muslimin itu dilatarbelakangi penggandaan uang. Berikut 5 fakta yang dihimpun MerahPutih.com terkait kekejian sang dukun pengganda uang yang menghebohkan masyarakat.
Quote:

Evakuasi dan otopsi kerangka Slamet alias Sugeng oleh Tim dari DVI Polda Jateng dengan dibantu tim URDOKKES Polres Batang. (FOTO: M Dhia Thufail/Radar Pekalongan/JawaPos.com)
1. Membunuh dua orang secara keji
Selain Restu, ternyata polisi polisi juga mengungkap korban lain pembunuhan yang dilakukan Muslimin. Korban kedua itu adalah Slamet alias Sugeng (45).
Bedanya, jika Restu menjadi korban tiga minggu lalu, Sugeng sudah 3 tahun lalu dibunuh Muslimin. Namun baru Kamis (14/12) kemarin pembunuhan ini terungkap dan makam korban dibongkar pihak kepolisian.
Muslimin nekat membunuh lantaran kedua korbannya itu terus menerus menagih uang hasil penggandaan yang dijanjikannya.
Quote:

Kuburan Restu Novianto yang menjadi korban kekejian Muslimin. (M Dhia Thufail/JawaPos Group)
2. Mengajak korban ritual sebelum beraksi keji
Kasatreskrim Polres Batang AKP Eko Marudin menerangkan pembunuhan terhadap Restu bermula saat korban mendatangi pelaku di rumahnya pada 15 November lalu. Kedatangan Restu untuk menagih uang hasil penggandaan.
Pelaku yang merasa jengah terus ditagih akhirnya mengajak korban ke tengah kebun sengon yang ada di Dukuh Kertosari, Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing. Nah, tepat di bawah pohon nangka Muslimin berpura-pura untuk menjalani prosesi ritual pengambilan uang ghoib. Si korban juga ikut bersemedi.
“Di saat korban tengah bersemedi, pelaku memukul bagian kepala korban hingga pingsan. Lalu pelaku mencekik dan mematahkan leher korban berulangkali hingga tewas ditempat kejadian,” kata Eko seperti dilansir RadarPekalongan.
Pelaku yang sebelumnya sudah membawa cangkul, langsung menggali tanah dilokasi kejadian dan langsung mengubur mayat korban. Setelah menguburkan jasad korban, pelaku kemudian pulang kerumah dan membawa serta satu unit sepeda motor milik korban. Bahkan, pelaku sempat mengaku kepada sejumlah tetangganya, bahwa dirinya telah membeli kendaraan baru dan membuat selamatan.
Tak jauh beda dengan apa yang dilakukan Muslimin saat membunuh Sugeng tiga tahun silam. Muslimin membunuh korbannya itu dengan keji. Dari hasil outopsi diketahui, bahwa Sugeng mengalami luka di bagian wajah. Tulang dagu dan rahang korban remuk, karena terdapat bekas hantaman benda tumpul.
“Hal Ini sesuai dengan pengakuan tersangka, yang mengatakan sempat memukul korban menggunakan balok kayu dari arah samping. Setelah meninggal, kemudian oleh tersangka, jasad korban dikubur dengan posisi ditekuk dan dibungkus menggunakan kain sarung,” ungkap Kapolsek Gringsing AKP Sugianto seperti dilansir JawaPos.com.
3. Terungkap dari pengakuan sang istri
Kapolsek Gringsing AKP Sugianto menjelaskan bahwa terungkapnya kasus pembunuhan Sugeng yang dilakukan Muslimin berkat adanya penyidikan intensif oleh tim Reskrim Polres Batang. Setelah
Mereka berhasil mengorek keterangan dari istri pelaku yang menyatakan bahwa suaminya tiga tahun yang lalu pernah bercerita telah membunuh Slamet alias Sugeng (50) dan mengubur mayatnya di lokasi peternakan ayam tidak jauh dari rumah korban.
Setelah membunuh korban, Muslimin dengan dingin tetap melanjutkan pekerjaan dan menguasai sepeda motor korban dengan alasan sebagai ganti upah yang sekian bulan belum dibayar.
Quote:

Warga saat berkerumun di salah satu kuburan korban Muslimin. (Ist)
4. Korban hilang 3 tahun, keluarga mengira bekerja di Malaysia
Semasa hidup, korban Sugeng lebih banyak menghabiskan waktu bekerja di Malaysia. Bahkan sampai menjelang akhir hayatnya, korban masih sering keluar masuk Negeri Jiran tersebut. Uang hasil bekerjanya, digunakan untuk modal usaha di kampungnya. "Tetapi entah mengapa usaha yang dirintis korban mulai dari ternak lele sampai dengan ayam, semuanya mengalami kebangkrutan,” kata Kapolsek Gringsing AKP Sugianto.
Diduga, Muslimin yang tahu permasalahan Sugeng datang menemui. Dia menawarkan praktek ritual penggandaan uang. Namun, belum diketahui berapa jumlah uang yang telah disetorkan korban.
“Baik istri maupun keluarga korban menyangka, kalau korban selama ini pergi ke Malaysia mencari modal lagi. Selain itu, tersangka Muslimin juga mengelabuhi istri korban dengan berpura-pura memberikan uang titipan suami yang dikirim lewat rekening tersangka,” bebernya.
5.Muslimin pekerja serabutan yang banyak terima tamu dari luar daerah
Kepala Desa Sawangan, Batang Subeno mengatakan bahwa tetangga sangat kaget dengan apa yang dilakukan Muslimin. Sebab, selama ini Muslimin diketahui bekerja sabagai buruh serabutan. Tetangga tidak tahu tersangka juga berprofesi sebagai dukun pengganda uang. "Namun tetangga mengetahui jika pelaku banyak menerima tamu dari luar daerah,” jelasnya seperti dikutip RadarSemarang. (*)
Quote:
Sumber : merahputih.com



0
7.5K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan