Mantan pengacara Habib Riziq Shihab, Muannas Alaidid memberikan komentarnya terkait video yang beredar dan menghebohkan jagat media sosial twitter. Dalam video tersebut nampak dua orang pemuda sedang bersimpuh dan mencium tangan ulama kontroversial Bahar bin Smith, atau lebih dikenal dengan Habib Bahar.

Aktivis yang juga pernah menjadi suporter dari Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama tersebut mengatakan hal itu adalah sebuah tindakan yang berlebihan dan tidak pantas. Terlebih lagi, menurutnya sosok paling pantas untuk dihormati adalah ibu, wanita yang sudah melahirkan kita sendiri.

Mengenai hal tersebut, saya ingin memberikan sedikit ulasan. Sebelumnya, perlu ditegaskan bahwa keberadaan video tersebut tidak dapat dijadikan satu-satunya acuan untuk menilai seseorang atau sebuah peristiwa. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang lebih mendalam mengenai Habib Bahar dan kontroversi yang melingkupinya.

Habib Bahar bin Smith, yang lahir di Manado pada tahun 1970, memang terkenal sebagai seorang ulama kontroversial di Indonesia. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat vokal dalam menyampaikan pendapatnya mengenai berbagai isu sosial dan politik di Indonesia, terutama terkait dengan agama Islam.

Namun, kepopuleran Habib Bahar juga disertai dengan kontroversi-kontroversi yang melingkupinya. Salah satu yang paling terkenal adalah kasus dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo pada tahun 2018, yang membuatnya harus menghabiskan beberapa bulan di penjara.

Kembali ke video yang menjadi perbincangan di Twitter, sepertinya video tersebut merupakan bagian dari sebuah acara atau diskusi yang diadakan oleh Habib Bahar bersama dua orang lainnya. Namun, karena hanya sebagian kecil dari acara tersebut yang terekam dalam video, sulit untuk mengetahui konteks atau tujuan dari diskusi tersebut.

Terkait dengan klaim bahwa Habib Bahar adalah keturunan dari nabi Muhammad, ini memang menjadi klaim yang kontroversial dan belum terbukti kebenarannya secara ilmiah atau historis. Sebagai seorang ulama, tentu saja Habib Bahar memiliki pengetahuan agama yang cukup dalam, namun keahlian dalam bidang genealogi atau sejarah mungkin perlu dipertanyakan.

Dalam menanggapi isu-isu yang melibatkan Habib Bahar atau ulama lainnya, sebaiknya kita tidak terlalu mudah terpancing emosi atau terbawa arus opini publik. Lebih baik kita melakukan penelitian dan analisis yang cermat, agar dapat memperoleh pemahaman yang lebih tepat dan obyektif.

Terlebih, di bulan suci ramadhan yang merupakan momentum untuk umat Islam membenahi dirinya agar tidak terjebak dalam prasangka-prasangka buruk, seharusnya setiap pihak tidak perlu menanggapi ini dengan berlebihan.

Disamping itu, kemampuan masyarakat Islam untuk memilih sosok ulama yang pantas untuk dijadikan panutan sudah sangat baik. Mereka akan memilih dan mengikuti ceramah-ceramah ulama yang cenderung kalem, ketimbang yang garang dan keras.

Sebelumnya, Jagat media sosial juga dihebohkan dengan viralnya video petugas AVSEC Bandara Soetta yang mencium tangan Habib Bahar dan turut mengawalnya. Akibat kejadian itu, ketiga petugas yang terlibat diberhentikan karena melanggar SOP Bandara.

Jadi, bagaimanakah menurut Agan dan Sista? Apakah anda mengikuti peristiwa ini atau malah tidak peduli? Kalian termasuk yang mana? Berikan komentar di bawah ya. Terima kasih sudah membaca, see you on the next thread.

Narasi : Ulasan Pribadi

Sumber Referensi :
https://fajar.co.id/2023/03/28/viral...uh-kehormatan/

https://www.google.com/amp/s/metro.s...-ini-alasannya

https://www.google.com/amp/s/amp.sua...enderal-dudung

Copyright @albyabby912023, All right reserved