Ketakutan terhadap badut atau coulrophobia adalah sebuah kondisi yang terjadi ketika seseorang merasa sangat takut atau cemas ketika berada di dekat badut. Meskipun badut pada umumnya digambarkan sebagai karakter lucu dan menghibur, namun tak sedikit orang yang merasa terancam dan merasa ketakutan ketika melihat badut. Baru-baru ini, sebuah penelitian baru telah dilakukan untuk mempelajari lebih dalam tentang coulrophobia, dan menunjukkan bahwa penyebab utama ketakutan terhadap badut adalah ketidakpastian dan paparan media.

Seberapa sering coulrophobia terjadi?

Meskipun coulrophobia tidak terlalu umum, tetapi ketakutan terhadap badut memang menjadi masalah bagi sebagian orang. Berdasarkan penelitian, sekitar 7,8 persen orang Amerika Serikat memiliki ketakutan terhadap badut.

Ketakutan terhadap badut dapat diukur dengan menggunakan kuesioner yang disebut Coulrophobia Questionnaire. Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan yang menggambarkan situasi yang mungkin membuat seseorang merasa takut atau cemas di dekat badut. Setiap pertanyaan dijawab dengan skala dari satu hingga enam, di mana satu artinya "sangat tidak takut" dan enam artinya "sangat takut".

Alasan utamanya adalah pengaruh media dan ketidakpastian

Salah satu temuan utama dari penelitian baru ini adalah bahwa paparan media dan ketidakpastian adalah penyebab utama coulrophobia. Badut dalam media seringkali digambarkan sebagai karakter yang sangat mengancam dan menakutkan, dan paparan terus menerus terhadap citra tersebut dapat memicu ketakutan.

Selain itu, ketidakpastian atau ketidaktentuan juga menjadi salah satu faktor utama yang membuat seseorang merasa takut terhadap badut. Karena badut seringkali berperilaku secara tidak terduga atau aneh, hal ini dapat meningkatkan ketakutan dan kecemasan seseorang.

Wanita lebih takut pada badut

Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita lebih cenderung merasa takut terhadap badut dibandingkan dengan pria. Hal ini mungkin karena perbedaan gender dalam persepsi terhadap karakteristik badut, atau karena wanita lebih sensitif terhadap rasa takut dan kecemasan.

Sementara banyak orang mungkin berpikir bahwa ketakutan terhadap badut cenderung memburuk seiring bertambahnya usia, penelitian menunjukkan sebaliknya. Faktanya, coulrophobia cenderung berkurang seiring bertambahnya usia. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengalaman hidup yang lebih banyak dan kemampuan untuk mengatasi ketakutan.

Ketakutan terhadap badut terkadang dapat memicu respons naluri, seperti meningkatnya detak jantung dan keringat dingin. Namun, penting untuk diingat bahwa ketakutan terhadap badut adalah hal yang normal dan dapat diatasi dengan bantuan profesional jika diperlukan.

Masih dibutuhkan adanya penelitian lanjutan

Penelitian baru ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang penyebab coulrophobia, namun masih banyak hal yang perlu dipelajari dalam penelitian masa depan. Salah satu hal yang perlu diteliti lebih lanjut adalah efektivitas dari terapi untuk mengatasi ketakutan terhadap badut. Selain itu, perlu juga dipelajari tentang faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi coulrophobia, seperti pengalaman hidup atau kebudayaan.

Secara keseluruhan, penelitian baru ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang coulrophobia, dan memberikan arahan bagi profesional kesehatan mental untuk membantu individu yang merasakan ketakutan terhadap badut. Paparan media dan ketidakpastian adalah faktor utama yang perlu diperhatikan, dan perlu adanya upaya untuk mengurangi dampak negatif dari paparan tersebut. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan pemahaman tentang coulrophobia dan memberikan dukungan bagi individu yang merasakan ketakutan terhadap badut.


Referensi tulisan: New Study Into Coulrophobia (the Fear Of Clowns)