Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Dubes Minta RI 'Tampung' WN Ukraina yang Kabur dari Invasi Rusia

Dubes Minta RI 'Tampung' WN Ukraina yang Kabur dari Invasi Rusia
CNN Indonesia
Selasa, 14 Mar 2023 19:20 WIB
Bagikan : 
Duta Besar Ukraina, Vasyl Hamianin, meminta pemerintah dan masyarakat menerima sementara warga Ukraina yang tinggal di Indonesia karena lari dari peperangan. (CNN Indonesia/ Hamka Winovan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Ukraina di Jakarta, Vasyl Hamianin, meminta pemerintah dan masyarakat Indonesia bersikap baik terhadap warga negaranya yang mengungsi karena perang.
Permintaan itu disampaikan merespons usulan Gubernur Bali I Wayan Koster yang ingin mencabut Visa on Arrival (VOA) warga Ukraina. Selain itu, sejak invasi Rusia berlangsung pada Februari 2022, puluhan ribu warga Ukraina kabur ke luar negeri untuk mencari tempat aman, termasuk Indonesia.


"Merupakan tindakan manusiawi untuk mengizinkan orang yang lari dari peperangan untuk tinggal sementara di negara Anda. Tolong bersikap baiklah kepada mereka," kata Vasyl saat jumpa pers daring, Selasa (14/3).

Vasyl mengatakan keberadaan warganya di RI kebanyakan karena ingin mencari keamanan gegara invasi Rusia di Ukraina yang masih berlangsung. Warga Ukraina yang ada di Indonesia, kata dia, umumnya kehilangan rumah, harta benda, keluarga, bahkan semua hal yang mereka miliki.

Para warga yang mengungsi pun, kata Vasyl, mayoritas adalah perempuan, anak-anak, dan orang tua.

Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat RI bersikap baik dan humanis terhadap para pengungsi dari Ukraina.

"Bagi orang Ukraina, ini bukan kemauan mereka [untuk menjadi pengungsi]. [Itu karena] mereka diserang setiap hari," kata Vasyl.

"Kami berharap bahwa Indonesia akan terus memperlakukan warga Ukraina di sini sebagai teman dan bersimpati kepada mereka yang telah kehilangan rumah, kehilangan harta bendanya, kehilangan semuanya termasuk orang tercinta selama serangan brutal Rusia ini," ucapnya menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Vasyl juga mengatakan sejumlah negara di dunia, termasuk negara ASEAN, bahkan ada yang sampai memberikan kesempatan tambahan untuk memperpanjang masa tinggal bagi pengungsi Ukraina.

Menurutnya, negara-negara itu berlaku baik terhadap warganya yang mencari suaka dengan mengizinkan mereka tinggal di sana.

"Banyak negara di dunia, termasuk negara-negara ASEAN, negara-negara Asia Tenggara, yang mengizinkan warga Ukraina memasuki perbatasan dan tinggal selama beberapa waktu," ujarnya.

Dengan berkaca dari negara-negara itu, Vasyl pun berharap Indonesia mau memperlakukan warganya dengan baik selama berada di RI.

"Kami berharap Indonesia akan terus memperlakukan warga Ukraina sebagai teman dan bersimpati kepada mereka," ucap dia.

Alasan ingin mencabut VO WN Ukraina-Rusia
Sebelumnya, Koster mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mencabut pemberian VOA bagi warga Rusia dan Ukraina yang ingin bertandang ke Bali.

"Saya sudah bersurat kepada Menkumham tembusan kepada Menlu untuk mencabut visa on arrival bagi warga Rusia dan Ukraina yang ingin ke Bali," kata dia.

Usulan itu diberikan lantaran maraknya laporan soal warga dari dua negara itu yang melakukan pelanggaran di Pulau Dewata dengan berkedok kunjungan wisata.

Laporan itu sendiri mulai berdatangan setelah sejumlah warga Rusia kedapatan berkendara menggunakan pelat tak resmi di Bali.

Selain itu, Koster juga menilai kondisi kedua negara yang kini sedang berkonflik membuat warga asing tersebut ramai-ramai ingin mencari kenyamanan di Bali.

"Karena dua negara lagi perang, mereka enggak nyaman di negaranya. Mereka pun ramai-ramai datang ke Bali, termasuk orang yang tidak berwisata juga kembali untuk mencari kenyamanan, termasuk juga untuk bekerja," kata dia.

Pihak imigrasi Kemenkumham kini sedang mengkaji usulan tersebut

https://www.cnnindonesia.com/interna...-invasi-rusia.

Ngungsi tapi pakai visa turis....
dan ngerusuh juga di Bali bersama turis Rusia



Dubes soal Pencabutan VOA WN Ukraina ke Bali: Sangat Menyinggung
Dubes Minta RI 'Tampung' WN Ukraina yang Kabur dari Invasi Rusia
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. (CNN Indonesia/Tunggul)
Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengaku kecewa dengan usulan Gubernur Bali I Wayan Koster mencabut Visa on Arrival (VOA) terhadap warga negara eks Uni Soviet itu.
"Pernyataan yang dibuat oleh Gubernur Provinsi Bali, Yang Terhormat Bapak I Wayan Koster, membuat saya sangat kecewa. Saya sangat kecewa," kata Vasyl dalam konferensi pers daring, Selasa (14/3).

Vasyl mengatakan dia tak menyangka bakal mendengar pernyataan "tak berdasar" semacam itu dari sosok yang ia anggap rasional selama ini.

Dia menegaskan warga Ukraina tak ada kaitannya dengan warga Rusia yang melakukan kesalahan di Bali. Vasyl menilai alasan Koster yang mengaku khawatir soal konflik Rusia-Ukraina tak bisa dijadikan alasan untuk mencabut VOA warganya.

Sebab, Vasyl menuturkan keberadaan warga Ukraina di Bali dan di beberapa wilayah Indonesia kebanyakan karena ingin mencari keamanan dari perang yang tengah berlangsung kini.

"Jadi saya pikir ini sangat menyinggung diri saya sendiri sebagai warga negara Ukraina. Sebab menyama-nyamakan warga Rusia dan Ukraina serta menyalahkan mereka dan lain-lain adalah sesuatu yang tidak benar. Saya kira ini sangat menyakitkan," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Vasyl juga membeberkan orang Ukraina di Indonesia tak banyak yang tercatat melakukan kejahatan, tak seperti warga Rusia.

Dia berujar hanya ada delapan orang Ukraina yang dideportasi dari RI sejak 2019 silam, dan hanya lima orang yang di penjara karena terbukti bersalah.

"Dan mereka bukan melakukan kejahatan besar. Mereka cuma memanipulasi uang dan lain-lain, bukan kejahatan serius seperti pembunuhan," ucapnya.

Oleh sebab itu, dia menagih data warga Ukraina di Bali kepada Koster untuk melihat seberapa banyak warganya yang melakukan pelanggaran dan kejahatan sampai membuat visa kedatangan tak bisa diberikan.

"Saya ingin melihat data statistiknya. Untuk memastikan bahwa warga Ukraina tak melakukan banyak kejahatan berarti sehingga tak bisa memperoleh Visa on Arrival," ujar Vasyl.

Sebelumnya, Koster mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mencabut pemberian VOA bagi warga Rusia dan Ukraina yang ingin bertandang ke Bali.

"Saya sudah bersurat kepada Menkumham tembusan kepada Menlu untuk mencabut visa on arrival bagi warga Rusia dan Ukraina yang ingin ke Bali," kata dia.

Usulan itu diberikan lantaran maraknya laporan soal warga dari dua negara itu yang melakukan pelanggaran di Pulau Dewata dengan berkedok kunjungan wisata.

Laporan itu sendiri mulai berdatangan setelah sejumlah warga Rusia kedapatan berkendara menggunakan pelat tak resmi di Bali.

Selain itu, Koster juga menilai kondisi kedua negara yang kini sedang berkonflik membuat warga asing tersebut ramai-ramai ingin mencari kenyamanan di Bali.

"Karena dua negara lagi perang, mereka enggak nyaman di negaranya. Mereka pun ramai-ramai data ng ke Bali, termasuk orang yang tidak berwisata juga kembali untuk mencari kenyamanan, termasuk juga untuk bekerja," kata dia.

Saat ini pihak imigrasi Kemenkumham sedang mengkaji usulan tersebut.

(blq/rds)

https://www.cnnindonesia.com/interna...t-menyinggung.

Nanti kalau beneran dicabut VoA  bisa jadi pihak Ukraina juga cabut juga bebas visa untuk orang Indonesia
Nanti kedengeran Presiden Zelensky nanti ngedumel ke media internasional soal Indonesia emoticon-Hammer2
nomoreliesAvatar border
samsol...Avatar border
aldonisticAvatar border
aldonistic dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.9K
47
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan