Paman Sam terus mendonasikan senjata canggih buatannya kepada Ukraina, yang terbaru Gan mereka telah mengirim paket kit JDAM-ER. Sebelumnya Paman Sam juga telah mengirim rudal untuk menghancurkan rudal pertahanan lawan, yang dikenal sebagai AGM-88 HARM. Ukraina pada 31 Maret mengkonfirmasi penggunaan JDAM-ER donasi Paman Sam, hal itu disampaikan oleh juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ignat.

Ignat menambahkan jika Angkatan Udara Ukraina telah menggunakan bom JDAM-ER untuk menyerang target penting. Tapi sejauh ini belum ada bukti atau video jika Ukraina telah menggunakan bom tersebut. JDAM merupakan akronim dari Joint Direct Attack Munition, ini adalah varian awal dari seri JDAM yang diproduksi Beoing. JDAM sendiri merupakan kit tambahan, yang uniknya dapat merubah bom tanpa pemandu (bom bodoh) menjadi bom pintar.

Dengan pemasangan kit JDAM, sebuah bom menjadi lebih presisi dalam mengenai target, serta bom dapat diluncurkan dari jarak jauh. Untuk kit JDAM telah dibekali sistem pemandu inertial guidance system(INS) dan GPS (global positioning system). Dikembangkan oleh Boeing sebagai kontraktor utama, kit JDAM masuk dinas operasional pada 1997 bersama USAF dan US Navy. Untuk pesawat yang bisa dipasangi JDAM terdiri dari B-1B, B-2A, B-52H, AV-8B, F-15E, F/A-18C/D/E/F, F-16C/D, and F-22.



Kit JDAM langsung bisa dipasangkan dengan berbagai jenis bom mulai dari Mk.82, Mk.83, dan Mk.84. Untuk bom Mk.82 berbobot 225 kg, Mk.83 berbobot 450 kg, dan Mk.84 berbobot 900 kg. Sesudah dijodohkan dengan kit JDAM, bom-bom itu kemudian berganti nama desainasi menjadi GBU-38 (dari bom Mk.82), GBU-32 (dari bom Mk.83), dan GBU-31 (dari bom Mk.84). Bom JDAM juga punya tingkat meleset alias circular error of probabilityyang rendah, jangkauan bom JDAM ini bisa mencapai 15 sampai 28 km. Jangkauan bom ini bergantung pada kecepatan angin, ketinggian, dan sudut pelepasan bom oleh jet tempur/pesawat pengebom.

Kit JDAM terdiri dari tiga komponen utama yang terdiri dari bagian berekor (tailed section), kit strake, dan unit kendali pemandu. Bagian ekor termasuk sirip penstabil dan sistem aktuator ekor yang mengontrol sirip untuk mengarahkan bom ke arah target. Sirip memberikan stabilitas aerodinamis dan memungkinkan koreksi jalur selama penurunan bom. Sementata strake kit terdiri dari permukaan aerodinamis yang dipasang pada badan bom, digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan daya angkat bom.

Sementara itu JDAM-ER yang digunakan Ukraina adalah akronim dari Joint Direct Attack Munition-Extended Range (JDAM-ER). Ini adalah versi peningkatan dari kit JDAM standar Gan. Dengan memakai versi ER, maka jangkauan bom bisa ditingkatkan. Akurasi JDAM-ER juga disebut lebih baik.

Pada JDAM-ER menampilkan kit sayap, yang digunakan untuk meningkatkan jangkauan luncur. Sehingga memungkinkan amunisi dilepaskan dari jarak yang lebih jauh, dan dengan demikian mengurangi risiko terhadap pesawat dan awaknya. Dengan kit JDAM-ER, jangkauan bom bisa mencapai 72 km.



Di sisi lain, platform pesawat tempur apa yang akan dipasangi kit JDAM-ER juga menarik untuk dibahas Gan. Di masa lalu, rudal AGM-88 HARM berhasil dipasang pada MiG-29 dan Su-27 milik Ukraina. Bisa jadi kedua pesawat akan dipasangi kit JDAM-ER. Tetapi stok Su-27 Ukraina kemungkinan tidak banyak. Mmungkin MiG-29 yang akan kembali jadi kelinci percobaan dengan dipasangi kit JDAM-ER. Untuk jumlah MiG-29 akan terus bertambah, mengingat baru-baru ini Polandia bersedia mengirim 4 unit pesawat MiG-29-nya ke Ukraina.

Di sisi lain, Ukraina juga masih memiliki Su-24 Fencer yang juga bisa jadi opsi untuk dipasangi JDAM-ER. Su-25 Frogfoot juga bisa jadi opsi menarik sebagai kelinci perobaan, karena selama setahun perang, pesawat ini banyak menembakkan roket tanpa sistem pemandu ke target darat. Kemungkinan sedikit modifikasi diperlukan untuk menginstal kit JDAM-ER pada pesawat-pesawat buatan Soviet tersebut. Dan itu bukan hal sulit, mengingat MiG-29 saja bisa dipasangi rudal AGM-88 HARM.

Di sisi lain, Ukraina dan AS tidak menyebut berapa jumlah JDAM-ER yang dikirim, serta apakah pengiriman JDAM-ER menyertakan bom seperti Mk. 82 ? Di sisi lain, pengiriman JDAM-ER sendiri telah dikonfirmasi oleh salah satu pejabat USAF pasa awal Maret, yakni Jenderal Angkatan Udara AS James Hecker; kepala Angkatan Udara AS di Eropa (USAFE) serta Komando Udara Sekutu NATO dan Angkatan Udara AS Afrika (AFAFRICA). 



Selain dijodohkan dengan bom kondang seperti Mk. 82, kit JDAM-ER juga bisa dijodohkan dengan bom penembus bunker dari keluarga BLU series. Kit JDAM-ER kompatibel dengan seri BLU (Bomb Live Unit) meliputi BLU-109 (907 kg) dan BLU-110 (453 kg). Bom ini memiliki selongsong keras yang dirancang untuk menembus target dan bunker yang mengeras. Saat dilengkapi dengan kit JDAM, mereka menjadi penghancur bunker yang dipandu dengan presisi.

Bom BLU-109 dan BLU-110 menampilkan hulu ledak penetrasi yang diperkeras, dirancang untuk menembus target yang diperkeras seperti bunker, benteng, atau struktur beton bertulang sebelum meledak. Hulu ledak ini mengandung pengisi daya ledak tinggi seperti AFX-757 atau Tritonal, yang menciptakan efek ledakan yang kuat saat diledakkan sekaligus bisa menghancurkan target dari dalam.

Di sisi lain, JDAM-ER menawarkan beberapa kemampuan baru yang signifikan kepada Angkatan Udara Ukraina. Terutama pada kemampuan fire and forgetyang presisi, serangan jarak jauh, ditambah kekuatan penghancur. Meski Paman Sam masih menolak mengirimkan F-16, tetapi dengan pengiriman paket kit JDAM-ER setidaknya telah membuat Angkatan Udara Ukraina kini sedikit mulai bertaring.







Referensi Tulisan: TheDrive.com, Airspace Review& Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera