- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
KPK Perpanjang Masa Tahanan Lukas Enembe dan Ricky Ham Pagawak


TS
mabdulkarim
KPK Perpanjang Masa Tahanan Lukas Enembe dan Ricky Ham Pagawak

Tersangka korupsi proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua, Gubernur Papua (nonaktif), Lukas Enembe dan tersangka korupsi proyek pembangunan infrastruktur dari pembiayaan APBD Kabupaten Mamberamo Tengah Provinsi Papua Tahun 2013-2019, Bupati Mamberamo Tengah, Papua, Ricky Ham Pagawak(kiri), menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 10 Maret 2023. Dalam pemeriksaan ini penyidik melakukan perpanjangan penahanan selama 30 hari dalam rangka pengumpulan alat bukti untuk melengkapi berkas perkara penyidikan tersangka Lukas Enembe dan perpanjangan penahanan selama 40 hari terhadap tersangka Ricky Ham Pagawak. TEMPO/Imam Sukarnto
https://foto.tempo.co/read/104441/kp...ky-ham-pagawak
Foto jarang dua pemimpin daerah Papua berjalanan bersamaan menuju KPK

Keluarga Ungkap Kondisi Terkini Kesehatan Lukas Enembe di Tahanan

Elius Enembe, adik Lukas Enembe. Foto/Istimewa
Sabtu, 11 Maret 2023 | 18:22 WIB
Elius Enembe, adik Lukas Enembe. Foto/Istimewa
JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Pihak keluarga Lukas Enembe mengungkapkan kondisi terkini kesehatan Lukas Enembe di tahanan yang menyebabkan kemarin Jumat (10/3) Lukas sempat diantar ke RSPAD.
Keluarga mengaku makin kuatir dengan kondisi kesehatan Lukas yang terus mengalami penurunan.
Dari informasi yang diperoleh selama sepekan Lukas mengalami gangguan serius berupa tidak bisa mengeluarkan WC besar dan kaki serta tangan yang semakin membengkak.
Dikatakan Elius, akibat gangguan tersebut kemarin Jumat (10/3) Lukas diantar ke RSPAD untuk mendapat perawatan.
Bukan hanya itu tampak kaki Lukas semakin membengkak sehingga dilanjutkan ke pemeriksaan di RSPAD.
"Artinya sakit Bapak ini serius. Kami monitor juga kondisi bapak rupanya ada gangguan tambahan berupa WC besar yang selama seminggu terakhir tidak normal. Hampir satu Minggu beliau tidak WC besar. Tambahan lagi beliau sudah pakai Pampers, dan tangan bengkak selain kaki yang memang sejak awal bengkak karena kondisi ginjal yang kronis. Ini kondisinya dan kami sayangkan tidak ada langkap KPK untuk membawa beliau berobat," ungkap Elius kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (11/3).
Ia katakan, kondisi ini sangat mungkin diakibatkan karena obat-obatan yang diminum dan makanan yang dikonsumsi selama masa tahanan.
Pasalnya, Lukas selama ini memiliki pola makan, jenis makan, dan obat-obatan yang sudah direkomendasikan dokter yang memang sejak lama sudah menangani Lukas.
Pihak keluarga Gubernur Papua Non Aktif tersebut pun masih terus menagih janji yang pernah disampaikan oleh Ketua KPK Firli Bahuri saat menemui Lukas di kediaman Koya, Jayapura beberapa waktu lalu yang intinya akan memberikan izin berobat ke Singapura kepada Lukas Enembe.
"Kami jadi saksi bagaimana janji itu disampaikan bahwa jika Bapak ditahan maka ada jaminan dari KPK untuk mengantar berobat ke Singapura, bahkan sampai biaya segala macam itu ditanggung KPK. Kami keluarga menagih janji itu sekarang," ungkap Adik Lukas Enembe, Elius Enembe kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (10/3).
Bagi keluarga, permintaan berobat ke Singapura tidaklah berlebihan, karena selain permintaan keluarga dan Lukas sendiri, Rumah Sakit Singapura dan dokter di sana sudah menangani Lukas sejak 2012 sehingga tahu persis penanganan pengobatan yang diambil.
"Kenapa harus di Singapura karena memang Bapak sudah terbiasa dengan dokter di sana. Mereka juga yang ikuti betul riwayat sakit Bapak. Jadi tidak ada salahnya beliau minta ke Singapura. Kalau mau KPK dampingi tidak apa-apa. Asal dibawa berobat ke Singapura," kata Elius.
Dia menambahkan, belum lama ini keluarga mendapatkan informasi dari pihak Dokter Rumah Sakit Singapura yang sedang meminta akses kepada Ikatan Dokter Indonesia . Hal itu untuk mengetahui obat-obat apa saja yang diberikan kepada Lukas selama masa tahanan, serta penanganan yang dilakukan di RSPAD.
"Kami harap agar ada akses tersebut karena memang mereka adalah dokter yang selama ini menangani Pa Lukas," katanya.
Lebih dari itu keluarga juga mendesak Komnas HAM untuk turun tangan langsung melihat kondisi kesehatan Lukas di tahanan, termasuk update kondisi terakhir di tahanan serta segera mengeluarkan hasil investigasinya kepada masyarakat.
"Kami masih mengetuk niat baik Komnas HAM agar melihat langsung kondisi bapak. Supaya obyektif sehingga bukan klaim sepihak kami saja. Dan tentu karena pintu Komnas HAM, Pak Lukas bisa mendapatkan Hak Asasinya sebagai manusia termasuk untuk memilih berobat ke Singapura," pungkas Elius.
Editor : Ali Masduki
https://surabaya.inews.id/read/26722...e-di-tahanan/2
Masih minta ke Singapura...
0
531
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan