Jakarta - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) akan melantai di bursa pada 18 April 2023. MBMA akan menawarkan sebanyak-banyaknya 11 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,24% dari total saham perusahaan kepada publik melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

Proses penawaran saham MBMA akan berlangsung mulai tanggal 12 hingga 14 April 2023. Penawaran tersebut tidak hanya ditujukan kepada investor di dalam negeri saja, tetapi di luar Indonesia.

Adapun kisaran harga saham yang ditawarkan MBMA mulai dari Rp 780-795 per saham, sehingga perusahaan akan mendapatkan dana maksimal hingga Rp 9,62 triliun.

"Langkah MBMA untuk masuk ke pasar modal menurut kami adalah langkah yang sangat tepat. Menjadi perusahaan terbuka tentunya akan memperkokoh posisi kami sebagai pemain utama di industri baterai kendaraan listrik sekaligus menjadi perusahaan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh stakeholder maupun pemangku kepentingan," ujar Presiden Direktur MBMA, Devin Antonio Ridwan dalam acara Konferensi Pers Public Expose Rencana IPO PT Merdeka Battery Materials Tbk di Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (29/3/2023).

Nantinya, saham yang ditawarkan dapat ditingkatkan menjadi maksimal sebanyak 12,1 miliar saham atau 11,14% dari total saham perusahaan pada saat IPO. Rencananya, saham MBMA akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara perdana pada 18 April 2023.

Adapun, dana hasil IPO ini nantinya akan digunakan untuk beberapa hal. Di antaranya untuk membiayai pembangunan dan pengembangan sejumlah proyek pemrosesan nikel seperti fasilitas HPAL, konverter nikel matte serta fasilitas produksi asam sulfat melalui proyek Acid Iron Metal I (AIM I). Lalu untuk memperkuat modal kerja anak usaha, diantaranya PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), serta untuk melunasi pinjaman.

"Saat ini fokus kami adalah untuk menyelesaikan proyek-proyek yang sedang dibangun dan mengintegrasikannya dengan tambang SCM. Dana IPO akan memastikan seluruh proses ini berjalan tepat waktu dan bersinergi secara optimal," tuturnya.

Sebagai informasi, MBMA merupakan anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). MDKA sendiri pemegang sahamnya di antaranya PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dan ada nama Garibaldi Thohir atau Boy Thohir yang merupakan kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir

Perusahaan ini melaksanakan hilirisasi dalam rantai nilai baterai kendaraan listrik atau electric vehicle. MBMA memiliki sejumlah aset bisnis yang terletak di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, yaitu meliputi tambang SCM, smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF), proyek Acid Iron Metal 1 (AIM 1), kawasan industri di Konawe dan ke depannya pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL).

https://finance.detik.com/bursa-dan-...-dana-rp-962-t