Hi sobat kaskus,

Kasus tragedi kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara menjadi cerita yang hingga saat ini menjadi pembahasan masyarakat, terutama ada janji politik disana terkait dengan IMB sementara oleh Anies Baswedan.

Padahal kalau mau jujur dulu sewaktu Pakde Ahok memimpin Jakarta, dirinya ingin merelokasi wilayah Tanah Merah ke rumah susun. Kawasan Tanah Merah merupakan sebutan wilayah yang meliputi tiga kelurahan yakni Rawa Badak Selatan, Tugu Selatan di Kecamatan Koja, serta Kelapa Gading Barat di Kecamatan Kelapa Gading.



Namun sayang dirinya terguling dengan cara yang kurang elegan akibat keseleo permainan kata dan tata bahasa, tapi lupakan kasus tersebut kembali lagi dengan apa yang terjadi saat ini apa yang ditakutkan kini terjadi ketika Depo Pertamaina terbakar, otomatis perumahan padat penduduk di area Tanah Merah juga terkena imbasnya.

Api berkobar membakar tanpa kenal lelah meninggalkan cerita duka yang mendalam hingga mengundang tanya, kenapa ada rumah penduduk di area depo Pertamina yang seharusnya steril?



Siapa yang bermain, siapa yang salah? Mereka saling menunjuk muka, dan berkelit agar tidak disalahkan.

Namun kalau kita merujuk pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 190/HGB/DA/76 tertanggal 5 April 1976, Tanah Merah merupakan milik negara dengan status hak guna bangunan (HGB) atas nama Pertamina. Sejak 1968 Pertamina membelinya dari PT Mastraco. 

Namun berjalannya waktu di tahun 1980-an warga mulai banyak menghuni kawasan yang belum dimanfaatkan oleh Pertamina. Tentunya semakin tahun semakin bertambah jumlah warga yang menempati lahan pertamina.



Menariknya di era Gubernur DKI Jakarta pada 2012, Fauzi Bowo juga mengatakan wilayah tanah merah bukanlah area pemukiman warga, karena akan berbahaya bila ada hunian disana. Namun, seperti biasa warga enggan untuk relokasi dan penggusuranpun tidak pernah dilakukan.

Namun janji politik dikemudian hari seakan melegalkan tanah tersebut untuk kawasan pemukiman.

Hingga tragedi berdarah pun terjadi, pihak Pertamina dituntut ganti rugi. Seperti inilah negriku yang orangnya lucu-lucu. Ketika tanah negara dianggap tanah Tuhan bebas dimiliki siapa saja, tak perduli sertifikat, tak perduli ada surat tanah.



Apakah dengan kejadian ini wilayah tanah merah akan berhasil di relokasi atau depo Pertamina yang mengalah dan bergeser ke wilayah lain.

Entahlah! Namun sejujurnya siapa yang mencuri tanah Pertamina itulah yang salah. Tapi, jangankan wong cilik pejabat salah yang mengaku memang salah saja tak pernah ada. Apalagi wong cilik yang punya beribu alasan dan siap mati demi harta duniawi.



Apa tanggapanmu juragan?




Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2
Pic : google