FBS.officialAvatar border
TS
FBS.official
Kondisi Dolar AS Terus Alami Naik dan Turun, Mungkinkah Membaik di 2023?
Mata uang Amerika menjadi salah satu kiblat dari pertumbuhan ekonomi dunia. Dolar Amerika Serikat atau biasa disebut USD, kehilangan indeksnya di Oktober 2022 sebanyak 12% yang membawanya ke level terendah di akhir Januari 2023. 

Ternyata nih, GanSis, alasan terbesar dari keadaan ini adalah harga minyak yang sedang menurun! Selain itu, Fed juga menaikan suku bunga di awal 2022 sebanyak 4,5%. Dolar AS juga makin ditekan oleh sistem pengetatan kuantitatif (QT) pada harga minyak juga mempengaruhi inflasi sebanyak 2,7%.

Quote:

Tadi kan mimin bilang, kalau di akhir Januari, kondisi USD menurun. Kabar baiknya, indeks dolar AS ini menguat di Februari hingga lebih dari 3%. Kira-kira apa sih alasan dari kembalinya indeks USD ini? Yuk, kita bahas bareng-bareng, GanSis!

Jadi nih GanSis di tanggal 15 Februari, Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengeluarkan data CPI untuk Januari 2022. Nah, ternyata hasilnya lebih dari perkiraan alias adanya inflasi tahunan (y/y) naik ke 6,4% vs perkiraan tahunan (y/y) sebanyak 6,2 %. 

Inflasi mulal terjadi saat melambatnya suku bunga Fed di November - Desember 2022. Kenaikannya sebesar 0,50% dan 0,25%. Sebelumnya, Fed juga udah 3 kali menaikkan suku bunga sebanyak 0,75% secara berturut-turut.

Kondisi ini jadi penting karena inflasi akhirnya terlihat naik dan berbahaya untuk ekonomi AS dan Fed ketika Fed melunak. Sektor non pertanian memperbanyak 517 ribu pekerjaan vs perkiraan sebanyak 193 ribu, dan pemasukan naik sebesar 0,3% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Sektor ritel juga mengalami kenaikan penjualan di Januari 2023 3,0%. Sedangkan, di Desember 2022 -1,1%, GanSis! Sementara indeks harga produsen naik sebesar 0,7% pada Januari vs. -0,2% pada Desember. Semua alasan tadi yang mimin ceritain, nunjukin kalau ekonomi AS masih panas dan harga terus memperlihatkan kenaikan. 

Inflasi yang terus terjadi, membuat kesimpulan kalau Fed sepertinya gagal untuk melawan inflasi. Nah, anggota pemegang suara FOMC pada 2023 akhirnya bersikap hawkish yang bertujuan untuk menstabilkan ekonomi AS dan pasar saham agar terus berkembang. 

Dari cerita di atas, kita bisa menunggu laporan bulan Februari yang keluar Maret besok, GanSis. Kalau hasilnya mengecewakan dari kebijakan moneter Fed dan harga terus menerus menunjukkan kenaikan, kemungkinan besar pasar akan ricuh dan USD terkena tamparan.

Quote:

GanSis cek dari gambar, terdapat balok atau kota berwarna abu-abu pada bagian bawah grafik yang diartikan sebagai resesi AS sejak 1967. Kalau diliat dari bagan “Spread Imbal Hasil Obligasi Historis (10 Tahun - 1 Tahun) menjelaskan:  secara klasik, resesi ekonomi biasanya berlangsung setelah hasil spread imbal turun di bawah 0% (sumbu Y yang berwarna merah). Kondisi tersebut terjadi ketika resesi tahun 1900-an. Hasil spread imbal menyentuh titik terendahnya pada April 1980 yaitu -3,16% bersamaan dengan resesi ekonomi di awal 1980. 

Dari kurva di atas juga , bisa diliat fenomena inversi kurva terbentuk saat naiknya hasil obligasi jangka pendek melebihi obligasi jangka panjang tetapi mempunyai standar kredit yang sama. Bukti nyata bahwa hal ini menjadi indikator resesi yang akurat. Namun, dolar AS akan kembali menguat bagi mata uang lain hingga sebagai aset safe haven utama setelah resesi.

Quote:

Dalam bagan, ada fenomena indeks USD (yang ditunjukkan sebagai DXY pada bagan) menjangkau garis tren resistance yang naik. Di sisi lain, harga berbalik secara signifikan dari level 102,00. Level ini adalah kedudukan tertinggi lho di 2008 dan 2020. Gabungan dari faktor-faktor itu menjelaskan kalau dolar AS dalam mode peningkatan yang kuat. Penurunan yang terjadi sekarang bak koreksi sebelum adanya reli besar. 

Saat ini, USD sendiri menargetkan ada di angka 114,0 yang merupakan peningkatan sebanyak 9,5%. Kalau kesempatan ini indeks menembus resistance, USD menjadi 120,00 dan naik 5%. 

Quote:

Kalau yang sebelumnya adalah mingguan, sekarang kita akan bahas versi bulanan nih, GanSis. EURUSD pernah menembus garis tren support global di 2022. EURUSD juga pernah berusaha ke angka 1,1000. Sayangnya, usaha ini malah memantul balik. Sebenarnya, gabungan antara EUR dan USD dari 2008 telah terlihat pola penurunannya. Mimin meramalkan kalau kondisi ini bisa terus terjadi hingga di 0,8500 kayak tahun 2000 yang merupakan posisi terendah. Duh, ngeri! 

Quote:

Kalau tadi mingguan EURUSD, sekarang giliran USDnya aja. Dari grafik di atas, Dolar AS keliatannya lagi membuat tren cup and handle global. Penembusan batas atas handle akan membuka jalan bagi emas untuk menuju 2.800. Krisis keuangan global dan juga konflik geopolitik dikatakan jadi penyebabnya, GanSis. Dalam jangka pendek, harga bisa turun ke batas titik terendah handle kisaran 1.600.

Apa sih kira-kira kesimpulan dari kondisi Dolar AS yang udah kita omongin daritadi?

Sebagai trader, penting banget buat tau kondisi ekonomi global. Jika GanSis tahu segala informasi ekonomi makro serta analisis teknis dalam kerangka waktu tinggi, dapat disimpulin kalau ekonomi dunia lagi mengalami resesi. Biasanya, masalah keuangan dimulai saat kurva imbal hasil obligasi AS di atas 0. Jadi, GanSis bisa mengandalkan indikator ini sebagai petunjuk untuk menebak tren global selanjutnya emoticon-2 Jempol

Nah, kalau GanSis udah bergabung atau tertarik trading di FBS, GanSis bisa dapet keuntungan dari naik turun pasar. FBS juga menyediakan ragam instrumen biar trading makin maksimal. Mulai dari forex, kripto, saham, dan logam. Tata cara trading di FBS juga jadi salah satu yang terbaik di pasar Forex, lho! Tertarik? Buruan langsung dateng ke website FBS! emoticon-Ngacir2
Diubah oleh FBS.official 24-02-2023 06:25
MUF0REVER
provocator3301
Dheaafifah
Dheaafifah dan 5 lainnya memberi reputasi
6
4K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan