- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jika Ditolak Jawa dan Bali, Sulut Siap Gelar Pertandingan untuk Timnas Israel U-20


TS
dragonroar
Jika Ditolak Jawa dan Bali, Sulut Siap Gelar Pertandingan untuk Timnas Israel U-20
Jika Ditolak Jawa dan Bali, Sulut Siap Gelar Pertandingan untuk Timnas Israel U-20
Minggu 26-03-2023,02:00 WIB

Timnas Israel U-20 mendapatkan penolakan berlaga dari sejumlah daerah di Indonesia yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.-Isr.FA/Ist-radarmajalengka.com
RADARMAJALENGKA.COM - Arus penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel pada gelaran Piala Dunia U-20 yang berlangsung di Indonesia, terjadi di mana-mana. Sejumlah daerah di Jawa menolak kehadiran Tim Israel, termasuk Bali.
Bahkan gelombang penolakan juga dilakukan banyak pihak. Dari masyarakat biasa, para tokoh, gubernur hingga politisi.
Mereka bukan saja tidak setuju Timnas Israel ikut serta dalam Piala Dunia U-20, tapi juga menolak kedatangan tim tersebut.
Namun, gelombang penolakan terhadap keikutsertaan Tim Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia itu juga terus menuai kecaman dari berbagai pihak.
Bahkan tidak sedikit pula yang mendukung Tim Israel untuk ikut berlaga di pentas tertinggi sepak bola dunia U-20 itu.
Dukungan terhadap Tim Israel itu datang dari masyarakat Sulawesi Utara (Sulut). Seperti yang dilakukan sekelompok tokoh masyarakat di Minahasa Utara (Minut).
Mereka menggelar aksi di depan ikon religi daerah itu, Kaki Dian di puncak Airmadidi, Jumat (24/4/2023).
Untuk mendukung Tim Israel itu jalan berlubang mereka lewati. Bukit pun mereka daki. Semua dijajal demi menunjukkan solidaritas kepada Tim Israel U-20 yang ditolak main di Indonesia.
Setibanya di bawah Kaki Dian, mereka membentangkan bendera Israel. Bendera itu disandingkan dengan bendera merah putih.
Tidak hanya mendukung Tim Israel untuk tampil di Piala Dunia, mereka juga menyatakan agar pertandingan yang akan dilakoni Tim Israel U-20 digelar di Sulawesi Utara (Sulut).
Bentuk dukungan mereka itu dengan membentangkan spanduk ‘Torang Dukung Timnas U-20 Israel Main di Manado’.
Mengapa mereka memilih objek religi di Kaki Dian? Objek itu dipilih karena identik dengan masyarakat Israel.
Koordinator Aksi William Luntungan mengungkapkan, keindahan sepakbola tidak bisa diganggu dengan kepentingan politik.
Oleh karena itu, bila penolakan dari Pulau Jawa dan Bali terus disuarakan, lebih baik laga Tim Israel U-20 dilaksanakan di Kota Manado, Sulut.
“Aksi ini merupakan gerakan spontanitas untuk menunjukkan dukungan kami kepada Timnas Israel U-20,” tegasnya.
Dia juga menguntungkan, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sudah melewati proses panjang. Sehingga akan sangat dirugikan bila pagelaran yang prestisius tersebut, tercoreng dengan adanya penolakan.
“Kalau event besar sekelas Piala Dunia U-20 saja, kita sudah tidak bisa menjamin kenyamanan bertanding para pesertanya. Bagaimana mungkin kita akan diberi kepercayaan menggelar event yang lebih besar,” tuturnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh tokoh muda asal Sulut, Dave Lolowang. Dia menyesalkan berbagai penolakan terhadap Tim Israel berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Karena baginya, ada sekelompok masyarakat yang memiliki kedekatan dengan Israel akan ikut sakit hati.
“Sepakbola itu alamiah. Itu kenapa banyak dinikmati masyarakat di dunia. Kalau sudah ada susupan kepentingan politik, keindahannya yang natural akan tercoreng,” ujarnya.
Dia pun mengungkapkan permintaan yang sama. Biar tidak terus berpolemik, pihaknya meminta sebaiknya laga digelar di Sulut.
Dia sangat yakin, masyarakat Sulut, akan dengan hati dan tangan terbuka menerima Tim Israel U-20.
“Kami meminta stakeholder terkait untuk menyiapkan semua infratrusktur demi mendukung hal itu bisa terlaksana. Di Sulut, kami siap menjamin keamanan dan kenyaman Tim Israel,” pungkasnya. (*)
https://radarmajalengka.disway.id/re...as-israel-u-20
Minggu 26-03-2023,02:00 WIB

Timnas Israel U-20 mendapatkan penolakan berlaga dari sejumlah daerah di Indonesia yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.-Isr.FA/Ist-radarmajalengka.com
RADARMAJALENGKA.COM - Arus penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel pada gelaran Piala Dunia U-20 yang berlangsung di Indonesia, terjadi di mana-mana. Sejumlah daerah di Jawa menolak kehadiran Tim Israel, termasuk Bali.
Bahkan gelombang penolakan juga dilakukan banyak pihak. Dari masyarakat biasa, para tokoh, gubernur hingga politisi.
Mereka bukan saja tidak setuju Timnas Israel ikut serta dalam Piala Dunia U-20, tapi juga menolak kedatangan tim tersebut.
Namun, gelombang penolakan terhadap keikutsertaan Tim Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia itu juga terus menuai kecaman dari berbagai pihak.
Bahkan tidak sedikit pula yang mendukung Tim Israel untuk ikut berlaga di pentas tertinggi sepak bola dunia U-20 itu.
Dukungan terhadap Tim Israel itu datang dari masyarakat Sulawesi Utara (Sulut). Seperti yang dilakukan sekelompok tokoh masyarakat di Minahasa Utara (Minut).
Mereka menggelar aksi di depan ikon religi daerah itu, Kaki Dian di puncak Airmadidi, Jumat (24/4/2023).
Untuk mendukung Tim Israel itu jalan berlubang mereka lewati. Bukit pun mereka daki. Semua dijajal demi menunjukkan solidaritas kepada Tim Israel U-20 yang ditolak main di Indonesia.
Setibanya di bawah Kaki Dian, mereka membentangkan bendera Israel. Bendera itu disandingkan dengan bendera merah putih.
Tidak hanya mendukung Tim Israel untuk tampil di Piala Dunia, mereka juga menyatakan agar pertandingan yang akan dilakoni Tim Israel U-20 digelar di Sulawesi Utara (Sulut).
Bentuk dukungan mereka itu dengan membentangkan spanduk ‘Torang Dukung Timnas U-20 Israel Main di Manado’.
Mengapa mereka memilih objek religi di Kaki Dian? Objek itu dipilih karena identik dengan masyarakat Israel.
Koordinator Aksi William Luntungan mengungkapkan, keindahan sepakbola tidak bisa diganggu dengan kepentingan politik.
Oleh karena itu, bila penolakan dari Pulau Jawa dan Bali terus disuarakan, lebih baik laga Tim Israel U-20 dilaksanakan di Kota Manado, Sulut.
“Aksi ini merupakan gerakan spontanitas untuk menunjukkan dukungan kami kepada Timnas Israel U-20,” tegasnya.
Dia juga menguntungkan, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sudah melewati proses panjang. Sehingga akan sangat dirugikan bila pagelaran yang prestisius tersebut, tercoreng dengan adanya penolakan.
“Kalau event besar sekelas Piala Dunia U-20 saja, kita sudah tidak bisa menjamin kenyamanan bertanding para pesertanya. Bagaimana mungkin kita akan diberi kepercayaan menggelar event yang lebih besar,” tuturnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh tokoh muda asal Sulut, Dave Lolowang. Dia menyesalkan berbagai penolakan terhadap Tim Israel berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Karena baginya, ada sekelompok masyarakat yang memiliki kedekatan dengan Israel akan ikut sakit hati.
“Sepakbola itu alamiah. Itu kenapa banyak dinikmati masyarakat di dunia. Kalau sudah ada susupan kepentingan politik, keindahannya yang natural akan tercoreng,” ujarnya.
Dia pun mengungkapkan permintaan yang sama. Biar tidak terus berpolemik, pihaknya meminta sebaiknya laga digelar di Sulut.
Dia sangat yakin, masyarakat Sulut, akan dengan hati dan tangan terbuka menerima Tim Israel U-20.
“Kami meminta stakeholder terkait untuk menyiapkan semua infratrusktur demi mendukung hal itu bisa terlaksana. Di Sulut, kami siap menjamin keamanan dan kenyaman Tim Israel,” pungkasnya. (*)
https://radarmajalengka.disway.id/re...as-israel-u-20




didududi dan denbags memberi reputasi
2
1.2K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan