Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa negaranya akan mengerahkan senjata nuklir taktis ke tetangganya, yaitu Belarus. Pengumuman ini memicu kekhawatiran akan perang yang akan meluas. Putin mengungkapkan rencana ini sebagai respons terhadap laporan yang menyatakan bahwa Inggris akan mengirimkan amunisi anti-tank yang mengandung uranium kadar rendah. Inggris sudah membantah laporan tersebut, namun Putin merasa bahwa laporan tersebut berbahaya sehingga Rusia harus mengambil tindakan.

Pengerahan senjata nuklir ini bukan hal yang asing, terutama jika dilihat dari pergerakan Amerika Serikat di masa lalu. Namun, penggunaan senjata ini akan menciptakan potensi kekacauan dan miskomunikasi, sehingga meningkatkan risiko penggunaan senjata nuklir.

Selain itu, Belarus selaku "tuan rumah" tempat senjata nuklir juga akan terkena dampaknya. Uni Eropa sudah mengancam akan memberlakukan sanksi baru terhadap Belarus jika Minsk menerima senjata nuklir Rusia.

Hubungan Belarus dan Uni Eropa memang cukup alot selama beberapa tahun belakangan, dan pengumuman Putin ini semakin memperumit hubungan tersebut. Ukraina bahkan menyerukan rapat darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menuding Rusia melakukan pelanggaran terhadap perjanjian non-proliferasi nuklir, sementara NATO menegaskan bahwa retorika nuklir Rusia berbahaya dan tak bertanggung jawab.

Hingga saat ini, Belarus belum mengonfirmasi rencana Putin tersebut. Namun, kecaman dari berbagai pihak sudah mulai ramai terdengar.

Source: https://www.cnnindonesia.com/interna...lir-ke-belarus