- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Pernah Jadi Korban Agresi, Presiden Serbia Tolak Mentah-mentah Gabung NATO


TS
5tar5.
Pernah Jadi Korban Agresi, Presiden Serbia Tolak Mentah-mentah Gabung NATO
Serbia lebih baik tanpa NATO yang pernah melancarkan "agresi" di negara tersebut - saat itu bagian dari bekas Yugoslavia - pada 1999, membunuh anak-anak dan warga sipil. Hal itu diungkapkan oleh Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Dia bersikeras bahwa militer Serbia mampu melindungi negara itu sendiri.
Vucic membuat pernyataan itu saat berpidato di Busije pada hari Sabtu. Pinggiran kota Beograd yang didominasi pengungsi itu menjadi rumah bagi orang-orang Serbia yang melarikan diri dari Serbia Krajina, sebuah republik yang memproklamirkan diri di Kroasia, karena serangan militer Kroasia pada pertengahan 1990-an.
“Beberapa orang mengatakan bahwa kita harus bergabung dengan NATO, dan saya mengatakan bahwa kita memiliki negara yang indah, terindah di dunia, dan itulah mengapa kita harus menyimpannya sendiri, dan mempertahankan langit dan kebebasannya! Itulah mengapa tentara kami adalah yang terkuat,” kata Vucic, seperti dikutip Russia Today dari media Serbia, Minggu (13/3/2022).
“Sejauh menyangkut NATO, kerja sama selalu baik, dan menyenangkan untuk memaafkan, tetapi kita tidak bisa melupakannya,” tambah Presiden Serbia.
Dia kemudian melanjutkan untuk mengingat nama-nama anak-anak Serbia yang terbunuh selama pemboman NATO di Yugoslavia.
"Tidak jauh dari sini, mereka membunuh Milica Raki. Kami akan segera menandai peringatan agresi. Dan kami tidak akan ragu untuk menyebutnya agresi, dan bukan intervensi atau kampanye," tegasnya.
Baca juga: Serbia Bersumpah Akan Menghukum Sukarelawan yang Pergi ke Ukraina
Milica Raki berusia tiga tahun ketika dia dibunuh oleh munisi tandan di rumahnya di pinggiran Belgrad, Batajnica pada 17 April 1999 ketika NATO menargetkan pangkalan militer terdekat.
https://international.sindonews.com/...ato-1647147791
Vucic membuat pernyataan itu saat berpidato di Busije pada hari Sabtu. Pinggiran kota Beograd yang didominasi pengungsi itu menjadi rumah bagi orang-orang Serbia yang melarikan diri dari Serbia Krajina, sebuah republik yang memproklamirkan diri di Kroasia, karena serangan militer Kroasia pada pertengahan 1990-an.
“Beberapa orang mengatakan bahwa kita harus bergabung dengan NATO, dan saya mengatakan bahwa kita memiliki negara yang indah, terindah di dunia, dan itulah mengapa kita harus menyimpannya sendiri, dan mempertahankan langit dan kebebasannya! Itulah mengapa tentara kami adalah yang terkuat,” kata Vucic, seperti dikutip Russia Today dari media Serbia, Minggu (13/3/2022).
“Sejauh menyangkut NATO, kerja sama selalu baik, dan menyenangkan untuk memaafkan, tetapi kita tidak bisa melupakannya,” tambah Presiden Serbia.
Dia kemudian melanjutkan untuk mengingat nama-nama anak-anak Serbia yang terbunuh selama pemboman NATO di Yugoslavia.
"Tidak jauh dari sini, mereka membunuh Milica Raki. Kami akan segera menandai peringatan agresi. Dan kami tidak akan ragu untuk menyebutnya agresi, dan bukan intervensi atau kampanye," tegasnya.
Baca juga: Serbia Bersumpah Akan Menghukum Sukarelawan yang Pergi ke Ukraina
Milica Raki berusia tiga tahun ketika dia dibunuh oleh munisi tandan di rumahnya di pinggiran Belgrad, Batajnica pada 17 April 1999 ketika NATO menargetkan pangkalan militer terdekat.
https://international.sindonews.com/...ato-1647147791
0
529
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan